Eksotisme Batik Gedog Tuban yang Dibuat Warga saat Menunggu Musim Tanam, hanya Bisa Dibuat oleh Orang yang Teliti dan Sabar
Batik yang dibuat dengan cara tradisional ini masih eksis hingga sekarang
Batik yang dibuat dengan cara tradisional ini masih eksis hingga sekarang
Eksotisme Batik Gedog Tuban yang Dibuat Warga saat Menunggu Musim Tanam, hanya Bisa Dibuat oleh Orang yang Teliti dan Sabar
Kabupaten Tuban, Jawa Timur, memiliki batik khas bernama Batik Gedog. Mengutip Instagram @wong_toeban, batik yang dibuat dengan cara tradisional tersebut mampu bersaing dengan batik-batik modern saat ini.
-
Batik Terogong dibuat dengan cara apa? Gambar-gambar lalu dilukis di atas kain batik rajut yang halus, dengan cat malam yang awet dan melekat ke serat kain.
-
Apa keunikan Batik Tulis Kebon Indah? Batik khas Ngembel, Desa Kebon, Kecamatan Bayat, Klaten, terpantau unik dan berbeda dari yang lain.Setiap helai batiknya menggunakan warna alami dari tumbuhan, dengan motif yang juga dekat dengan lingkungan yakni aneka ragam hayati.
-
Bagaimana proses pembuatan batik tulis Kebon Indah? Untuk prosesnya pertama kain putih dipotong sesuai selera, kemudian dicuci bersih dan dikeringkan setelahnya digambar pakai pensil. Selanjutnya kain dicanting dan diberi warna, terus berulang hingga 25 kali celupan,' kata Dalmini.
-
Di mana Batik Terogong dibuat? Sesuai namanya, batik ini lahir dari kampung Terogong di wilayah Cilandak, Jakarta Selatan.
-
Apa yang unik dari tradisi Tabot di Bengkulu? Konon tradisi ini sudah ada sejak abad ke-14 melalui proses akulturasi.
-
Bagaimana proses pembuatan Tenun Gedogan? Proses penyatuan benang akan dibantu dengan alat bernama gedogan yang seluruhnya terbuat dari kayu. Pertama, benang akan dikerek ke pajal atau gulungan besar dengan durasi sekitar 1 jam. Benang pertama ini merupakan dasar atau dinamakan benang pakan. Kemudian, terdapat benang dengan ukuran lebih kecil dan memiliki warna berbeda yang juga digulung kluntung atau gulungan kecil.
Sejarah
Mengutip situs batikprabuseno.com, Batik Gedog pertama kali dibawa langsung dari Tiongkok pada masa pemerintahan Majapahit Laksamana Cheng Ho. Nuansa Cina pada batik ini terlihat dari gambar burung hong.
Setelah satu tahun masuk Tuban, batik ini diadopsi oleh Ki Jontro, pengikut Ronggolawe. Ketika Ronggolawe memberontak melawan Majapahit, dia dan para pengikutnya bersembunyi di hutan. Di tempat persembunyian itu, Chontro menjahit pakaian untuk tentaranya.
Awalnya, kain tenun memiliki garis-garis sesuai arah benang. Setelah pengaruh batik Lokcan Laksamana Cheng Ho, kain tenun dibuat sesuai desain.
Batik Gedog yang diproduksi di Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban adalah bentuk tenun yang dibuat oleh manusia menggunakan apa pun yang disediakan lingkungan alam.
Pembuatan
Batik Gedog dibuat dengan cara tradisional. Mulai dari pemintalan benang hingga menjadi kain batik. Proses pembuatan kain dilakukan dengan cara ditenun. Sentra Batik Gedog di Kabupaten Tuban berada di Kecamatan Kerek.
Proses produksi Batik Gedog butuh waktu panjang, dimulai saat benih kapas ditanam. Setelah dibersihkan, dibungkus dan diperkuat kapas dengan kanji, dibutuhkan waktu satu bulan untuk menganyamnya dengan panjang tiga meter dan lebar sekitar satu meter.
Butuh waktu sekitar dua bulan bagi penenun untuk menyelesaikan batik Gedog. Proses pembuatan batik Gedog membutuhkan ketelitian dan kesabaran.
Waktu Produksi
Uniknya, masyarakat Kecamatan Kerek hanya memproduksi Batik Gedong saat tidak bercocok tanam atau menunggu musim tanam.
Makna
Motif Batik Gedog mengilustrasikan keserakahan manusia terhadap bumi. Pada masa Hindu, motif batik Gedog menunjukkan kelas sosial pemakainya. Selanjutnya, perkembangan Islam di Jawa kemudian mempengaruhi motif batik Gedog.
Ciri Khas
Banyak dari pola ikat Gedog ini berbentuk hewan atau tumbuhan yang biasa kita jumpai sehari-hari. Seperti serangga, gagak, kembang kol, rumput laut, dan masih banyak lagi.