Kisah Kolam Peninggalan Kesultanan Langkat yang Tinggal Kenangan, Penampakannya Kini Bikin Miris
Kolam peninggalan Kesultanan Langkat ini kondisinya begitu memprihatinkan.
Kondisinya Terabaikan, Ini Kisah Kolam Peninggalan Kesultanan Langkat yang Tinggal Kenangan
Sumatra Utara banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah kesultanan di masa lampau. Namun, kadangkala peninggalan tersebu usang dan tidak terawat sama sekali.
Seperti kondisi kolam peninggalan Kesultanan Langkat ini. Kolam yang letaknya tepat dibelakang Masjid Azizi Tanjung Pura, Kabupaten Langkat ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Berikut selengkapnya.
Kolam Pribadi
Kolam ini dibangun pada tahun 1790 dikabarkan memiliki kedalaman sekitar 5 meter. Dulunya, kolam ini digunakan untuk mandi dan menjalankan ritual kebersihan oleh anggota keluarga kerajaan atau orang-orang penting lainnya.
Biasanya, tempat-tempat semacam ini dihiasi dengan arsitektur khas yang mencerminkan kejayaan dan kekayaan kesultanan.
Kolam ini merupakan salah satu bagian dari kompleks istana yang memiliki nilai historis dan budaya yang penting. Namun, kondisinya kini memprihatinkan.
Kini bukti sejarah peninggalan Kesultanan Langkat yang tersisa hanyalah tembok pembatas yang mengelilingi kolam.
Meski sudah terlihat rapuh, tembok ini malah digunakan oleh warga sekitar sebagai tempat menjemur pakaian. (Youtube/HIJRAH CHANNEL)
Berusaha Dibersihkan
Bagaimana upaya Pemda setempat? Itulah pertanyaan yang pasti timbul dikalangan pecinta sejarah. Menurut beberapa sumber, upaya tersebut sudah coba dilakukan.
Konon, kolam dengan kedalaman lima meter itu terkesan mistis.
Pasalnya, saat upaya pembersihan yang dilakukan oleh petugas kebersihan, orang tersebut justru dilanda sakit dan mendadak pingsan.
Kabarnya, petugas tersebut diganggu oleh mahluk halus yang diduga penunggu kolam.
Namun tampaknya kini dari pihak Pemda belum ada langkah selanjutnya terkait situs bersejarah ini.
Kondisi Menyedihkan
Menurut pantauan dari akun Youtube HIJRAH CHANNEL, cucu Sultan Mahmud yang dulunya Sultan Langkat ketiga menengok kondisi kolam bersejarah peninggalan kakeknya itu.
Terlihat di sekitar kolam sudah dipenuhi oleh rumah-rumah warga dan temboknya pun kini beralih fungsi menjadi tempat tanaman hias dan bahkan jemuran pakaian warga.
Di dalam kolam, banyak sekali rerumputan liar setinggi paha orang dewasa. Beberapa sudut kolam juga ditumbuhi pohon pisang. Semakin tinggi rerumputan semakin terkubur dalam-dalam kolam pemandian milik Sultan Langkat tersebut.
Tak hanya itu, dikabarkan kolam itu juga dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga sekitar. Tembok pembatas kolam juga ditemukan ada yang runtuh.