Asyiknya Belajar Bahasa Inggris di Desa Bahasa Magelang, Sisipkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal
Di desa wisata itu, belajar bahasa Inggris jad iterasa menyenangkan.
Di desa wisata itu, belajar bahasa Inggris jadi terasa menyenangkan.
Asyiknya Belajar Bahasa Inggris di Desa Bahasa Magelang, Sisipkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal
Suasana belajar bisa jadi menyenangkan bila dikemas dengan cara yang menarik. Hal itulah yang dirasakan ratusan anak yang belajar bahasa Inggris di Dusun Parakan, Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur, Magelang. Desa Bahasa didirikan sejak 1968 namun baru diresmikan pada 2007.
-
Bagaimana cara berwisata sambil belajar di Desa Wisata Muara Jambi? Mengutip dari jadesta.kemenparekraf.go.id, ada paket produk wisata untuk menyusuri Kawasan Cagar Budaya sekaligus Muara Jambi dengan harga Rp371.500.
-
Bagaimana cara belajar Bahasa Inggris? Kalian bisa memulainya dengan belajar grammar serta memperbanyak kosa kata Bahasa Inggris dan artinya.
-
Bagaimana cara merasakan sensasi luar negeri di Magelang? Di beberapa tempatnya pula, Anda dapat berpakaian tebal selayaknya berada di luar negeri saking dinginnya.
-
Apa yang bisa dipelajari di Desa Wisata Muara Jambi? Desa wisata ini mengajak pengunjung untuk berwisata sekaligus menambah edukasi soal budaya dan sejarah Kota Jambi.
-
Bagaimana cara mempelajari bahasa Inggris? Cara ini bisa dimulai dengan menghafal kosa kata bahasa Inggris sehari-hari.
Pada awalnya, pendirian desa bahasa itu dilakukan untuk mengedukasi warga setempat. Namun seiring berjalannya waktu, berbagai fasilitas menarik dilengkapi dan para peserta juga datang dari luar Magelang. Mayoritas peserta yang mengikuti pembelajaran di desa wisata itu adalah anak-anak.
Selain belajar bahasa Inggris, para peserta juga bisa belajar kesenian setempat. Salah satu kesenian itu adalah Tari Soreng. Mengutip YouTube Liputan6 pada Rabu (9/8), tarian itu ditampikan untuk menyambut para tamu yang hendak menuntut ilmu di desa tersebut.
“Yang jelas untuk menambah semangat. Bagaimana semangat belajar itu. Terutama ketika kita sudah sampai era globalisasi, lalu bagaimana keseimbangan antara khazanah budaya dengan kearifan lokal serta bahasa Inggris yang sudah go internasional itu bisa berkolaborasi. Jadi saling mendukung dan ada multiguna di situ. Efeknya adalah bagaimana mereka mengenal kearifan lokal keseniannya sendiri tapi juga internasional dengan berbahasa Inggris,” ungkap Eko Suntoyo, pengelola Kampung Bahasa.
Selain anak-anak, ada juga orang dewasa yang ikut pembelajaran bahasa Inggris. Peserta mengaku senang bisa ikut belajar bahasa Inggris di Desa Bahasa. Di sana mereka tidak merasa jenuh dengan belajar sambil bermain.
“Misalnya diajarkan perkenalan gitu. Senang. Nggak bosen. Di sini enak. Di sini bisa belajar sambil bermain,”
kata Sintia, salah seorang anak yang menjadi peserta belajar di desa wisata itu.
Ide awal pendirian desa bahasa itu untuk mengajarkan pada warga setempat bahasa Inggris tanpa meninggalkan budaya setempat. Apalagi desa itu berdekatan dengan Candi Borobudur yang sering dikunjungi turis mancanegara.
“Satu hal yaitu SDM itu sangat penting sekali, apalagi kami hidup di desa, mau tidak mau harus berpikir tentang kemaslahatan lingkungan. Dulu saya jadi pedagang asongan di Candi Borobudur dan guide freelance sejak SMP. Dengan bahasa yang sangat sederhana, tapi saya bisa menghasilkan uang. Dari situ saya ingin masyarakat khususnya pemuda-pemuda di sekitar kami bisa ngomong Bahasa Inggris,” kata Hani Susanto, pemilik wisata edukasi Desa Bahasa, dikutip dari YouTube Liputan6.