Mengintip Busana Tari Dolalak, Terinspirasi dari Serdadu Belanda
Tarian ini terinspirasi dari perilaku para serdadu Belanda ketika berdansa dan sedang mabuk.

Tarian ini terinspirasi dari perilaku para serdadu Belanda ketika berdansa dan sedang mabuk.

Mengintip Busana Tari Dolalak, Terinspirasi dari Serdadu Belanda
Tari Dolalak merupakan Tarian yang sudah ada sejak zaman penjajahan kolonial Belanda. Tarian ini terinspirasi dari perilaku para serdadu Belanda ketika berdansa dan sedang mabuk ( minum-minuman keras). Dinamakan Tari Dolalak karena pada tarian ini dahulunya hanya diiringi musik dengan dua tangga nada yaitu 'Do' dan 'La', sehingga masyarakat pada zaman dahulu menyebutnya Dolalak. Sampai saat ini Tari Dolalak masih banyak digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan (anak kecil, anak muda, dan orang dewasa) sebagai hiburan bagi mereka. Masyarakat Purworejo masih terus melestarikan budaya tersebut agar tidak hilang dengan cara mengadakan event setiap tahunnyaTarian ini kerap kali tampil dalam acara hajatan, misalnya saat memperingati hari jadi Kota Purworejo atau memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (Foto: Jatengprov.go.id)


Beberapa daerah di Purworejo terdapat paguyuban Tari Dolalak. Di mana paguyuban tersebut memiliki ciri khas yang berbeda. Salah satunya perbedaan busana yang digunakan., yaitu dengan busana tarian zaman dulu atau busana yang sudah dimodifikasi. (Foto: Jatengprov.go.id)
3 Bagian Busana Tari Dolalak
Busana dalam Tarian Dolalak secara umum yaitu menggunakan kemeja berwarna hitam, menggunakan topi yang senada dengan warna pakaiannya, mengenakan kaos kaki yang panjangnya selutut, memakai aksesoris seperti slendang dan kacamata berwarna hitam.
Bagian Atas
Dilansir dari kemdikbud.go.id, ada 3 bagian busana yang dikenakan oleh penari Dolalak.
Diawali dengan bagian atas yaitu bagian Penutup Kepala. Penari Dolalak biasanya menggunakan topi berwarna hitam layaknya ciri khas topi dari serdadu Belanda.
(Foto/IG/@nukniklestarry)

Topi Dolalak
Topi berwarna hitam yang dilingkari dari dengan kain batik berwarna keemasan. Kain batik tersebut ada karena akulturasi budaya Jawa dan Belanda. Pola batik tersebut sederhana yang cukup menarik untuk menghiasi topi.
Penutup Badan
Pada bagian penutup badan yaitu berupa baju dan celana. Baju yang dikenakan penari biasanya seperti kemeja atau baju lengan panjang berwarna hitam tetapi dihiasi dengan motif berwarna kuning dan emas yang melingklari baju tersebut.
(Foto: jatengprov.go.id)

Selain itu pada bagian bahu busana terdapat seperti pangkat dari serdadu Belanda tetapi diganti menggunakan tali- tali yang menghiasi baju di bagian bahu.
Pada bagian celana, penari menggunakan celana diatas lutut yang senada dengan bajunya
© 2023 merdeka.com
Aksesoris
Di bagian terkahir yaitu aksesoris, untuk menarik para penonton biasanya penari menggunakan selendang atau sampur, kacamata berwarna hitam , dan kaos kaki bola.
Aksesoris tersebut menjadikan penari untuk tampil lebih percaya diri dan terlihat cantik di mata penonton
(Foto: laman jatengprov.go.id)

Makna Busana
Dalam kesenian tari, busana yang digunakan memiliki makna tersendiri. Termasuk dalam Tarian Dolalak.
Melansir dari e-jurnal.uksw.edu berjudul "Pergeseran Makna Bentuk Sajian Tarian Dolalak Mlaranan Periode 1980-2015" karya Lauditta Budiman dkk, untuk busana pada tarian Dolalak menggunakan model yang bermotif ‘’Untu Walang”.