Kisah Kawasan Tawangmangu yang Memesona Sejak Zaman Belanda, Kini Masih Jadi Primadona Wisata di Solo Raya
Wisata Tawangmangu telah kesohor sejak zaman Belanda ketika berkunjung ke wilayah Solo Raya.
Pesona Tawangmangu memang tidak ada habisnya.
Kisah Kawasan Tawangmangu yang Memesona Sejak Zaman Belanda, Kini Masih Jadi Primadona Wisata di Solo Raya
Deretan mobil bernomor polisi luar daerah selalu memadati jalur Karanganyar – Matesih setiap musim liburan tiba. Kendaraan roda empat, roda dua bahkan bus, rela bermacet di jalan demi berwisata di Tawangmangu.
-
Apa daya tarik utama dari wisata Tawangmangu? Salah satu daya tarik utama adalah Air Terjun Grojogan Sewu, yang merupakan salah satu air terjun terbesar di wilayah ini.
-
Apa yang menarik dari tempat wisata Solo? Ada beragam tempat wisata Solo dan sekitarnya yang memuaskan hati untuk dikunjungi. Solo merupakan kota yang terdapat di Provinsi Jawa Tengah dengan sejuta pesona. Kental dengan adat budaya Jawa, Solo pun menjadi salah satu kota yang ikonik dan menarik untuk menghabiskan waktu.
-
Dimana tempat wisata sejarah di Solo? Yup, banyak sekali tempat yang bersejarah peninggalan kerajaan zaman dulu di Solo yang kemudian dijadikan lokasi wisata sejarah yang ciamik dan wajib untuk dikunjungi.
-
Apa yang menjadi tujuan wisata di Solo? Solo terkenal dengan nuansa budaya Jawa yang kental. Hal itulah yang menjadikan kota ini sebagai tujuan destinasi wisata favorit wisatawan lokal hingga mancanegara.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama wisata Solo? Kota dengan julukan kota budaya ini menyimpan segudang panorama dan pesona alam yang menakjubkan.
-
Apa daya tarik utama wisata Karanganyar? Salah satu daya tarik utamanya adalah keindahan alamnya yang memukau.
Kawasan Tawangmangu tak ubahnya magnet bagi para pelancong setiap libur seperti akhir dan awal tahun kemarin.
Terletak di punggung Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Tawangmangu memang menawarkan pemandangan bentangan sawah dan kebun indah, dengan nuansa kabut yang memanjakan mata.
Tidak heran wisatawan dari berbagai wilayah tak ingin melewati pesona Tawangmangu yang kesohor sejak zaman Belanda ketika berkunjung ke wilayah Solo Raya.
Sudah kesohor sejak zaman Belanda
Kepopuleran Tawangmangu sebenarnya sudah muncul sejak masa pendudukan kolonial Belanda di masa silam.
Sama seperti di tanah Priangan, kawasan Tawangmangu jadi tujuan utama berlibur dari orang-orang Eropa yang bertugas di Solo dan sekitarnya.
Mengutip jurnal berjudul “Resort alam Bukit Sekipan Tawangmangu” yang diterbitkan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), hamparan kebun warga juga rindangnya pepohonan khas dataran tinggi menjadi daya tarik bagi Belanda untuk berwisata di Tawangmangu.
Di wilayah ini dulunya juga kerap dijadikan tempat latihan militer dengan pemandangan yang asri seperti di Sekipan.
Beberapa spot unggul di antaranya camping ground Sekipan, Grojogan Sewu, penginapan hingga pasar Tawangmangu yang menyuguhkan banyak daya tarik belanja di masa silam.
Eksotisnya Grojogan Sewu
Grojogan Sewu merupakan air terjun dengan air yang melimpah. Tingginya mencapai 81 meter, dengan pemandangan bukit yang hijau.
Ig: @ferrysaurus23
Di masa silam, bangsawan-bangsawan Eropa menjadikan kawasan dekat Grojogan Sewu sebagai lokasi berlibur yang nyaman dan cocok bagi mereka. Tak ayal dibangunlah banyak villa dan tempat penginapan yang sebagian masih tersisa saat ini.
Sampai sekarang, wisata Grojogan Sewu tak pernah sepi, dengan ragam fasilitasnya seperti rest area, kolam renang, outbond, rafting, sentra kuliner sampai penginapan yang nyaman.
Mitos Grojogan Sewu
Mitos Air Terjun Grojogan Sewu tak terpisahkan dari kisah Kretek Pegat. Jembatan yang terkenal karena air terjunnya memiliki makna sebagai jembatan yang memisahkan.
Disebut sebagai jembatan pemisah karena keyakinan masyarakat sekitar air terjun tersebut. Menurut kepercayaan mereka, jika sepasang kekasih melintasi Jembatan Kretek Pegat, hubungan mereka pasti akan berantakan.
Atau bahkan, keduanya akan menghadapi malapetaka besar yang akan memisahkan merek
Air Terjun Grojogan Sewu dipercayai memiliki patung ular yang dianggap sebagai pintu gerbang ke alam gaib. Pengunjung yang dianggap kurang sopan diyakini akan ditarik masuk ke alam gaib tersebut.
Cocok kiranya kawasan ini berjuluk negeri di atas awan. Pasalnya saat suasana hujan, termasuk saat pagi hari, kawasan Tawangmangu diselimuti kabut yang cukup tebal.
Pemandangan Gunung Lawu
Kabut terlihat menutupi lereng Gunung Lawu yang masih berada di kawasan itu.
Di beberapa titik pemberhentian, tak sedikit pengunjung yang mengeluarkan ponselnya untuk berswafoto ataupun mengabadikan keindahannya melalui jepretan kamera.
“Kabut malam, dingin, dan Tawangmangu. Ini baru Tawangmangu,” kata pengguna Instagram @masbeepe, yang mengabadikan suasana kabut Tawangmangu di malam hari.
Kuliner Tawangmangu
Bagi pencinta kuliner, Tawangmangu kiranya bisa jadi tujuan yang pas. Di sini ragam santapan mulai dari kue molen, ubi madu sampai sate kelinci jadi hidangan yang tak boleh dilewatkan.
Untuk molen, bentuknya cukup kecil dengan isian keju, strawberry, blue berry, cokelat sampai original manis. Rasanya legit, dengan tekstur yang renyah saat digigit. Para pedagang banyak berjualan di gerobakan pinggir jalan dengan harga Rp15 ribu.
Selanjutnya ada ubi madu yang tak kalah lezat. Ini serupa dengan ubi Cilembu yang kesohor di Sumedang, Jawa Barat. Teksturnya lembut, dengan cita rasa manis gurih yang lezat.
Kenikmatan akan makin terasa jika disantap dalam keadaan hangat. Per kilogram biasanya dijual Rp16 ribu berisi lima buah ubi.
Terakhir sate kelinci jadi menu yang wajib disantap di Tawangmangu.
Rasanya lezat gurih dengan daging kelinci yang lembut.
Uniknya bumbu kacang sate tak hanya manis gurih, namun terdapat rasa rempah kencur dan jahe yang makin menghangatkan tubuh. Sate kelinci sangat nikmat disantap di tengah hawa dingin dengan pelengkapnya satu gelas teh hangat.