Menguak Sejarah Pabrik Gula Ceper di Klaten, Punya Halaman yang Luas Namun Kini Terbengkalai
Pabrik Gula Ceper sudah memulai aktivitas produksi pada awal abad ke-19.
Pabrik Gula Ceper sudah memulai aktivitas produksi pada awal abad ke-19.
Menguak Sejarah Pabrik Gula Ceper di Klaten, Punya Halaman yang Luas Namun Kini Terbengkalai
Pabrik Gula Ceper merupakan salah satu pabrik gula yang pernah berdiri di Kabupaten Klaten. Pabrik gula ini punya area yang cukup luas.
Bahkan bila dibanding Pabrik Gula Gondang Winangoen, sebuah pabrik gula di Klaten yang masih beroperasi hingga sekarang, pada masa lalu masih lebih luas Pabrik Gula Ceper.
-
Apa saja bekas bangunan Pabrik Gula di Sleman? Kini semua bangunan pabrik itu telah rata dengan tanah dan telah menjadi pemukiman penduduk.
-
Dimana Pabrik Gula Karangsuwung berada? Ini adalah penampakkan Pabrik Gula Karangsuwung yang melegenda di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
-
Kenapa bangunan pabrik gula di Sleman dihancurkan? Lalu pada tahun 1949 banyak bangunan pabrik gula yang dihancurkan agar tidak menjadi basis pertahanan tentara Belanda.
-
Apa yang membuat Pabrik Gula Karangsuwung penting? Pabrik Gula Karangsuwung jadi salah satu pabrik tertua di Indonesia.
-
Bagaimana pabrik gula di Tegal berkembang pada abad ke-19? Setelah itu muncul pabrik-pabrik gula lainnya. Pada tahun 1841-1842 muncul pabrik gula di Desa Kemanglen dan Dukuwringin. Kedua pabrik gula itu dilengkapi dengan teknologi paling canggih pada masa tersebut.
-
Kenapa Pabrik Gula Tanjung Tirto ditutup? Namun pada 1 November 1933, Pabrik Gula Tanjung Tirto ditutup dan dilebur dengan Pabrik Gula Bantul.
Berdasarkan penjelasan akun Facebook Menggali Sejarah, Pabrik Gula Ceper sudah memulai aktivitas produksi pada awal abad ke-19. Kapasitas produksinya yang besar berdampak pada luasnya area perkebunan tebu yang dimilikinya.
Menurut beberapa referensi, pabrik gula itu ditutup oleh pemerintah pada tahun 1998. Krisis ekonomi waktu itu membuat pabrik tersebut bangkrut dan harus dihentikan operasionalnya.
Saat itu besarnya kapasitas produksi tidak sebanding dengan sedikitnya pasokan tebu. Hal ini menyebabkan inefisiensi operasional pabrik.
Meskipun pabrik gula tersebut sudah tidak aktif beroperasi, namun bangunan utama pabrik serta bangunan pendukung lainnya masih bisa dijumpai. Di sebelah selatan pabrik terdapat beberapa rumah dinas pegawai pribumi milik Pabrik Gula Ceper.
Kini pabrik gula ini memang sudah tidak beroperasi lagi. Namun bangunan utama pabrik beserta bangunan pendukung lainnya masih dapat dijumpai. Di sisi selatan pabrik masih bisa dijumpai beberapa rumah dinas pegawai pribumi milik Pabrik Gula Ceper.
Bangunan-bangunan rumah tersebut sampai saat ini masih dihuni masyarakat. Tak jauh dari Lokasi pabrik terdapat sebuah bekas jembatan lori yang saat ini telah dimodifikasi menjadi jembatan jalan raya penghubung antar desa.
Pada sisi barat pabrik masih terdapat sebuah alat crane yang dulunya digunakan untuk menimbang tebu dan memindahkan tebu dari truk ke dalam lori. Pada bagian pintu masuk pabrik juga terdapat sebuah lokomotif uap yang dijadikan monument.
Dulunya pabrik gula itu memiliki jalur kereta api yang terhubung dengan Stasiun Ceper yang berada di sisi utara pabrik. Hal ini digunakan sebagai sarana angkutan hasil industri seperti tebu dan tetes tebu, serta angkutan bahan baku pabrik.
Seiring berjalannya waktu, jalur kereta api penghubung antara Pabrik Gula Ceper dan Stasiun Ceper dinonaktifkan. Hal ini karena seluruh angkutan distribusi hasil industri digantikan menggunakan truk.
Hal ini juga turut berdampak pada menurunnya pamor Stasiun Ceper. Stasiun yang dulu ramai dengan aktivitas penumpang dan angkutan distribusi barang kini tampak sepi.
Berhentinya aktivitas produksi di Pabrik Gula Ceper sangat berdampak pada nasib bangunan pabrik. Saat ini kondisi bangunan pabrik yang megah banyak mengalami kerusakan.
Banyaknya rumput ilalang yang tinggi turut memperburuk kondisinya. Belum lagi masyarakat sekitar yang mengidentikkan tempat bersejarah tersebut dengan kesan angker dan menakutkan.