Melihat Keunikan Stasiun Gundih di Grobogan, Bangunan Klasik Bergaya Arsitektur Indische Empire
Stasiun Gundih memiliki letak yang strategis karena berada di tengah percabangan jalur kereta menuju Semarang, Solo, dan Surabaya
Stasiun Gundih memiliki letak yang strategis karena berada di tengah percabangan jalur kereta menuju Semarang, Solo, dan Surabaya
Melihat Keunikan Stasiun Gundih di Grobogan, Bangunan Klasik Bergaya Arsitektur Indische Empire
Stasiun Gundih merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Geyer, Kabupaten Grobogan. Stasiun ini letaknya begitu strategis karena merupakan stasiun percabangan antara jalur yang menuju Semarang, Gambringan, dan Solo.
-
Apa yang membuat stasiun ini unik? Keunikan Stasiun Lebak Jero terletak pada lokasinya yang berada di tengah-tengah pegunungan serta jalur relnya yang melengkung membentuk kurva S. Stasiun ini juga hanya memiliki dua jalur dengan jalur belok terpendek di Jawa Barat, yang hanya dapat menampung maksimal lima gerbong kereta api.
-
Apa ciri khas Stasiun Binjai? Stasiun ini memiliki ciri khas bangunan yang didominasi dengan gaya Belanda.
-
Apa keunikan Stasiun Bedono? Berada pada ketinggian 711 mdpl, stasiun ini menjadi stasiun kereta api tertinggi di Jawa Tengah.
-
Dimana Stasiun Bogor dibangun? Stasiun pertama didirikan tahun 1873 oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Menghubungkan rute kereta pertama Batavia-Buitenzorg PP. Sementara Stasiun yang masih dioperasikan hingga kini dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) tahun 1881.
-
Mengapa Candi Gebang memiliki gaya arsitektur klasik tua? Secara arsitektur Candi Gebang memiliki gaya arsitektur klasik tua. Hal ini dapat dilihat dari bentuk bangunan yang tambun dengan arca-arca yang naturalis. Kepala kala yang terdapat di ambang pintu candi juga tidak memiliki rahang bawah yang merupakan ciri-ciri dari gaya seni pada masa klasik tua.
-
Apa yang terjadi pada bangunan stasiun? Karena rusak, bangunan stasiun ikut dirobohkan.
Dilansir dari Wikipedia, stasiun ini dulu dibuka sebagai bagian dari pembangunan segmen jalur kereta api Kedungjati-Gundih, sebagai kelanjutan dari jalur kereta api Semarang-Tanggung.
Pada awal dekade 1900-an, konstruksi jalur baru Gundih-Gambringan-Bojonegoro-Surabaya Pasarturi mulai dikerjakan. Untuk segmen Gundih-Gambringan-Kradenan dibuka pada tanggal 15 Oktober 1900, sedangkan pembukaan utuh jalur tersebut dilakukan pada tanggal 1 Februari 1903.
Pada saat dibuka, Stasiun Gundih tergolong besar di wilayah Grobogan selatan karena memiliki depo lokomotif dan gudang.
Dilansir dari Wikipedia, Stasiun Gundih memiliki total tujuh jalur kereta api dan terbagi menjadi dua emplasemen yaitu emplasemen timur dan barat. Emplasemen timur memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus dari dan kea rah Gambringan-Surabaya. Sedangkan emplasemen barat memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus arah Semarang dan Solo.
Pada zaman dulu, emplasemen timur ditujukan untuk mengakomodasi rel 1.067 mm untuk jurusan Surabaya, sedangkan emplasemen barat untuk rel 1.435 mm jurusan Surakarta. Sejak tahun 1942, rel 1.435 mm dicabut Jepang dan digantikan dengan rel 1.067.
Stasiun Gundih memiliki bangunan bergaya arsitektur Indische Empire. Secara keseluruhan, kondisinya terawat baik, terutama di bagian muka. Sementara itu, ruangan inti Stasiun Gundih masih asli.
Stasiun Gundih memiliki bangunan bergaya arsitektur Indische Empire. Secara keseluruhan, kondisinya terawat baik, terutama di bagian muka. Sementara itu, ruangan inti Stasiun Gundih masih asli.
Sekitar tahun 2009-2010, Stasiun Gundih telah menggunakan sistem persinyalan elektrik buatan PT Len Industri, menggantikan sistem persinyalan mekanik.