Sosok Mata Hari, Penari Belanda yang Berkali-kali Jatuh Cinta pada Budaya Jawa
Budaya Jawa yang eksotis dan mistis ini memberikan inspirasi besar bagi Margaretha Geertruida Zelle atau yang lebih terkenal dengan nama panggung Mata Hari
Budaya Jawa yang eksotis dan mistis ini memberikan inspirasi besar bagi Margaretha Geertruida Zelle atau yang lebih terkenal dengan nama panggung Mata Hari.
Sosok Mata Hari, Penari Belanda yang Berkali-kali Jatuh Cinta pada Budaya Jawa
Margaretha Geertruida Zelle atau yang lebih terkenal dengan nama panggung Mata Hari, sangat terkesan dengan kehidupannya di Pulau Jawa. Ia begitu mencintai budaya Jawa, bahkan selalu terkenang-kenang saat sudah pulang ke Eropa.
-
Siapa yang dijuluki 'Maradona Indonesia'? Berangkat dari situlah, Zulkarnain dikenal sebagai 'Maradona Indonesia' sejak berada di klub Krama Yudha Tiga Berlian Palembang.
-
Siapa Ratu terkenal di Jawa? Salah satu tokoh Kerajaan Holing yang mencuri perhatian dunia adalah Ratu Shima.
-
Siapa pencipta Tari Ratoh Jaroe? Tidak seperti tarian lainnya yang sudah ada sejak puluhan hingga ratusan tahun, Tari Ratoh Jaroe baru diciptakan pada tahun 2000 oleh Dek Gam, seniman asal Aceh.
-
Apa makna dari Tari Ratoh Jaroe? Tari Ratoh Jaroe ini didesain untuk membangkitkan semangat para wanita Aceh yang dikenal sebagai sosok tidak pantang menyerah, pemberani, dan kompak satu sama lain.
-
Kenapa artis pakai adat Jawa? Pernikahan selebriti selalu menjadi sorotan, tak terkecuali ketika mereka memilih busana adat Jawa sebagai bagian dari perayaan khusus mereka.
-
Dimana Tari Ratoh Jaroe berasal? Provinsi Aceh selain terkenal dengan kultur agama Islam yang cukup kental, daerah yang dijuluki sebagai Tanah Rencong ini memiliki kesenian tradisional berupa tarian, salah satunya Tari Ratoh Jaroe.
Profil
Mata Hari lahir 7 Agustus 1876 di Leeuwarden , Belanda. Saat remaja, keluarganya kehilangan uang cukup banyak. Orang tuanya kemudian bercerai.
Pasca kematian sang ibu pada tahun 1891, Mata Hari tinggal bersama kerabatnya. Mata Hari kemudian kuliah di perguruan tinggi guru di Leiden, Belanda.
Pernikahan
Pada tahun 1895, Mata Hari menikah dengan Kapten Rudolph MacLeod, seorang perwira tentara kolonial Belanda.
Sepanjang tahun 1897 hingga 1902 mereka tinggal di Jawa dan Sumatra. Pernikahan tersebut dikaruniai dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan.
Menurut banyak laporan, Rudolph melakukan kekerasan dan menularkan sifilis kepada Mata Hari.
Putra mereka meninggal diduga diracuni oleh pengasuhnya. Namun, beberapa orang berspekulasi bahwa sang putra tertular sifilis dari orang tuanya dan kematiannya disebabkan oleh pengobatan merkuri untuk penyakit tersebut.
Setelah kembali ke Eropa, pasutri ini berpisah dan akhirnya bercerai pada tahun 1906. Awalnya, Mata Hari memiliki hak asuh atas putri mereka, namun Rudolph menolak memberi bantuan keuangan. Mata Hari pun terpaksa menyerahkan putrinya untuk dirawat Rudolph.
Ia mulai menjadi penari profesional di Paris pada tahun 1905 dengan nama Lady MacLeod
Kisah Hidup Mata HariNama Panggung
Nama Lady MacLeod tak lama ia gunakan. Perempuan Belanda itu segera mengganti nama panggungnya menjadi Mata Hari. Sebuah ungkapan Melayu untuk Matahari, yang secara harfiah berarti “mata hari ini”.
Jatuh Cinta
Mengutip Instagram @kulit_pohon, selama tinggal di Jawa, Mata Hari terpesona budaya lokal. Ia sangat tertarik dengan tradisi, tari-tarian, dan pakaian khas Jawa.
Budaya Jawa yang eksotis dan mistis ini memberikan inspirasi besar bagi Mata Hari, terutama dalam pengembangan identitasnya sebagai penari eksotis di kemudian hari.
Mata Hari menunjukkan kecintaan dan penghormatannya terhadap budaya Jawa dengan mempelajari tari tradisional Jawa dan mengenakan pakaian adat.
Ia belajar berbagai tarian tradisional, serta terlibat dalam upacara-upacara dan kegiatan kebudayaan lokal. Pengalaman ini memberinya pemahaman mendalam tentang seni dan spiritualitas Jawa, yang kelak menjadi ciri khas penampilannya di Eropa.
Saat kembali ke Eropa dan memulai kariernya sebagai penari eksotis, Mata Hari menggunakan elemen-elemen budaya Jawa untuk menciptakan pesona yang menarik dan misterius.
Penampilan
Mata Hari sering mengenakan kostum yang terinspirasi oleh pakaian tradisional Jawa dan menggunakan gerakan tarian yang dipelajarinya di sana. Penampilannya menarik perhatian penonton Eropa yang haus akan hal-hal baru dan berbeda.
Bahkan, Mata Hari mengklaim dirinya sebagai putri dari bangsawan Jawa.