Pernah Jadi Buruh hingga Veteran, Begini Kisah Denny Roeshadi Berhasil Punya Kebun Kopi Tertua di Jawa Timur
Salah satu kebun kopi tertua di Indonesia ada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, namanya De Karanganjar Koffieplantage.
Kebun kopinya masih eksis hingga sekarang.
Pernah Jadi Buruh hingga Veteran, Begini Kisah Denny Roeshadi Berhasil Punya Kebun Kopi Tertua di Jawa Timur
Salah satu kebun kopi tertua di Indonesia ada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, namanya De Karanganjar Koffieplantage. Kebun kopi ini sudah ada sejak zaman kolonialisme Belanda. Sempat berhenti beroperasi saat Jepang menduduki Indonesia.
-
Dimana kopi robusta tumbuh? Sedangkan, kopi robusta bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian sekitar 0-900. Adapun ketinggian tanah yang ideal adalah 400-800 meter dari permukaan laut.
-
Siapa pendiri Warung Kopi Tinggi? Mengutip laman Warung Kopi Tinggi, kedai tersebut mulanya didirikan oleh seorang pengusaha dan saudagar rempah asal China, Liaw Tek Soen.
-
Siapa pemilik pertama pabrik kopi di Semarang? Pemilik pertamanya adalah Tan Tiong Ie.
-
Dimana kebun kopi untuk Ratu Belanda berada? Bahkan, di Pagar Alam terdapat kawasan kebun kopi khusus untuk sang Ratu agar kualitas biji kopinya terjaga dengan baik.
-
Di mana kopi Temanggung dibudidayakan? Kopi merupakan komoditas andalan Kabupaten Temanggung setelah tembakau. Selain bertani tembakau, para petani Temanggung juga menanam kopi.
-
Siapa yang mengelola perkebunan kopi di Gombengsari? Lahan perkebunan kopi ini dikelola oleh masyarakat dan sebagian digunakan sebagai lahan pertanian, seperti dikutip dari kemenparekraf.go.id.
Sejarah
Pada era kolonial Belanda, Blitar yang terletak di lereng Gunung Kelud menjadi salah satu pusat budi daya kopi di Jawa Timur. Ribuan hektare perkebunan kopi dibuka di daerah ini. Salah satunya, perkebunan De Karanganjar yang didirikan pada tahun 1874 oleh H. J. Velsink dan Hendrik Van Vredenberg.
Perkebunan ini kemudian dikelola perusahaan Belanda, NV. Kultuur Mij Karanganjar. Perusahaan ini mengelola perkebunan kopi De Karanganjar selama puluhan tahun hingga kedatangan Jepang pada tahun 1942 yang memaksa kegiatan di perkebunan ini berhenti sementara.
Mengutip situs dekaranganjar.com, proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 membuat perkebunan ini dapat dioperasikan kembali.
Kali ini dikelola oleh perusahaan NV. Kooy & Voorhout asal Belanda dan hanya bertahan beberapa tahun.
Pihak perusahaan lalu menyerahkan perkebunan kopi ini kepada kelompok pekerja lokal.
Salah satu tokohnya adalah Denny Roeshadi yang sudah bekerja cukup lama di perkebunan kopi ini.
Nasionalisasi Aset
Pada tahun 1957, Presiden Soekarno menasionalisasi aset-aset negara yang dikuasai oleh perusahaan asing. Momen ini menjadi kesempatan emas bagi Denny Roeshadi untuk mengajukan izin mendirikan perusahaan sekaligus mendapatkan HGU (Hak Guna Usaha).
Pada tahun 1960, Denny Roeshadi mengantongi HGU untuk PT. Harta yang ia dirikan. Tiga tahun kemudian, yakni pada tahun 1963, Denny mengubah nama perusahaannya jadi PT Harta Mulia.Adapun salah satu faktor yang memperkuat pemberian izin terhadap Denny Roeshadi karena yang bersangkutan pernah ikut angkat senjata pada Perang Kemerdekaan.
Nasionalisasi aset memberikan kesempatan besar bagi para veteran perang untuk mengambil alih aset negara dari perusahaan-perusahaan asing.
Dikelola Keluarga
Sejak saat itu Perkebunan De Karanganjar dikelola oleh keluarga Roeshadi dan saat ini sudah mencapai generasi ketiga.
Beberapa direktur utamanya juga dikenal sebagai politisi. Salah satunya Herry Noegroho , putra pertama Denny Roeshadi yang menjabat sebagai Bupati Blitar 2003 – 2016.
Saat ini, Perkebunan De Karanganjar dipimpin oleh cucu pertama Denny Roeshadi yang bernama Wima Brahmantya. Pada masa kepemimpinan Wina inilah, De Karanganjar semakin dikenal. Wina membuka perkebunan kopi ini sebagai destinasi wisata dan meluncurkan produk kopi kemasan dengan brand “De Karanganjar Koffie”.