Melihat Peninggalan Kolonial di Kabupaten Garut, Mulai dari Stasiun Kereta Api hingga Pabrik Cokelat Tertua di Asia
Garut merupakan sebuah kabupaten di Jawa Barat yang wilayahnya berada di kawasan pegunungan. Tempat itu banyak memiliki warisan kolonial.
Garut merupakan sebuah wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Wilayah itu cukup subur dengan berbagai ladang pertanian yang tersebar di berbagai titik.
Tak hanya lahan yang subur, di Kabupaten Garut juga tersimpan energi panas bumi. Salah satu tempat yang menyimpan energi panas bumi di Garut adalah Kawah Kamojang. Pada tahun 1926, pihak Belanda melakukan pengeboran dangkal antara 60-128 meter di lapangan panas bumi Kamojang.
-
Dimana pabrik cokelat kuno itu berada? Arkeolog menemukan pabrik cokelat kuno di dalam sebuah rumah zaman pertengahan berusia 600 tahun di Barcelona, Spanyol.
-
Bagaimana pabrik cokelat itu ditemukan? Saat ini para arkeolog sedang mengeksplorasi reruntuhan bangunan kuno tersebut dan menemukan sejumlah artefak.
-
Dimana pabrik gula pertama di Tegal dibangun? Pada tahun 1832, di sebelah timur Tegal, tepatnya di Desa Pangkah, dibangunlah pabrik gula pertama di Tegal.
-
Kenapa Tegal menjadi pusat industri gula pada masa kolonial? Tegal adalah sebuah bandar kecil di pantai utara Jawa yang menjadi persinggahan Tome Pires pada abad ke-16. Bertahun-tahun kemudian, kota itu berkembang menjadi kota industri penting pada zaman VOC.
-
Dimana Gubuk Kopi, tempat pembuatan gula kelapa Borobudur? Gubuk Kopi berada di Dusun Sendaren Satu, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
-
Kapan pabrik cokelat itu beroperasi? Pabrik cokelat ini beroperasi pada abad ke-19, seperti dikutip dari Miami Herald, Kamis (15/2).
Melalui video yang diunggah pada Kamis (26/9), pemilik kanal YouTube Jejak Siboruk menjelajahi beberapa peninggalan kolonial di Garut. Harapannya dengan adanya video ini, potensi pariwisata di Garut juga akan terangkat, dan semakin banyak pula anak-anak yang peduli dengan sejarah. Berikut selengkapnya:
Energi Panas Bumi
Lokasi peninggalan kolonial pertama yang dikunjungi di Kabupaten Garut adalah Kawah Kamojang. Pada masa kolonial, Kawah Kamojang menjadi tempat pusat penelitian energi panas bumi terbarukan. Dari penelitian disimpulkan bahwa energi panas bumi yang dihasilkan di Kamojang cukup tinggi, bahkan panas bumi di sana disebut menjadi energi panas bumi dengan kualitas terbaik di dunia.
Sayangnya pengusaha energi panas bumi tidak bisa memanfaatkan sumber daya alam itu dengan baik. Karena inilah pemerintah Indonesia menggelar pengamatan panas bumi Jdi Kamojang pada tahun 1971-1979. Saat itu eksplorasi dilakukan bersama Selandia Baru. hingga saat ini, energi panas bumi itu masih bisa dimanfaatkan.
Pabrik Cokelat Pertama di Indonesia
Di Garut terdapat sebuah pabrik coklat pertama dan tertua di Indonesia. Pabrik cokelat itu bernama Ceres N.V. Berdirinya pabrik cokelat di Garut melatarbelakangi berdirinya perkebunan kakao yang unggul di daerah tersebut. Pada abad ke-19, biji cokelat yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Tidak ada catatan khusus di manakah letak pabrik tersebut. Namun jejak peninggalan masa lalu itu bisa ditemui di kawasan Garut Selatan.
Beberapa catatan mengungkapkan bahwa berdirinya N.V Ceres tak bisa lepas dari sepak terjang keluarga Van Houten. Mereka berhasil menyulap produk mesin pencacah cokelat menjadi sebuah produk cokelat. Sayangnya saat Jepang masuk ke Indonesia, perusahaan cokelat ini harus gulung tikar.
Stasiun Kereta Api Tertinggi di Indonesia
Salah satu peninggalan paling fenomenal di Kabupaten Garut adalah stasiun kereta api tertinggi di Indonesia. Namanya Stasiun Cikajang. Mengutip YouTube Jejak Siborik, stasiun itu mulai beroperasi pada 1 Agustus 1930. Waktu itu, stasiun itu digunakan untuk tempat berhenti lokomotif yang melayani masyarakat yang membawa hasil bumi. Sayang, stasiun itu harus nonaktif pada tahun 1982, berbarengan dengan stasiun kereta api lain yang dinonaktifkan pada masanya.
Adanya Stasiun Cikajang membuat berbagai komoditas dapat dikirim dengan cepat. Salah satunya adalah komoditas cokelat.
“Saya suka sering naik. Dulu mertua saya pegawai kereta api yang suka menonton wesel. Dulu lokomotifnya sempat diganti sama diesel,” kata Abah Syamdusin, salah seorang saksi bisu kejayaan kereta api di Garut.