Hadir Sebagai Tonggak Baru Perjuangan Bangsa, Ini Fakta Unik Museum Muhammadiyah
Museum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.

Museum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.

Hadir Sebagai Tonggak Baru Perjuangan Bangsa, Ini Fakta Unik Museum Muhammadiyah
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Untuk merekam jejak sejarah organisasi itu sejak berdirinya pada 18 November 1912, dibangunlah sebuah museum yang kemudian dinamakan “Museum Muhammadiyah”.
Dikutip dari Muhammadiyah.or.id, Museum Muhammadiyah didirikan untuk merekam jejak langkah dengan melestarikan tinggalan sejarah yang disajikan dalam peragaan komunikatif dan edukatif agar dapat menuai hikmah bersama.
“Berbekal nilai luhur dan pengalaman sejarah Muhammadiyah, pengunjung diharapkan dapat membentangkan cakrawala wawasan ke depan dengan lebih bijaksana dan berpartisipasi dalam gerak sejarah Muhammadiyah berikutnya,”
berikut penjelasan terkait museum itu yang dipetik dari keterangan website resminya.
Dilansir dari Uad.ac.id, peresmian Museum Muhammadiyah dilakukan pada 14 November 2022 yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia.

Pendirian museum tersebut diinisiasi oleh Prof. Dr. Haedar Nashir dan Prof. Muhadjir Effendy sejak tahun 2017 lalu.
Pembangunannya dilakukan ke dalam tiga tahap yaitu pembangunan struktur gedung museum; pembangunan arsitektur; dan pembangunan mekanikal, elektrikal, serta konten museum.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan bahwa museum itu berisi sejarah Muhammadiyah yang ditampilkan kembali, sehingga pembelajaran kemuhammadiyahan tidak lagi hanya sebatas verbal.

Sementara itu Ketua Muhammadiyah Haedar Nashir menekankan pada pemanfaatan museum sebagai kunci pembuka sejarah sekaligus proyeksi Muhammadiyah ke depan.
Ia mengatakan, pengembangan dan penyempurnaan akan terus dilakukan guna optimalisasi fungsi museum.
Ia juga menyoroti tentang sepak terjang KH Ahmad Dahlan sebagai seorang tokoh pembaruan.
Menurutnya, ada dua hal yang membedakan arah gerak KH Ahmad Dahlan dengan yang lain, yaitu inisiasi pembangunan institusi modern dan gerakan perempuan yang siap berjalan beriringan.
Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Dr. Muchlas, M.T, mengatakan bahwa museum disajikan secara komunikatif dengan teknologi informasi sehingga bisa mencerahkan, menarik, serta menghibur pengunjung yang datang.

Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dadang Kahmad, mengatakan bahwa museum tersebut merupakan museum tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
“Semoga semua yang hadir di museum ini bisa menikmati diorama dan cerita yang dihadirkan,” kata Dadang dikutip dari kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan.