Tertarik dengan Budaya Indonesia, Ini Cerita WNA Asal Jepang Belajar Tari Jaipong Khas Sunda

Tari Jaipong memiliki daya tarik unik yang bikin warga Jepang kepincut.

Tari Jaipong memiliki daya tarik unik yang bikin warga Jepang kepincut.

Tertarik dengan Budaya Indonesia, Ini Cerita WNA Asal Jepang Belajar Tari Jaipong Khas Sunda

Kearifan lokal Indonesia berhasil menghipnotis WNA asal Jepang  yang tinggal di Kota Bandung untuk mempelajarinya. Tari Jaipong khas Sunda jadi yang paling diminati.

Tarian ini dianggap unik, dan indah saat dimainkan karena mengandung nilai kelokalan Sunda.

Belum lagi gerakannya yang energik mampu mencuri perhatian para penonton di setiap pertunjukkannya.

WNA bernama Shizuka Hayashi itu kemudian menceritakan ketertarikan dengan tari Jaipong dan berniat mengenalkannya ke negeri Sakura.

Suka tari Jaipong karena kostumnya mewah

Menurut Shizuka Hayashi, ia menyukai tari Jaipong karena kostum yang dikenakan sangat indah dan mewah.

Dari situ kemudian tumbuh rasa penasaran, dan ingin mempelajarinya di Sanggar Tari Putri Ayu, Kota Bandung.

"Kalau liat gerakannya tarian jaipong sangat luar biasa, kostumnya juga mewah saya jadi tertarik terus saya mau belajar," kata dia, mengutip bandung.go.id, Minggu (10/9).

Diiringi musik tradisional Sunda.

Keunikan dari tari Jaipong sendiri ada di gerakannya yang energik namun tetap anggun. Ini karena iringan musik tradisional Sunda berupa kendang, suling dan kerecek yang bertempo cepat.

“Jadi sebelumnya memang tidak tahu ada tarian seperti ini di indonesia,” katanya  

Perpaduan tari dengan musik jadi yang paling sulit.

Sebagai warga luar Indonesia yang belum lama mengenal Jaipong, dirinya sempat merasa kesulitan mempelajarinya.

Menurut dia, bagian tersulit dari tari Jaipong adalah menyeleraskan ritme musik dengan gerakan kaki, badan, leher serta tangan.

"Sulit sekali belajar itu gerakan tangan kaki posisi badan, leher termasuk memadankan gerakan dengan musik," ujarnya.

10 tahun belajar di Sanggar Tari Putri Ayu dan pentas sampai televisi.

Total 10 tahun Shizuka mempelajari tari Jaipong di Sanggar Tari Putri Ayu, bersawa warga Jepang lainnya.

Dari sana, ia mulai menguasainya dan lincah memainkan tari Jaipong. Bahkan, dirinya sudah pentas di banyak panggung sampai tampil di televisi.

"Sudah kurang lebih 10 tahun belajar tarian jaipong. Sudah sering pentas dari mall sampai ke stasiun televisi," tambahnya.

Ingin kenalkan tari Jaipong di Jepang

Dirinya berharap bisa mengenalkan tari Jaipong khas Jawa Barat ini ke kampung halamannya di negara Jepang karena memiliki keunikan.

"Tentu saja saya akan membawa dan memperkenalkan tarian jaipong di Jepang," harapnya.

Sanggar Tari Putri Ayu ajarkan tari Jaipong sejak 1991.

Sementara itu, Pimpinan sekaligus Koreografer Sanggar Tari Putri Ayu, Iyea Rismayati mengatakan jika Sanggar Tari Putri Ayu sudah mengajarkan tari Jaipong kepada warga Jepang di Bandung sejak 1991 silam.

Daya tarik lain selain aksesoris adalah daya geraknya yang tinggi sehingga bagus untuk kesehatan. Selain itu, tari Jaipong juga membuka jalan untuk mengenalkan ragam budaya Sunda lainnya.

"Saya sangat salut, beliau ini (warga negara Jepang) cepat banget mengapresiasi tarian tradisional sunda," katanya.

Hasilkan 1.600 murid berbakat.

Iyea bersama sanggar juga telah mencetak hingga 1.600 murid berbakat di bidang tari dari berbagai usia sejak 1991.

Berbagai prestasi sudah dikantongi para muridnya, mulai dari tingkat nasional hingga internasional, termasuk ajang pencarian bakat di televisi.

"Kalau dihitung dari per anaknya ada yang sampai 200 juara baik nasional maupun internasional. Kita juga sudah dapat prestasi internasional mulai dari Malaysia hingga ke Amerika," ujarnya.

Dirinya berharap generasi muda bisa terus melestarikan budaya nasional, termasuk tari-tarian tradisional Sunda agar tidak punah.