Keunikan Motif Batik Sojiwan, Terinspirasi dari Relief Candi
Pencetusan motif batik ini merupakan bentuk usaha pelestarian relief binatang di Candi Sojiwan yang luntur tergerus arus zaman
Pencetusan motif batik ini merupakan bentuk usaha pelestarian relief binatang di Candi Sojiwan yang luntur tergerus arus zaman
Keunikan Motif Batik Sojiwan, Terinspirasi dari Relief Candi
Walaupun tidak seterkenal Candi Prambanan maupun Borobudur, Candi Sojiwan memiliki nilai sejarah dan keunikannya sendiri. Bangunan yang dibangun pada masa Mataram Kuno abad ke-8 itu merupakan simbol penghormatan raja kepada neneknya, Nini Haji Rakryan yang beragama Buddha.
-
Siapa pencipta motif batik kawung? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Dari mana Motif Batik Sidomukti berasal? Batik sidomukti yang berasal dari Solo menggunakan pewarna alami berwarna cokelat, yaitu soga.
-
Bagaimana motif Rancak Thengul dibuat untuk batik Bojonegoro? Motif Rancak Thengul adalah bentuk pelestarian dan pengembangan salah satu warisan pusaka budaya Bojonegoro.
-
Apa ciri khas dari Motif Batik Kawung? Motif batik kawung memiliki ciri khas berbentuk irisan buah kawung atau kolang-kaling.
-
Apa motif batik khas Kuningan? Sejumlah motif batik telah diproduksi galeri tersebut. Seluruhnya mengangkat ikon khas Kabupaten Kuningan mulai dari kuda Windu, bokor emas, lembah Gunung Ciremai, gedung Perjanjian Linggarjati, Kagungan dan lain sebagainya.
-
Apa ciri khas Batik Ciwaringin? Motif Ciwaringin diketahui banyak mengambil inspirasi dari alam dan lingkungan sekitar, seperti tumbuhan, sungai dan lain sebagainya. Salah satu yang menjadi ciri khas adalah pola wit ngrambat yakni dedaunan yang merambat dan menjuntai.
Keunikan lain yang tersimpan pada bangunan kuno itu adalah relief binatang di tubuh candi. Beragam relief inilah yang menginspirasi warga Dusun Sojiwan Kebon Dalem Kidul, Prambanan, Klaten, untuk menciptakan motif batik yang baru.
Legowo, Ketua II Kelompok Batik Sojiwan mengatakan, motif batik Sojiwan mengandung banyak nilai filosofis. Lantas seperti apa keunikan batik ini? berikut selengkapnya:
Legowo mengatakan, penciptaan motif Batik Sojiwan bermula dari pendampingan UNESCO dan BPCB pada Mei 2015 terhadap warga di Dusun Sojiwan. Mereka mendapat pelatihan di Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta.
“Awalnya kami tidak tahu sama sekali tentang batik. Setelah didatangkan instruktur, kita membentuk kelompok batik Sojiwani. Kemudian 10 anggota kami dikirim ke Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogykarta untuk menerima pelatihan selama 1 bulan. Adapun motif yang kami angkat sesuai relief patahan di Candi Sojiwan,” kata Legowo dikutip dari Klatenkab.go.id.
Motif Batik Sojiwan banyak diambil dari relief pada Candi Sojiwan yang banyak terdapat ukiran gambar binatang. Beberapa fabel di Candi Sojiwan yang dijadikan motif batik antara lain kisah persahabatan antara kambing dan gajah, cerita balas budi seekor kepiting, serta cerita angsa berleher dua.
“Dalam pengerjaannya kami menggunakan pewarna alam dari tawas dan daun tunjung. Ada juga beberapa batik yang menggunakan pewarna kimia. Semua pengerjaan saat ini umumnya masih dikerjakan manual dengan teknik batik tulis,”
kata Winarti, salah seorang anggota Batik Sojiwan, dikutip dari Liputan6.com.
Pada tahun 2017 lalu, dalam sebulan kelompok Batik Sojiwan mampu memproduksi 13 buah batik dari seluruh anggotanya. Pembelinya kebanyakan berasal dari kalangan kolektor dan orang asing karena keunikannya dan coraknya yang istimewa.
“Satu batik kami jual dengan kisaran harga Rp450 ribu hingga Rp500 ribu. Tergantung dengan lebar dan panjang kainnya. Namun masih ada tantangan di bagian pemasaran karena kebanyakan penjualan berasal dari pameran di luar kota, bukan di galeri yang terletak di Candi Sojiwan,”
Ujar Winarti terkait harga kain batik motif Sojiwan.
Terkait Batik Sojiwan, Kepala BPCB Jateng pada tahun 2015, Sri Ediningsih, mengatakan bahwa peluncuran Batik Sojiwan merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat di sekitar Candi Sojiwan.
Peluncuran motif batik itu juga merupakan bentuk dari pelestarian warisan budaya apalagi keberadaan relief candi sudah banyak yang luntur tergerus arus zaman.
“Batik dipilih sebagai media pelestarian cagar budaya dan menyejahterakan masyarakat di sekitar Candi Sojiwan,” kata Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemdikbud RI, Harry Widianto, pada tahun 2015.