Dulu Megah dan Ramai Penumpang, Ini Potret Bangunan Bekas Stasiun Secang yang Masih Terjaga Keasliannya
Bangunan itu kini masih utuh, namun banyak cat yang mengelupas dan coret-coret oknum tidak bertanggung jawab.
Bangunan itu kini masih utuh, namun banyak cat yang mengelupas dan coret-coret oknum tidak bertanggung jawab.
Dulu Megah dan Ramai Penumpang, Ini Potret Bangunan Bekas Stasiun Secang yang Masih Terjaga Keasliannya
Stasiun Secang merupakan salah satu stasiun kereta api non-aktif yang berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Stasiun ini dibangun oleh perusahaan kereta api swasta dari Belanda Nederlansch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) dan dibuka pada 1 Juli 1898.
-
Bagaimana kondisi Stasiun Cikajang sekarang? Kini kondisi bangunan bekas Stasiun Cikajang benar-benar memprihatinkan.
-
Bagaimana stasiun Nagreg bertahan hingga kini? Di usianya yang senja, stasiun ini masih mampu beroperasi dan kokoh berdiri dengan renovasi yang dilakukan berulang kali.
-
Apa yang terjadi pada bangunan stasiun? Karena rusak, bangunan stasiun ikut dirobohkan.
-
Apa saja yang tersisa dari Stasiun Sedayu? Bangunan Stasiun Sedayu yang praktis kini tersisa hanyalah sebuah rumah dinas dengan model limasan. Rumah dinas itu memiliki dua bangunan yang terpisah dan dihubungkan dengan doorloop di sisi timur.
-
Apa fungsi Stasiun Kalipucang dulu? Dahulu Jadi Stasiun Sibuk di Priangan Mengutip Wikipedia, Stasiun Kalipucang memiliki kode KLC sebagai penanda fasilitas jalur kereta api di zaman Belanda.Pada awal tahun 1900-an, terjadi evolusi besar di bidang transportasi umum massal. Kereta api mulai jadi primadona sebagai angkutan barang dan manusia, karena waktu tempuh yang relatif singkat dan mampu memuat banyak penumpang.
-
Bagaimana Stasiun Tuntang direnovasi? Awalnya stasiun ini hanya melayani lori wisata Ambarawa-Tuntang. Tetapi pada tahun 2009 stasiun tersebut direnovasi dan kemudian melayani kereta uap lagi.
Pada masa jayanya, stasiun ini ramai penumpang. Terlebih stasiun itu merupakan titik pertemuan kereta dengan tiga arah tujuan, ke selatan menuju Yogyakarta, ke utara menuju Ambarawa hingga Kedungjati, dan ke barat menuju Temanggung hingga Parakan.
Namun pada tahun 1970, jumlah penumpangnya menurun drastis karena kereta apinya saat itu berjalan sangat pelan dan sering menimbulkan kecelakaan karena relnya tepat berada di pinggir jalan raya. Stasiun itu akhirnya ditutup pada tahun 1976. Lantas bagaimana keadaan stasiun ini sekarang?
Tak jauh dari bangunan utama Stasiun Secang, terdapat bangunan kuno yang dulunya berfungsi sebagai gudang stasiun. Bangunan itu memiliki luas 10x20 meter. Bangunan itu asli seutuh-utuhnya. Kini bangunan itu dimanfaatkan warga sebagai lapangan bulu tangkis.
Bangunan utama Stasiun Secang masih tampak utuh. Cat-cat tembok memang sudah banyak yang mengelupas, dan di banyak bagiannya sudah banyak coretan. Bangunan itu memiliki lebar sekitar 10 meter sedangkan panjangnya mencapai 50 meter.
Dilansir dari kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe, banyak dari bagian stasiun itu yang masih asli mulai dari kayunya, besinya, lantainya, jendelanya, serta pintunya.
Atapnya terbuat dari sebuah plat besi yang berumur ratusan tahun. Temboknya tidak ada yang retak. Bekas instalasi listrik juga masih terlihat. Bangku-bangkunya terbuat dari kayu jati dengan tebal sekitar 4 cm. Loket pembagian tiket penumpang pun masih terlihat jelas.
“Di sinilah pembagian jalur menuju Magelang, dan penumpang ada yang turun, beli tiket di sini, menuju ke Parakan,” papar pemilik kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe.