Sejarah Perkebunan Tlogo di Semarang, Perkebunan Kopi Peninggalan Belanda yang Punya Panorama Alam Indah
Selain kopi, perkebunan itu punya berbagai komoditas yang dikembangkan.
Selain kopi, perkebunan itu punya berbagai komoditas yang dikembangkan.
Sejarah Perkebunan Tlogo di Semarang, Perkebunan Kopi Peninggalan Belanda yang Punya Panorama Alam Indah
Kebon Tlogo atau Perkebunan Tlogo, berada di Desa Delik, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Komoditi Perkebunan Tlogo terdapat empat jenis seperti karet, kopi, cengkeh, dan kapuk.
-
Dimana kebun kopi untuk Ratu Belanda berada? Bahkan, di Pagar Alam terdapat kawasan kebun kopi khusus untuk sang Ratu agar kualitas biji kopinya terjaga dengan baik.
-
Dimana letak kebun kopi tertua? Salah satu kebun kopi tertua di Indonesia ada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, namanya De Karanganjar Koffieplantage.
-
Apa peninggalan Belanda di Tapanuli Selatan? Salah satu jejak peninggalan kolonial Belanda ada di Tapanuli Selatan berupa kolam renang.
-
Di mana kopi Temanggung dibudidayakan? Kopi merupakan komoditas andalan Kabupaten Temanggung setelah tembakau. Selain bertani tembakau, para petani Temanggung juga menanam kopi.
-
Siapa pemilik pertama pabrik kopi di Semarang? Pemilik pertamanya adalah Tan Tiong Ie.
-
Kenapa Tawangmangu terkenal sejak zaman Belanda? Sudah kesohor sejak zaman Belanda Kepopuleran Tawangmangu sebenarnya sudah muncul sejak masa pendudukan kolonial Belanda di masa silam. Sama seperti di tanah Priangan, kawasan Tawangmangu jadi tujuan utama berlibur dari orang-orang Eropa yang bertugas di Solo dan sekitarnya.
Mengutip Unnes.ac.id, perkebunan ini sempat mengalami pasang surut dalam perjalanan sejarahnya. Salah satunya pada era Orde Baru tahun 1964-1998. Padahal sesungguhnya Perkebunan ini punya sejarah yang panjang, yaitu jauh pada era Hindia Belanda.
Mengutip YouTube Jejak Tempo Doeloe, Perkebunan Tlogo merupakan perkebunan peninggalan Belanda yang didirikan pada tahun 1838. Saat itu komoditas utamanya adalah kakao atau cokelat.
Pada awalnya Perkebunan kakao itu milik sebuah Perusahaan Belanda yang berkantor di Amsterdam dengan nama NV Cultuur Maatschappij.
Pada tahun 1954 perkebunan itu diambil alih pemerintah Indonesia dan kemudian dikelola oleh pihak Perusda Jawa Tengah.
Pada 30 Oktober 1999, Perkebunan Tlogo resmi menjadi obyek wisata Argowisata Tlogo yang diresmikan Gubernur Jateng saat itu, Mardiyanto.
Mengutip YouTube Jejak Tempo Doeloe, argowisata itu memiliki luas 415 hektare dengan ketinggian 400-675 mdpl.
Dengan suasana pegunungan alam yang bersih dan bebas polusi, pengunjung bisa menikmati panorama yang indah dengan beraneka tanaman perkebunan seperti karet, kopi, dan lain sebagainya.
Di sana pula ditanam berbagai tanaman tropis seperti durian, mangga, pisang, alpukat, dan lain sebagainya. Dari sana pula pengunjung bisa menikmati keindahan alam Rawa Pening dan Goa Rong.
Area perkebunan kopi Tlogo cukup luas. Di sana pula terdapat pabrik pengolahan kopi Java Tlogo yang produknya cukup terkenal.
Namun yang tak kalah menarik adalah sebuah bangunan pendopo peninggalan Belanda yang umurnya sangat tua yang masih berdiri megah hingga saat ini.
Bagian dalam bangunan pendopo itu adalah ruang pertemuan yang amat luas. Lantainya masih asli peninggalan tempo dulu.
Selain itu ada beberapa peninggalan lukisan zaman dulu yang tertata rapi di dinding gedung. Pada dinding-dinding gedungnya terpajang foto-foto zaman dulu.
Kini, perkebunan Tlogo berkembang menjadi area wisata yang modern. Di sana juga terdapat penginapan yang dilengkapi fasilitas kolam renang, ruang pertemuan, ruang bermain bilyar, restoran, tempat pemancingan, dan area outbound.
Dengan luasnya yang mencapai 414 hektare, perkebunan Tlogo didominasi oleh perkebunan kopi seluas 97 hektare, karet 233 hektare, dan cengkeh 64 hektare.