Keju Bikin Gemuk? Tidak Jika Kamu Pilih Jenis yang Tepat untuk Diet!
Tak perlu khawatir mengonsumsi keju saat diet, ini dia rekomendasi keju yang aman untuk menemani diet!

Keju sering kali mendapat reputasi buruk sebagai makanan yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Kandungan lemak dan kalorinya yang tinggi membuat banyak orang yang sedang menjalani program diet memilih untuk menghindarinya. Namun, benarkah keju selalu berdampak buruk bagi berat badan? Faktanya, jika memilih jenis keju yang tepat, makanan ini justru bisa menjadi sumber nutrisi penting yang mendukung kesehatan dan bahkan membantu menurunkan berat badan.
Keju merupakan sumber protein berkualitas tinggi yang penting untuk pembentukan otot dan pemeliharaan jaringan tubuh. Selain itu, keju juga kaya akan kalsium yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang, terutama bagi anak-anak, lansia, dan wanita yang mengalami perimenopause. Beberapa jenis keju bahkan mengandung probiotik yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Agar tetap bisa menikmati keju tanpa khawatir berat badan bertambah, penting untuk mengetahui jenis keju yang lebih sehat dan memiliki kandungan lemak serta kalori yang lebih rendah. Berikut adalah daftar beberapa jenis keju yang lebih sehat dan dapat dikonsumsi oleh mereka yang sedang menjalani diet.
Jenis Keju yang Sehat untuk Diet

Keju tidak selalu menjadi musuh bagi mereka yang sedang menjalani diet. Jika memilih jenis yang tepat, keju dapat menjadi bagian dari pola makan sehat dan membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Di bawah ini adalah 8 rekomendasi jenis-jenis keju yang sehat untuk diet.
- Cottage Cheese
Keju cottage adalah salah satu pilihan terbaik bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Keju ini memiliki kadar lemak jenuh yang rendah, sekitar 3 gram per 100 gram, serta tinggi protein, yang membantu meningkatkan rasa kenyang lebih lama. Teksturnya yang lembut membuat keju ini cocok dikombinasikan dengan berbagai makanan, seperti salad, roti gandum, atau smoothies.
- Feta
Keju feta memiliki jumlah kalori yang lebih rendah dibandingkan kebanyakan jenis keju lainnya. Keju ini dibuat dari susu domba atau kambing, sehingga lebih mudah dicerna oleh mereka yang memiliki intoleransi laktosa ringan. Feta juga cocok dikombinasikan dengan hidangan khas Mediterania, seperti salad dan sandwich, tanpa memberikan tambahan kalori yang berlebihan.
- Mozzarella
Mozzarella adalah keju dengan kadar lemak jenuh sekitar 11 gram per 100 gram dan memiliki kandungan natrium yang lebih rendah dibandingkan keju lainnya. Selain itu, mozzarella juga mengandung probiotik yang baik untuk kesehatan usus dan membantu pencernaan tetap optimal. Keju ini sering digunakan dalam berbagai hidangan, mulai dari salad caprese hingga topping pizza sehat.
- Paneer
Keju paneer yang sering digunakan dalam masakan India memiliki kadar garam yang rendah dan kaya akan vitamin A serta D, yang penting untuk kesehatan kulit dan sistem kekebalan tubuh. Karena berasal dari susu segar, keju ini juga lebih rendah lemak dibandingkan keju olahan lainnya, menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang ingin menjaga berat badan.
- Ricotta
Keju ricotta memiliki kadar lemak jenuh yang lebih rendah, sekitar 8 gram per 100 gram. Selain itu, ricotta juga kaya akan kalsium yang mendukung kesehatan tulang serta mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata dan kulit. Rasanya yang ringan dan teksturnya yang lembut menjadikan ricotta pilihan sempurna untuk campuran makanan penutup sehat atau pasta.
- Parmesan
Parmesan adalah keju tua yang kaya akan kalsium dan fosfor, yang sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang. Keju ini juga memiliki kandungan laktosa yang lebih rendah dibandingkan keju lainnya, sehingga lebih aman dikonsumsi oleh mereka yang mengalami intoleransi laktosa. Karena rasanya yang kuat, hanya diperlukan sedikit parmesan untuk menambah cita rasa pada hidangan, sehingga asupan kalorinya tetap terkontrol.
- Edam
Edam adalah keju dengan kadar garam dan lemak yang lebih rendah dibandingkan keju lainnya. Selain itu, edam juga mengandung senyawa yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang ringan membuat keju ini cocok untuk dikonsumsi dalam berbagai hidangan sehat.
- Gouda
Keju gouda kaya akan vitamin K2 yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi. Selain itu, konsumsi gouda dalam jumlah yang wajar dapat membantu mengontrol tekanan darah. Keju ini memiliki tekstur semi-keras yang membuatnya mudah dikombinasikan dengan berbagai makanan sehat, seperti roti gandum dan salad.
Yang Perlu Diingat dalam Mengonsumsi Keju

Meskipun keju memiliki banyak manfaat kesehatan, beberapa jenis keju memiliki kandungan lemak jenuh dan natrium yang lebih tinggi, yang dapat berdampak pada kadar kolesterol dan tekanan darah jika dikonsumsi secara berlebihan. Beberapa jenis keju yang sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah terbatas antara lain: Gorgonzola, Keju kambing (Goat Cheese), Stilton, Cream Cheese, Cheddar.
Selain itu, keju olahan yang telah melalui berbagai proses tambahan, seperti keju parut siap pakai atau keju dengan tambahan perasa, sering kali mengandung pengawet dan bahan tambahan lain yang dapat mengurangi manfaat nutrisinya. Oleh karena itu, lebih baik memilih keju yang diproses secara alami dan tanpa tambahan bahan kimia.
Adapula beberapa kelompok orang yang sebaiknya lebih berhati-hati dalam mengonsumsinya, antara lain seorang dengan intoleransi laktosa sebab jenis keju terutama yang lebih lunak, dapat menyebabkan gangguan pencernaan bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa. Namun, keju tua seperti parmesan dan cheddar biasanya memiliki kadar laktosa yang lebih rendah dan lebih aman dikonsumsi. Selain itu penderita alergi susu yang memiliki alergi terhadap protein susu sapi harus menghindari semua jenis keju yang berasal dari susu sapi. Terakhir, wanita hamil juga sebaiknya menghindari mengonsumsi keju lunak yang matang dengan jamur seperti brie dan camembert karena dapat meningkatkan risiko infeksi listeria.