Melihat Jejak Komponis Legendaris Solo di Museum Kamsidi, Penuh Nilai Sejarah
Museum itu masih dikelola keluarga. Siapapun yang ingin masuk harus minta izin dulu
Museum ini masih dikelola keluarga. Siapapun yang ingin masuk harus minta izin dulu
Melihat Jejak Komponis Legendaris Solo di Museum Kamsidi, Penuh Nilai Sejarah
Museum Musik Kamsidi berada di sebuah bangunan kuno di Jalan Haryo Panular 28 B, Panularan, Laweyan, Surakarta. Bangunannya tidak terlalu mencolok karena letaknya menjorok ke dalam sebuah gang sempit. Tidak ada petunjuk apapun mengenai tempat itu. Bila tidak bertanya pada orang sekitar, pengunjung akan sulit menemuinya.
-
Siapa Bapak Permuseuman Indonesia? Bicara tentang museum di Indonesia maka akan bicara mengenai sosok Mohammad Amir Sutarga. Dia didaulat sebagai Bapak Permuseuman Indonesia.
-
Kenapa Museum Bioskop Jambi penting? Tempoa Art Gallery atau yang dikenal dengan Museum Bioskop Jambi merupakan aset penting bagi bangsa Indonesia, bahkan dunia.
-
Dimana Museum Nasional berada? Museum Nasional yang terletak di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat itu saat ini dijaga ketat TNI, Polri, dan pasukan pengamanan museum usai bagian gedung A dilalap si jago merah.
-
Apa yang Museum Muhammadiyah tampilkan? Museum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
-
Apa isi dari Museum Kenangan Semeru? Museum ini berisi barang-barang kenangan, seperti foto dokumentasi, peralatan rumah tangga, tempat tidur, sofa, dan lain-lainnya.
-
Siapa pendiri Museum Mpu Tantular? Pendirinya merupakan seorang kolektor asal Jerman yang bernama Godfried Hariowald vonFaber.
Bagi warga sekitar, rumah itu dikenal sebagai Museum Musik Kamsidi. Begitu melewati pintu gerbang, sebuah halaman rumput yang cukup luas menyambut setiap tamu yang datang.
Di teras rumah tersebut terpajang berbagai alat musik jadul. Ada yang dipajang di dinding, ada pula yang terpajang di lantai. Masuk ke dalam ruangan, ada sebuah ruangan yang penuh dengan koleksi alat musik tua. Sementara ada pajangan-pajangan di dinding yang memuat kisah-kisah sejarah Kamsidi.
Dikutip dari Surakarta.go.id, Kamsidi adalah seorang komponis Indonesia yang dilahirkan di Kampung Kauman, Solo, pada tahun 1908. Sejak usia 8 tahun, ia sudah belajar biola dan meneruskan untuk bermain piano. Pada tahun 1930, ia ikut mendirikan grup musik Cauman Band.
Pada masanya, Cauman Band sangat terkenal di Kota Solo. Kamsidi menjadi salah satu anggota grup band tersebut. Pada era itu, Cauman Band memberikan semangat lahirnya berbagai grup band di Solo.
Salah satu karya Kamsidi adalah lagu Mars Bambu Runcing yang ia kerjakan bersama Daldjono. Selain itu Kamsidi juga menggarap lagu Mars Harapan Bangsa sebagai lagu resmi PON 1948 di Stadion Sriwedari Solo. Pada lagu itu, ia mengerjakan musiknya sementara syairnya ditulis oleh Daldjono.
Sebagai komponis Indonesia, Kamsidi juga pernah mendapat penghargaan dari pemerintah di tahun 1978 yang ditandatangani langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef. Ia bersama komposer asal Belanda Josef Cleber, mengaransemen lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman untuk piringan hitam di Lokananta, Solo.
Sebagai komponis Indonesia, Kamsidi juga pernah mendapat penghargaan dari pemerintah di tahun 1978 yang ditandatangani langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef.
Ia bersama komposer asal Belanda Josef Cleber, mengaransemen lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman untuk piringan hitam di Lokananta, Solo.