Tertua di Indonesia, Begini Kisah Pabrik Gula Karangsuwung yang Melegenda di Cirebon
Pabrik Gula Karangsuwung jadi salah satu pabrik tertua di Indonesia
Pabrik Gula Karangsuwung jadi salah satu pabrik tertua di Indonesia
Tertua di Indonesia, Begini Kisah Pabrik Gula Karangsuwung yang Melegenda di Cirebon
Ini adalah penampakkan Pabrik Gula Karangsuwung yang melegenda di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Terlihat nuansa kolonial begitu terasa, terutama dari mesin-mesin besarnya yang masih sama. Karena faktor usia dan efisiensi, pabrik Karangsuwung sudah tidak lagi dioperasikan.
-
Dimana pabrik gula pertama di Tegal dibangun? Pada tahun 1832, di sebelah timur Tegal, tepatnya di Desa Pangkah, dibangunlah pabrik gula pertama di Tegal.
-
Siapa yang mendirikan Pabrik Gula Tanjung Tirto? Pabrik Gula Tanjung Tirto dibangun pada tahun 1874 oleh Tuan Wolter Broose van Groneau. Dia adalah menantu dari pemilik perkebunan di daerah Kalasan dan Beran bernama Frederik Willem Wieseman.
-
Siapa yang membangun pabrik gula pertama di Tegal? Pendirinya adalah seorang investor swasta bernama NV Kosy dan Sucier.
-
Dimana Gula Kawung dihasilkan? Beberapa daerah penghasil gula kawung di antaranya Kabupaten Sumedang, Garut, Ciamis, Tasik, sampai Pangandaran.
-
Apa saja bekas bangunan Pabrik Gula di Sleman? Kini semua bangunan pabrik itu telah rata dengan tanah dan telah menjadi pemukiman penduduk.
-
Dimana Gubuk Kopi, tempat pembuatan gula kelapa Borobudur? Gubuk Kopi berada di Dusun Sendaren Satu, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
Jadi salah satu pabrik gula tertua di Indonesia
Dikutip dari Instagram @cirebonheritage, Pabrik Gula Karangsuwung disebut jadi salah satu pabrik gula tertua di Indonesia.
Unit pertamanya dibangun pada 1854 di Desa Karangsembung, Kecamatan Sindang Laut, Kabupaten Cirebon oleh badan usaha Belanda, NV Maatchappij tot Expoitatie der Suiker Onderneming Karangsoewoeng.
Saat ini banyak pecinta sejarah yang mendatangi lokasi tersebut untuk menggali informasi dan menikmati sisa kejayaannya di masa lampau.
Mulai memproduksi gula tahun 1896
Setelah melewati masa pembangunan kurang lebih 40 tahun, pabrik gula ini akhirnya beroperasi untuk menyuplai gula di wilayah Jawa Barat.
Di era yang sama, Belanda memang tengah menggencarkan pembangunan pabrik pemanis buatan itu untuk memulihkan perekonomian paska perang.
Pabrik gula jadi industri yang menguntungkan di masanya, karena permintaannya cukup tinggi seiring ditemukannya teh dan kopi, juga karena Pulau Jawa jadi daerah dengan penduduk terpadat di Hindia Belanda saat itu.
Duka di balik manisnya industri gula era Belanda
Di masa kejayaan pada akhir 1800 sampai awal 1900, pabrik-pabrik gula yang berdiri juga menyimpan kenangan pahit.
Untuk menunjang produksinya, pemerintah setempat menciptakan Cultuurstelsel atau tanam paksa sehingga banyak rakyat yang dikorbankan.
Belum lagi masifnya pabrik gula membuat limbah-limbah tebu sisa produksi dibuang ke sungai dan memicu wabah penyakit, salah satunya malaria.
Kondisi ini sempat terjadi di Cirebon dan berujung penutupan Sungai Bacin yang saat itu dipenuhi limbah.
Pabrik Gula Karangsuwung dinasionalisasi
Paska kemerdekaan, Pemerintah Indonesia banyak mengambil alih industri dan sektor jasa yang sebelumnya dimiliki pemerintah kolonial. Pabrik Gula Karangsuwung jadi salah satu yang diakuisisi pada 1958.
Sepuluh tahun kemudian, seluruh pabrik gulan yang ada di Jawa Barat diletakkan di bawah pengawasan PNP XIV, yang berkedudukan di Cirebon.
Sampai tahun 1981, perusahaan tersebut diubah namanya menjadi PT Perkebunan (Persero) di bawah Departemen Pertanian dan Departemen Keuangan, dengan nama PTP XIV (Persero).
Berhenti beroperasi
Kejayaan Pabrik Gula Karangsuwung setidaknya berlangsung sampai tahun 2000 an. Ketika itu banyak perusahaan serupa yang perlahan gulung tikar.
Faktor kekurangan lahan tebu, sampai menurunnya permintaan gula akibat munculnya pabrik yang lebih produktif dan modern membuat pabrik ini berhenti beroperasi pada 2014.
Sempat jalan beberapa tahun setelahnya, namun kondisi masih tidak memungkinkan akhirnya pabrik ini terpaksa tutup pada 2015.
Jadi lokasi sejarah
Dirujuk dari kanal YouTube Cirebon History, Pabrik Gula Karangsuwung kerap didatangi oleh para pecinta sejarah.
Di sana sisa mesin-mesin besar masih tersimpan, salah satunya Java Pomp, Machinefabriek Reineveldelfte yang dibuat tahun 1918.
Yang jadi ciri khas dari pabrik ini adalah masih berdiri kokohnya cerobong asap dan terlihat dari kejauhan.