Sosok Ki Anom Suroto, Maestro Dalang Wayang Kulit Purwa yang Pernah Tampil di Lima Benua
Sosoknya dikenal sebagai salah satu maestro dalang yang sudah mulai memulai kariernya sejak tahun 1975 silam.

Sosoknya dikenal sebagai salah satu maestro dalang yang sudah mulai memulai kariernya sejak tahun 1975 silam.

Sosok Ki Anom Suroto, Maestro Dalang Wayang Kulit Purwa yang Pernah Tampil di Lima Benua
Kesenian tradisional Jawa salah satunya adalah pertunjukan wayang yang sudah eksis sejak zaman Hindu-Buddha. Dulunya, kesenian wayang ini digunakan sebagai media untuk menyebarkan ajaran agama Hindu-Buddha dan juga agama Islam oleh Wali Songo.
Wayang sendiri digerakkan oleh seorang dalang. Salah satu dalang kondang di tanah air adalah Ki Anom Suroto.
Ia merupakan salah satu maestro dalang yang sudah mulai memulai kariernya sejak tahun 1975 silam. Ki Anom sendiri memperdalam ilmu dalang sejak usia 12 tahun dari Ki Nartasabdo dan maestro dalang lainnya.
Sudah ditempa dengan ilmu wayang sedari kecil, ketika Ki Anom tumbuh dewasa rasa kecintaannya terhadap wayang semakin dalam. Ia beberapa kali juga belajar ke beberapa daerah seperti di Himpunan Budaya Surakarta (HBS).
Selama berkarier sebagai seorang dalang, karya-karyanya pun tidak hanya dipamerkan di lingkup daerah atau nasional saja, melainkan sudah terkenal secara internasional.
Profil Singkat
Ki Anom Suroto memiliki nama lengkap Ki KKRT H. Lebdo Nagoro Anom Suroto. Ia lahir pada 11 Agustus 1948 di Klaten. Ia sudah pernah tampil di RRI sejak tahun 1968 dan pernah menjabat sebagai ketua III Pengurus Pusat Persatuan Pendalangan Indonesia (Pepadi) 1996-2001.
Dilansir dari beberapa sumber, pada tahun 1978 ia kemudian diangkat menjadi abdi dalem Penewu Anon-anon dengan nama Mas Ngabehi Lebdocarito.
Karyanya Go Internasional
Mengutip dari Liputan6.com, Ki Anom sudah memiliki beberapa karya yang sudah go internasional. Ia memiliki ciri khas tersendiri dan menjadi dalang Indonesia pertama yang sudah tampil di lima benua yang berbeda.
Beberapa negara yang sudah Ki Anom sambangi seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Spanyol, Australia, hingga Rusia. Dengan karyanya sudah dikenal dunia, hal ini sebagai bentuk kesuksesan dirinya dalam memperkenalkan budaya Indonesia.
Ki Anom juga meraih beragam prestasi, mulai dari terpilih sebagai dalang kesayangan dalam Pekan Wayang Indonesia VI tahun 1993. Ki Anom juga mendapatkan Satya Lencana Kebudayaan yang diberikan langsung oleh Presiden Soeharto.

Kegiatan di Luar Dalang
Selain berprofesi sebagai dalang, Ki Anom juga aktif sebagai pembina pedalangan sekaligus membimbing dalang muda baik dari daerahnya maupun daerah lain. Ia juga kerap mengadakan forum kritik pedalangan dalam bentuk sarasehan dan pentas di kediamannya.

Kemudian, ia juga mengurus dan menciptakan gening jawa, seperti as Sopir, Berseri, Satria Bhayangkara, ABRI Rakyat Trus Manunggal, dan lain sebagainya.
Inovasi lain yang dibentuk oleh Ki Anom adalah koperasi dalang. Koperasi ini bergerak di bidang simpan pinjam serta penjualan alat-alat perlengkapan wayang. Ia juga mempelopori berdirinya Yayasan Sesaji Dalang.