Uniknya Wayang Ringkang Khas Pasundan, Pertunjukannya Mirip Teater Kolosal
Penampilan Wayang Ringkang terbilang unik, karena menggabungkan seni rampak kendang hingga wayang orang mirip kolosal.
Bagaimana jadinya jika pertunjukan kolosal diisi oleh sekumpulan wayang golek? Tentu akan sangat unik dan berbeda, karena para pemainnya bukanlah seseorang.
Namun ternyata, kesenian ini hadir dan dikembangkan oleh pelaku seni di wilayah Bandung Jawa Barat bernama Wayang Ringkang. Seperti disinggung sebelumnya, penonton akan disuguhkan pertunjukan boneka tradisional khas orang Sunda itu dengan konsep teater kolosal yang megah.
-
Apa yang menjadikan Wayang Kulit Purwa Cirebon unik? Keunikan lain dari wayang kulit Cirebon adalah terdapatnya 9 tokoh Punakawan. Ini berbeda dari kebanyakan wayang yang umumnya hanya memiliki empat yakni Bagong, Petruk, Semar serta Gareng.
-
Apa jenis wayang khas Jakarta? Di sana terdapat tradisi wayang khas bernama Golek Lenong Betawi.
-
Apa yang unik dari bentuk Gunung Wayang? Mengutip kanal YouTube Adrasa ID, Gunung Wayang memang tidak seperti namanya karena hanya menyerupai bukit. Bentuknya juga unik, yakni mirip bongkahan besar, dengan pepohonan lebat di bagian atasnya.
-
Apa itu Wayang Sodo? Wayang Sodo dibuat menggunakan bahan yang cukup sederhana, yaitu lidi.'Awalnya bukan dari lidi mas. Saya membuatnya dari rumput. Dulu anak-anak di sekitar sini sering saya buatkan wayang,' kata Mbah Marsono dikutip dari website nasirullahsitam.com pada 2019 lalu.
-
Wayang kulit jagung itu apa? Menurut Esih, wayang buatannya punya corak menarik sehingga cocok dijadikan souvenir maupun hiasan dinding. 'Awalnya saya juga membuat kerajinan bros, lalu dapat usul untuk membuat sesuatu yang baru. Akhirnya terpikir untuk membuat kreasi wayang ini,' terangnya, mengutip tangerangkota.go.id, Minggu (28/4).
-
Apa yang ditampilkan di Festival Wayang Kulit Banyuwangi? Festival Wayang Kulit 2023 ini menghadirkan lakon Ampak-Ampak Manahilan yang dimainkan oleh Dalang trio, yaitu Ki Sanggit Abhillawa, Ki Galih Kidung Wibowo, dan Ki Edo Sabdo Carito. 'Lakon ini mengisahkan penyesalan raksasa yang melakukan peperangan balas dendam di hutan Manahilan.'
Musik yang dimainkan lebih kompleks, yakni karawitan modern. Sinden juga akan menyanyikan lagu-lagu yang tengah booming saat ini, namun masih tetap dengan sentuhan irama Sunda yang kuat. Dan sisi menarik lain ada di jumlah dalangnya yang tidak hanya satu orang, melainkan bisa mencapai puluhan dalang.
Selama dua jam pertunjukan, dijamin akan jauh dari kata bosan karena dalang dan pemusik karawitan berhasil menghidupkan arena pentas wayang. Boleh dibilang, Wayang Ringkang merupakan pertunjukan wayang gaya baru yang jadi salah satu identitas di wilayah tatar Sunda.
Wayang Golek Gaya Baru
Dalam laman Napak Jagat Pasundan, dikatakan bahwa Wayang Ringkang merupakan seni wayang golek gaya baru yang modern. Ini terlihat dari setiap penampilannya, mulai dari tata letak panggung yang lebih mirip arena teater, bahasa yang dipakai yakni campuran antara Sunda dan Indonesia sampai pencahayaan yang tidak sekedar memakai obor atau lampu minyak.
Tema yang dibawakan juga lebih segar, dengan melihat fenomena sosial yang terjadi di masa sekarang seperti politik, dampak teknologi sampai masalah percintaan anak muda yang beraneka ragam. Benang merah yang diangkat akan tetap mengedepankan edukasi dan pendidikan.
Musik yang dimainkan juga tidak sekedar dari seperangkat gamelan, namun lebih kompleks dengan adanya tambahan kendang jaipongan, hingga sinden yang aktif menyanyi dan lebih dari satu orang.
Menggabungkan Banyak Kesenian
Serunya menyaksikan Wayang Ringkang juga didukung dari penampilannya yang tidak membosankan. Penonton yang hadir akan disuguhkan banyak kesenian yang dilebur di satu pertunjukan wayang golek.
Mengutip Voi News RRI, kesenian Wayang Ringkang dimeriahkan lewat penampilan Rampak Kendang yang jamak di pertunjukan jaipong, Rampak Sekar, seni tari hingga wayang orang yang ditampilkan berbarengan.
Disebut mirip kolosal, karena adanya gabungan dari banyak kesenian Sunda dengan gaya panggung yang lebar dan aneka properti kreatif.
Dimainkan Puluhan Dalang
Agaknya, sulit dijumpai bahkan tidak ada pertunjukan wayang yang dimainkan oleh lebih dari satu dalang. Kalaupun ada, biasanya hanya mengisi sebagai pelengkap atau asisten yang perannya tidak dominan.
Nyatanya anggapan ini salah, karena dalam pertunjukan ini dalangnya bisa mencapai puluhan orang. Mengutip laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, puluhan dalang yang hadir akan memiliki peran yang sama-sama penting.
Di sana disebutkan, bahwa dalang akan berbagi tugas seperti dalang utama yang membacakan dialog, dalan kedua dan seterusnya yang memainkan wayang hingga turut menjadi sinden untuk memberi warna tersendiri.
Ini jelas membuat pertunjukan wayang golek kontemporer ini jadi semakin hidup dan meriah serta mampu menarik banyak kalangan.
Gabungkan Banyolan dan Nilai Edukasi
Wayang Ringkang tak sekedar pertunjukan wayang yang serius dan hanya membawa pesan khusus. Namun, dalam setiap pertunjukannya dalang ingin menyampaikan pesan kehidupan dan modernitas melalui banyolan alias lawakan.
Kesenian wayang ini mirip mentertawakan masalah yang selalu menyertai manusia, namun wayang ini juga memberika solusi melalui pesan-pesan dialog dan ditampilkan dari setiap gerak dan atraksi Wayang Ringkang.
Sebelumnya, Wayang Ringkang dikembangkan oleh seorang seniman Sunda bernama Ki Tantan Sugandi pada 2007 lalu. Sugandi berharap agar kesenian ini bisa jadi salah satu identitas khas Jawa Barat dan terus bertahan menentang zaman.