Kisah Batik Betawi yang Sarat Nilai Sejarah dan Estetika, Bentuk Perlawanan terhadap Dominasi Batik Jawa
Batik Betawi dikenal dengan corak khasnya yang penuh warna dan mencerminkan kekayaan budaya masyarakat asli Jakarta.
Batik Betawi merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang kaya nilai sejarah dan estetika. Batik yang mencerminkan kekayaan budaya masyarakat Betawi ini memiliki corak khas yang penuh warna.
Setiap motif Batik Betawi bercerita tentang kehidupan, tradisi, dan alam yang mengelilingi Jakarta sejak zaman dahulu. Mengutip Instagram @indonesiago.id, setiap corak Batik Betawi memiliki filosofi mendalam, menjadikannya lebih dari sekadar pakaian.
-
Apa ciri khas dari batik Jetis? Ciri khas batik Jetis ditunjukkan dengan warna yang berani atau mencolok. Motif beras utah mempunyai banyak warna, lebih dari tiga warna yang digunakan. Biasanya pembatik menggunakan teknik colet (kuas) untuk membuat warna batik yang lebih bervariasi.
-
Kenapa Batik Besurek jadi warisan budaya? Kini, kain Batik Besurek ini sudah menjadi salah satu simbol kekayaan seni budaya dari Bumi Rafflesia.
-
Kenapa batik semakin populer? Mungkin seperti yang kita tahu kalau dulu batik itu cuma dipakai waktu untuk acara-acara formal. Nah, kenapa batik itu semakin populer di kalangan masyarakat saat ini? Ya karena dia terus berevolusi baik dari segi motif yang makin beragam, dan juga cara pemakaian atau stylingnya yang membuat batik semakin menarik,“ tambahnya.
-
Kenapa batik kawung digemari? Dengan kombinasi sejarah yang kaya dan makna filosofis yang mendalam, batik kawung tetap menjadi salah satu motif batik yang sangat berharga dan banyak digemari hingga saat ini.
-
Dari mana batik kawung berasal? Batik kawung termasuk salah satu jenis batik yang populer di Indonesia. Ini adalah batik yang berasal dari Yogyakarta dengan ciri khas corak unik dan menarik.
-
Siapa yang menciptakan "Batik Indonesia"? Saat tahu Go Tik Swan berasal dari keluarga pengusaha batik, Soekarno memintanya untuk menciptakan “Batik Indonesia“. Ia tergugah lalu pulang ke kota kelahirannya untuk mendalami segala hal tentang batik, termasuk sejarah dan falsafahnya.
Batik Betawi memiliki ciri khas dalam teknik pembuatannya. Meskipun sudah banyak pembatik yang menggunakan cap, para perajin Batik Betawi lebih memilih mempertahankan teknik tulis tradisional.
Sejarah
Batik Betawi memiliki sejumlah keunikan yang membuatnya istimewa. Pada awal abad ke-19 ketika masyarakat Betawi mulai terlibat dalam industri batik, mereka mencetuskan motif-motif unik yang berbeda dari batik lain yang saat itu didominasi oleh motif batik Jawa.
Masyarakat Betawi menciptakan motif yang berbeda dan khas, misalnya motif ondel-ondel yang melambangkan penjaga atau pelindung, motif pucuk rebung yang melambangkan harapan untuk selalu tumbuh dan berkembang.
Motif pucuk rebung merupakan motif khas batik pesisir yang menggambarkan pucuk batang bambu. Motif ini adalah adaptasi dari songket Melayu dan tumpal pada batik Lasem.
Masyarakat Betawi menganggap motif pucuk rebung sakral karena memiliki nilai filosofis yang melambangkan keseimbangan hidup antara manusia, alam sekitar, dan Sang Maha Pencipta.
Sejak 1970-an batik Betawi motif pucuk rebung sudah menjadi seragam wajib None Jakarta karena dianggap sudah lama ada dan dikenal masyarakat Betawi. Batik sudah menjadi bagian dari kultur masyarakat Betawi yang dianggap sebagai suku asli Jakarta.
Pada masa lalu, batik menjadi pakaian keseharian perempuan Betawi saat pergi ke pasar, pelesiran, hajatan, hingga mengaji. Saat itu, mereka memesan batik dari luar daerah.
Mengutip situs Indonesia Kaya, melihat antusiasme pasar batik di Jakarta yang menjanjikan, pengusaha batik Tionghoa mendatangkan perajin dari kota batik Pekalongan dan Solo untuk membangun industri batik di Jakarta.
Selanjutnya, sentra industri batik tumbuh di Bendungan Hilir, Karet Tengsin, Kebon Kacang, dan Palmerah. Dari sinilah motif batik Betawi lahir, yang mengikuti dan mengadaptasi beragam motif batik pesisiran yang saat itu populer.
Kondisi Terkini
Batik Betawi dengan beragam motif kini diproduksi di Kampung Batik Betawi Terogong di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Selembar kain Batik Betawi biasanya dibanderol mulai Rp600 ribu.
Pemerintah dan berbagai komunitas budaya Betawi terus berupaya melestarikan batik khas daerah melalui berbagai kegiatan promosi dan pendidikan. Pameran batik, pelatihan membatik, hingga kampanye cinta produk lokal.
Hal itu dilakukan untuk memastikan generasi muda tetap mengenal dan mencintai Batik Betawi.Keunikan dan keindahan Batik Betawi menjadi salah satu contoh bagaimana warisan budaya lokal terus eksis dan relevan di tengah perkembangan zaman.
- 8 Potret Susan Sameh dan Khalid Atamimi, Romantis Pasca Nikah Nonton Konser Bruno Mars Bersama
- Update Kondisi Dua Anak yang Dianiaya Ibu Tiri di Jakarta Utara
- Bicara Perubahan Iklim, Jokowi Tegaskan Komitmen Indonesia Bangun Ekonomi dan Industri Hijau
- Mengenal Highly Sensitive Person, Ketahui Penyebab hingga Ciri-Cirinya
- Info Terbaru: Museum Nasional Indonesia Bakal Kembali Dibuka 15 Oktober 2024
Berita Terpopuler
-
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024 -
VIDEO: Tegas! Jokowi Respons Carut Marut PON 2024 "Tiap Event Besar Pasti Ada Koreksi"
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Kaesang Klarifikasi ke KPK, Jokowi: Semua Warga Negara Sama di Mata Hukum
merdeka.com 18 Sep 2024