Sejarah Sekolah Dalang Keraton Mangkunegaran, Melahirkan Banyak Dalang Kondang
Sekolah dalang Mangkunegaran ikut memberikan kontribusi terhadap perkembangan budaya Jawa.
Sekolah dalang Mangkunegaran ikut memberikan kontribusi terhadap perkembangan budaya Jawa.
Sejarah Sekolah Dalang Keraton Mangkunegaran, Melahirkan Banyak Dalang Kondang
Perkembangan wayang kulit berjalan seiring dengan berkembangnya kebudayaan Jawa. Perkembangan kebudayaan Jawa besar dipengaruhi oleh keraton sebagai pusat kekuasaan.
Begitu pula Keraton Mangkunegaran, mereka tak ingin kalah dengan keraton-keraton lainnya dalam mengembangkan kebudayaan Jawa. Salah satunya adalah dengan mendirikan sekolah dalang.
-
Dimana Darma Mangkuluhur bersekolah? Dia menyelesaikan pendidikan menengahnya di Overseas Family School, Singapura, dan gelar sarjana S1 di EU Business School, Barcelona, Spanyol.
-
Siapa pendiri Dusun Malandang? Di kampung tersebut, terdapat sebuah makam dari leluhur yang merupakan pendiri dari Dusun Malandang bernama Raden Agus Salam.
-
Siapa sosok pahlawan di bidang pendidikan di Mandailing Natal? Sosok yang satu ini adalah pahlawan di bidang pendidikan khususnya daerah Mandailing Natal, Sumatra Utara.
-
Siapa saja yang mendapat gelar dari Keraton Surakarta? Berikut Merdeka telah merangkum deretan artis yang juga mendapat gelar spesial dari Keraton Surakarta. Penyanyi solo Rossa mendapatkan gelar spesial dari Keraton Surakarta, Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Sri Rossa Swaraloka. Gelar ini didapat Rossa lantaran dirinya dinilai sangat ahli dibidang bernyanyi. Judika menyandang gelar sebagai KRH Kencananingrat dari Keraton Surakarta. Gelar kehormatan ini didapat Judika lantaran dirinya disebut tak meninggalkan budaya Indonesia selama menjadi penyanyi. Nadine Chandrawinata, mantan Puteri Indonesia 2005 juga mendapat gelar spesial dari Keraton Surakarta. Ia diketahui menyandang status sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggun Diah Kusumaningrum. Kanjeng Mas Ayu Wartaningrum menjadi gelar spesial yang disandang oleh Najwa Shihab. Gelar ini didapat Najwa pada acara ulang tahun naik tahta ke-4 Paku Buwono XIII Sinuhun Tedjowulan, Sabtu, 3 Juli 2010. Selain Najwa Shihab, Soraya Haque juga menerima gelar kehormatan pada acara yang sama. Keduanya sama-sama mendapat gelar dari Keraton Surakarta pada 3 Juli 2010. Syahrini diketahui juga memiliki gelar spesial Keraton Solo, yaitu Kanjeng Mas Ayu. Pengageng Sasana Pustaka, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Puger jadi pemimpin upacara penobatannya kala itu.
-
Kenapa bapak-bapak di Klaten beri diklat ke Karang Taruna? Semua hal tersebut semata-mata dilakukan bukan tanpa alasan. Generasi muda di masa kini yang digempur berbagai ancaman budaya luar memang rasanya perlu melestarikan adat dan tradisi setempat.
-
Siapa pendiri pondok pesantren Langitan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Sekolah dalang Keraton Mangkunegaran didirikan pada 17 Januari 1950. Kegiatan belajar mengajarnya didukung oleh berbagai peralatan penunjang antara lain gamelan slendro, seperangkat wayang kulit, bangku kursi, rak buku, almari kantor, meja kantor, kursi kantor, dan meja guru.
Pembiayaan sekolah dalang itu diperoleh melalui dana dari Mangkunegaran dan uang sekolah siswa setiap bulan, selain memperoleh dana dari pemerintah.
Sekolah dalang itu lebih dikenal dengan nama “Pasinaon Dalang Mangkunegaran”. Mengutip Puromangkunegaran.com, pendirian sekolah itu bertujuan untuk mencetak dalang-dalang handal dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni.
Di sekolah tersebut, para dalang ditempa oleh para dalang handal dan ahli karawitan. Sekolah dalang itu terbuka untuk umum. Syarat untuk masuk ke sekolah itu para calon siswa harus bisa membaca dan menulis.
Materi pengajarannya disampaikan dalam bentuk teori dan praktik. Pada awal pertemuan, para siswa diberi naskah beserta contohnya.
Selanjutnya mereka diberi dasar-dasar seni pewayangan seperti sulukan, sabetan, dan dhondhogan.
Tahapan belajarnya ada empat tahap yaitu tahap awal (purwa), tahap pertengahan (madya), tahap akhir (wasana), dan tahap wredawarna.
Seiring berjalannya waktu, Pasinaon Dalang Mangkunegaran membentuk karakter yang kuat pada para lulusannya. Sekolah tersebut telah melahirkan banyak dalang kondang seperti Ki Narto Sabdo dan Ki Juwardi Hadi Suwarno.
Mengutip Puromangkunegaran.com, pendirian Pasinaon Dalang Mangkunegaran memiliki peran untuk mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Jawa, yaitu seni pertunjukan wayang kulit gaya Mangkunegaran.
Adanya sekolah dalang itu juga membuat seni pertunjukan wayang kulit di Mangkunegaran menjadi lebih berkembang dan berkualitas. Apalagi sekolah itu punya sistem pembelajaran yang sistematis dan guru-guru yang berkompeten di bidang seni pertunjukan wayang kulit.