Intip Indahnya Batik Khas Kuningan, Ada Motif Kuda sampai Bokor Emas
Batik jadi salah satu kekayaan budaya khas Kabupaten Kuningan yang masih jarang diketahui
Batik jadi salah satu kekayaan budaya khas Kabupaten Kuningan yang masih jarang diketahui
Intip Indahnya Batik Khas Kuningan, Ada Motif Kuda sampai Bokor Emas
Banyak yang belum mengetahui jika Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, memiliki kekayaan budaya berupa batik. Terdapat beragam motif unik yang dibuat para perajin, salah satunya motif hewan kuda Windu dan bokor emas.
Sentra batik khas Kuningan sendiri terletak di Desa Cikubang Sari, Kecamatan Kramat Mulya, lewat sebuah galeri bernama Nisya Batik.
-
Apa keunikan Batik Tulis Kebon Indah? Batik khas Ngembel, Desa Kebon, Kecamatan Bayat, Klaten, terpantau unik dan berbeda dari yang lain.Setiap helai batiknya menggunakan warna alami dari tumbuhan, dengan motif yang juga dekat dengan lingkungan yakni aneka ragam hayati.
-
Apa ciri khas dari Motif Batik Kawung? Motif batik kawung memiliki ciri khas berbentuk irisan buah kawung atau kolang-kaling.
-
Apa itu batik kawung? Batik kawung termasuk jenis batik populer yang unik dan menarik. Batik adalah seni tradisional yang menjadi salah satu warisan budaya bangsa. Baju batik, dengan corak dan warnanya yang khas, tidak hanya sekadar pakaian tradisional, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Indonesia.
-
Apa motif khas Batik Tangerang? Kembang mayang merupakan motif batik yang bisa Anda temukan saat bertandang ke kota tersebut. Desainnya beragam, dengan menyesuaikan tren warna yang kekinian membuatnya kian modis dipandang.
-
Siapa pencipta motif batik kawung? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Dari mana asal batik kawung? Sejarah batik kawung melacak asal-usulnya pada masa kerajaan Majapahit di Jawa. Pada masa itu, batik kawung digunakan sebagai lambang kebesaran dan kekuasaan. Motif ini kemudian berkembang dan populer di kalangan keraton dan bangsawan Jawa.
“Di sini semuanya batik kuningan, dan kurang lebih tersedia 125 motif khas setempat,” kata Sutisna, pemilik galeri Nisya Batik, mengutip YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Rabu (3/1).
Warna warni
Keunikan batik khas Kuningan sendiri yang mencolok adalah ada pada pilihan warnanya.
Di galeri tersebut tersedia berbagai warna, mulai dari merah tua, hitam, kuning, biru, hijau, putih hingga cokelat.
“Batik Kuningan ini kami rintis di 2004, dan di 2008 kami menjualnya. Setelah kami ada produsen lainnya seperti Batik Dakor dan Batik Bojong Asri. Kalau setahun sebelum saya itu ada juga, namanya Batik Paseban,” jelas Sutisna antusias.
Asal usul batik khas Kuningan
Sebelumnya batik khas Kuningan tidak terangkat seperti sekarang. Sutisna bersama sang istri mulanya menawarkan dari mulut ke mulut hingga ke sekolah-sekolah.
Lama kelamaan batik Kuningan mulai dilirik oleh pemerintah daerah setempat dan dijadikan sebagai seragam PNS para pegawainya.
Dengan kemampuan membatik dari sang istri yang dibantu Sutisna sebagai lulusan sekolah grafika, produk batik di galeri tersebut akhirnya mampu terangkat dan menambah khazanah batik di kota berhawa sejuk itu.
Motif batik khas Kuningan
Sejumlah motif batik telah diproduksi galeri tersebut.
Seluruhnya mengangkat ikon khas Kabupaten Kuningan mulai dari kuda Windu, bokor emas, lembah Gunung Ciremai, gedung Perjanjian Linggarjati, Kagungan dan lain sebagainya.
Seiring berjalannya waktu, batik motif Kagungan ditetapkan menjadi motif batik seragam resmi PNS di Kabupaten Kuningan.
Makna di balik keindahan batik motif khas Kuningan
Mengutip laman budaya-indonesia.org, di balik motif-motif ikonik khas Kuningan terdapat pesan yang diangkat seperti kuda Si Windu yang menggambarkan warga Kuningan yang kreatif, sportif dan dinamis untuk berkehidupan sosial.
Kemudian batik motif Ikan Dewa yang menggambarkan ikan khas Kuningan yang hidup di kolam dan dikeramatkan oleh warga. Ikan ini dianggap unik karena populasinya tidak berkurang atau bertambah.
Sedangkan motif bokor emas atau cawan yang digunakan oleh leluhur Kuningan menggambarkan lahirnya Sang Adipati Kuningan yang menjadi pemimpin pertama, juga sebagai lambang lahirnya Kabupaten Kuningan pada tanggal 1 September 1948.
Membuat batik harus sabar
Sutisna menceritakan bahwa usahanya ini akan diturunkan ke anaknya yang bernama Nisya. Sang anak bahkan sudah berkuliah di jurusan batik tradisional di salah satu universitas di Pekalongan.
Dalam membuat batik, dibutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi. Menggoreskan canting pun harus perlahan dan luwes agar lilinnya menempel sempurna di motif yang sudah dibuat.