Terbang Sampai San Francisco, Begini Kisah Batik Tulis Klaten yang Mendunia
Batik tulis binaan BRI di Klaten ini rupanya sudah mendunia
Batik tulis binaan BRI di Klaten ini rupanya sudah mendunia
Terbang Sampai San Francisco, Begini Kisah Batik Tulis Klaten yang Mendunia
Klaten terkenal dengan kerajinan kainnya sejak puluhan tahun silam. Produknya bermacam-macam, namun salah satu yang menjadi primadona adalah batik tulis.
Kepopuleran batik khas Klaten rupanya tak hanya di dalam negeri. Banyak warga di luar Indonesia yang menyukai motif dan sisi otentiknya hingga sampai San Francisco di Amerika.
-
Apa keunikan Batik Tulis Kebon Indah? Batik khas Ngembel, Desa Kebon, Kecamatan Bayat, Klaten, terpantau unik dan berbeda dari yang lain.Setiap helai batiknya menggunakan warna alami dari tumbuhan, dengan motif yang juga dekat dengan lingkungan yakni aneka ragam hayati.
-
Dimana lokasi dari Batik Tulis Kebon Indah? Batik Tulis Kebon Indah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten yang jadi klaster UMKM BRI
-
BRI Fellowship Journalism 2024 tentang apa? Menginspirasi, Tiga UMKM BRI di Yogyakarta Ini Bawa Misi Selamatkan Lingkungan Para pelaku UMKM BRI Yogyakarta ini menebarkan kelezatan serta kebaikan dari produknya bagi lingkungan sekitar.
-
Apa yang menjadi ciri khas Batik Tulis Bayat? Salah satu perajin batik tulis Dalmini (52) mengatakan jika batik di wilayahnya memang memiliki keunikan dibanding dari daerah lain. Motif-motif tersebut menceritakan tentang kondisi alam yang ditemui di sekitar tempat tinggal para perajin.
-
Apa itu program BRI Fellowship Journalism 2024? Desa BRIlian merupakan bentuk apresiasi BRI bagi desa-desa yang aktif bergerak memajukan desanya. Desa-desa yang tergabung dalam program Desa BRIlian diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya.
-
Kenapa Kampung Batik Laweyan terkenal? Sejak zaman dahulu kala, kampung ini sudah dikenal sebagai pusat produksi batik klasik yang mempertahankan keunikan dan keaslian motif dan warna tradisional.
Salah satu produsen batik tulis yang sudah dikenal hingga Mancanegara adalah Batik Tulis Kebon Indah milik kelompok perempuan di Desa Kebon, Kecamatan Bayat.
Ketua kelompok batik tulis perempuan di sana, Dalmini berbagi kisah produk usahanya bisa terbang hingga benua Paman Sam di sana. Berikut kisahnya.
Keunikan Batik Tulis Bayat
Batik yang dikelola oleh Dalmini dan 75 perempuan di sana diketahui memiliki ciri yang unik. Produknya berbeda, karena memakai pewarna alami dan bukan berbahan kimia.
Selain itu, motifnya juga mengambil tema alam di sekitar Desa Kebon, Kecamatan Bayat yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Menurut Dalmini, konsumen dari mancanegara memang menyukai batik di tempatnya karena dianggap ramah lingkungan.
“Awalnya produk batik kami ini ikut pameran di Yogyakarta, terus kenalan dengan konsumen mancanegara. Terus kami aktif cerita tentang komunitas Kebon Indah, dan warnanya yang spesialis alam. Konsumen itu datang lagi ke sini dan tertarik dengan keunikannya,” terang Dalmini.
Terbang Sampai Amerika
Setelah warga mancanegara itu kembali ke gerai milik Kebon Indah, Dalmini lantas diundang ke San Fransisco untuk mengisi acara seputar ke-Indonesiaan yang dijalankan oleh Konsulat di sana.
Ia pun telah terbang ke Amerika sebanyak dua kali untuk mengenalkan batik tulis Bayat Kebon Indah di tahun 2017 dan 2018.
Terakhir, dirinya diminta untuk mengisi materi seputar batik tulis di Berkeley University di San Fransisco.
“Waktu itu sempat isi materi seputar batik di Berkeley University, responsnya bagus dan banyak yang suka dengan batik tulis,” kata Dalmini.
Berupaya Mengembalikan Esensi Batik Tulis
Dengan masyhurnya batik tulis khas Bayat hingga Amerika ini, semakin memantik semangat Dalmini bersama ibu-ibu setempat.
Mereka ingin mengembalikan esensi batik yang sebenarnya adalah tulis.
Ini sesuai dengan penetapan UNESCO, bahwa batik yang baik versi mereka adalah batik yang tidak menggunakan mesin.
“Karena yang diakui UNESCO kan yang buatan tangan,” kata dia
Itulah mengapa, konsumen dari luar negeri banyak menyukai batik terutama yang berbahan alami dan berasal dari alam.
“Konsumen luar itu suka karena warnanya yang tidak mentereng, dan aromanya seperti jamu. Karena bahan pewarnannya yang berasal dari tumbuhan,” katanya lagi.
Berharap Anak Muda Mencintai Batik
Dalmini bersama kelompok batik tulis Kebon Indah berharap agar kerajinan batik yang merupakan khas nusantara tidak punah.
Dirinya beryakin jika batik bisa dikreasikan dengan motif kontemporer, maka eksistensinya bisa terjaga. Di samping motif klasik dan lingkungan khas Kebon Indah sebagai identitas yang terjaga.
“Karena di sana mereka pada suka dengan batik, sehingga yang muda-muda bisa turut melestarikannya,” terangnya.
BRI Mengangkat Batik Tulis Kebon Indah Khas Bayat
Saat ini, batik tulis Kebon Indah terus melakukan inovasi dan tetap merangkul para perempuan setempat. Sebab, Dalmini menginginkan para tetangganya yang perempuan bisa lebih mandiri dan tidak bergantung ke sang suami.
Berkat bantuan dari BRI, para perempuan ini bisa tetap bersemangat nguri-uri kebudayaan batik tulis yang merupakan warisan nenek moyang. Setelah dijual melalui media sosial hasil pelatihan BRI, terjadi peningkatan penjualan.
Kemudian, bantuan CSR juga diberikan BRI karena Batik Kebon Indah dikenal sebagai UMKM yang terus bergeliat dan berkembang.
“Ini penjualannya pake QRIS juga, terus kami dapat CSR berupa lemari, meja dan kebutuhan produksi lainnya,” kata dia.