Kisah Nyi Supadmi, Maestro Sinden Indonesia dari Kota Solo
Sewaktu muda ia hidup dalam keadaan susah. Baginya, mengenyam pendidikan adalah salah satu hal yang sangat mustahil.
Sewaktu muda ia hidup dalam keadaan susah. Baginya, mengenyam pendidikan adalah salah satu hal yang sangat mustahil.
Kisah Nyi Supadmi, Maestro Sinden Indonesia dari Kota Solo
Supadminingtyas atau lebih tenar dengan nama Nyi Supadmi adalah seorang pesinden asal Surakarta, Jawa Tengah. Ia dikenal sebagai salah satu pesinden wayang yang mampu bertahan dari modernisasi budaya. Ia pun telah dianggap sebagai salah satu maestro kebudayaan dan kesenian Jawa.
-
Siapa Nyi Mas Melati? Dikenal Tak Pernah Takut Sejak Kecil Sifat berani rupanya diwariskan oleh sang ayah beranama Raden Kabal yang masih keturunan dari Sultan Hasanudin, raja dari Kesultanan Banten.
-
Apa itu Sosis Solo Mbah Bedug? Kuliner Sosis Solo Mbah Bedug tak jauh berbeda dari sosis solo pada umumnya. Yang membedakan adalah ukuran Sosis Solo Mbah Bedug yang lebih besar dan isi daging cincang sapi yang khas. Resepnya sudah diwariskan secara turun temurun.
-
Apa yang dilakukan Nyi Mas Melati? Ia selalu melihat sang ayah marah terhadap pasukan Belanda hingga dirinya memiliki keberanian untuk melawannya saat dewasa. Ia tak peduli dirinya perempuan, dan ingin melawan norma yang berlaku bahwa perempuan hanya bisa mengerjakan pekerjaan domestik dalam rumah.
-
Siapa Nyi Roro Kidul? Nyi Roro Kidul, yang lebih dikenal sebagai Ratu Pantai Selatan, adalah sosok yang cantik dan mempesona seperti bidadari dalam dongeng-dongeng. Ia selalu mengenakan pakaian berwarna hijau dan memakai mahkota ratu.
-
Kenapa Sosis Solo Mbah Bedug terkenal? Dengan bahan-bahannya yang berkualitas, kuliner ini digandrungi banyak orang. Kelezatannya tersebar dari mulut ke mulut. Selain itu, pihak pemilik kuliner juga melakukan pemasaran lewat media sosial yang terbukti ampuh.
-
Di mana contoh musik tradisional Sumut? • Arumba merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang berasal dari Jawa Barat • Angkulung adalah alat musik asal Jawa Barat • Basa-Basi adalah alat musik yang bentuknya seperti terompet asal Sulawesi Selatan • Gamelan Jawa alat musik gamelan yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta
Sebagai seorang pesinden, hidup Nyi Supadmi penuh tantangan. Mengutip Kebudayaanindonesia.net, sewaktu muda ia hidup dalam keadaan susah.
Baginya, mengenyam pendidikan adalah salah satu hal yang sangat mustahil. Pada sekitar tahun 1960-an, ia mengikuti bibinya menjadi pembantu rumah tangga sambil berjualan kue.
Awal mula perkenalannya dengan dunia sinden bermula saat tahun 1967. Saat itu dibuka pelatihan karawitan di dekat rumahnya.
Namun saat itu Nyi Supadmi tidak punya uang untuk mendaftar dan keberanian untuk mengikutinya.
Pada akhirnya ia hanya duduk di sisi rumah tempat latihan sambil mendengar latihan itu secara sembunyi-sembunyi.
Suatu ketika, para peserta yang berada di dalam disuruh untuk menembang satu per satu. Namun karena Supadmi kecil punya suara lantang, maka suaranya lah yang paling terdengar.
Hal itu membuat pemilik sanggar menganjurkan agar Supadmi berguru pada Bapak Sutarman karena menurut pemilik sanggar Supadmi sangat berbakat.
Sambil bekerja, Supadmi berguru pada Bapak Sutarman. Setelah mendapat ilmu yang banyak, ia kemudian bekerja sebagai pesinden di Radio RRI Surakarta.
Pada suatu kesempatan ia ditawari untuk mengikuti kontes sinden antar radio RRI. Tak disangka Supadmi memenangkan lomba tersebut. Sejak saat itu namanya menjadi terkenal di seantero Surakarta.
Ia melanjutkan karier sebagai pesinden rombongan Ki Narto Sabdo. Di sana ia belajar lebih dalam lagi mengenai dunia pesinden. Kesempatan besar menghampirinya, ia ditawari menjadi dosen tamu untuk mengajarkan sinden di Amerika. Ia pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu.
Sepulang dari Amerika namanya menjadi semakin tenar. Beberapa kali ia masuk menjadi headline surat kabar, baik di Jawa Tengah maupun Surakarta.
Beberapa kali ia mengikuti misi kesenian di luar negeri seperti Belgia, Italia, dan Prancis. Ia pun menjadi pengajar di Institut Seni Indonesia Surakarta.
Tak hanya aktif sebagai pengajar, Nyi Supadmi juga aktif menulis tembang dan menghasilkan berbagai rekaman. Total sekitar 160 lebih kaset rekaman yang ia hasilkan. Ia juga mengubah beberapa tembang dan menulis beberapa buku mengenai tembang dan sinden.
Hal yang paling menakjubkan adalah saat dia menjadi pengajar warga negara asing yang ingin belajar menjadi pesinden. Salah satunya adalah Hiromi Kano, warga negara Jepang yang saat ini menjadi pesinden sukses di Indonesia maupun mancanegara.
- Pestapora Pertamina Fastron 2024 Bakal Hadirkan Pengalaman Tiga Hari yang Tak Terlupakan
- Diduga Disadap Israel dan Dipasangi Peledak, Ahli Ungkap Bagaimana Pager Meledak Secara Bersamaan di Lebanon
- Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Percaya Pseudoscience, Bahkan Orang Pintar Juga Bisa Mempercayainya
- Beda Keterangan KPK dengan Jubir Kaesang soal Nebeng Jet Pribadi, Jumlah Penumpang dan Teman Tak Ikut
- Gunung Telomoyo Terbakar, Dipicu Warga Bakar Rumput
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024