Berwisata ke Kebun Teh Gunung Gambir, Surga Tersembunyi di Pelosok Jember
Kawasan Wisata Agro Rengganis Kebun Teh Gunung Gambir di Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru Jember, ramai dikunjungi turis saat libur lebaran.
Memasuki H+4 Lebaran yang bertepatan dengan akhir pekan menjelang berakhirnya cuti bersama, sejumlah tempat wisata di Jember ramai diserbu pengunjung, termasuk Wisata Agro Rengganis Kebun Teh Gunung Gambir di Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru Jember.
Berwisata ke Kebun Teh Gunung Gambir, Surga Tersembunyi di Pelosok Jember
Destinasi wisata yang berbatasan dengan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini dikenal dengan keunggulan pemandangan gunung yang indah dan eksotis serta udara yang sejuk.
Lokasi wisata milik PTPN XII ini tetap buka meski saat hari H Idulfitri. "Karena di sini juga kan aslinya perkebunan teh, sehingga tetap ada petugas yang berjaga," ujar Dodo Eko Wahyudi, petugas pengelola Wisata Agro Rengganis Kebun Teh Gunung Gambir saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (14/4).
Pada hari Rabu (10/4) lalu atau hari kedua Lebaran, wisata kebun teh Gunung Gambir dikunjungi sekitar 700 pengunjung dalam satu hari.
"Jumlahnya terus meningkat dan untuk hari ini diperkirakan akan ada seribu orang karena menjadi hari-hari terakhir menjelang berakhirnya libur sekolah dan cuti bersama lebaran," sambung Dodo yang merupakan pegawai PTPN XII.
Meski perkebunan teh Gunung Gambir yang berada di lereng Gunung Argopuro ini sudah ada sejak masa penjajahan Belanda, namun eksistensinya sebagai destinasi wisata baru mulai pada 2018.
Keberadaan perkebunan teh Gunung Gambir sebagai destinasi wisata tak lepas dari pecinta komunitas olahraga off road yang mengenalkannya kepada masyarakat luas.
Lokasi kebun teh Gunung Gambir yang berada jauh di pelosok Jember ditambah akses jalan yang sebelumnya susah dijangkau, membuat destinasi ini beberapa tahun yang lalu sama sekali tidak dikenal turis. Kawasan ini menjadi surga tersembunyi di pelosok Jember.
"Dulu jalan menuju ke sini berbatu besar. Kemudian ada event off road, sehingga pada 1 Oktober 2018, Gunung Gambir resmi menjadi destinasi wisata untuk umum. Ditambah ada perhatian dari pemerintah, yakni berupa pembangunan jalan beraspal dari Pemkab Jember pada tahun 2019. Di situ wisata Gunung Gambir mulai viral," papar Dodo.
Kala itu, di awal tahun 2019, kunjungan turis ke Gunung Gambir bisa tembus hingga enam ribu orang per bulan.
Promosi wisata Gunung Gambir yang ikut menggairahkan perekonomian warga setempat, ditopang pula oleh dukungan dari pegiat media sosial.
Namun baru sekitar setahun bergeliat, ujian berupa pandemi Covid datang menerpa. Selama sekitar dua tahun, wisata Gunung Gambir harus tutup, seiring kebijakan pembatasan dari pemerintah.
"Karena kita berada di bawah BUMN, maka sepenuhnya kita ikut kebijakan pemerintah," ujar pegawai BUMN yang juga warga asli desa setempat.
Setelah pandemi mereda, Agro Wisata Kebun Teh Gunung Gambir terus berbenah. Mereka secara berkala memperbaiki fasilitas yang ada.
Pengunjung bisa menikmati jembatan kayu serta ornamen karya seni kayu seperti berbentuk love. Atau meja besar berbahan kayu yang terhampar di tengah perkebunan dan bisa dinaiki pengunjung.
"Yang terbaru ada camping ground di sekitar gunung teh. Kita ingin menjual konsep wisata healing untuk relaksasi masyarakat yang ingin menikmati kesejukan," papar Dodo.
Setelah pandemi mereda dan serangkaian inovasi fasilitas secara berkala, pengunjung di Wisata Agro Rengganis Kebun Teh Gunung Gambir terus melonjak.
"Sekarang dalam sebulan bisa enam hingga tujuh ribu pengunjung dalam sebulan. Kalau masa libur sekolah, lebih ramai lagi," tambah Dodo.
Akses jalan yang sudah baik memungkinkan kendaraan roda empat seperti mobil dan minibus mencapai destinasi yang berada sekitar 900 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini.
Harga tiket Wisata Agro Rengganis Kebun Teh Gunung Gambir terbilang cukup terjangkau. Hanya sekitar Rp5 ribu untuk tiket masuk ditambah biaya parkir antara Rp2 ribu hingga Rp5 ribu.