Keunikan Masjid Merah Kedung Menjangan, Padukan Budaya Cirebon, Tiongkok dan Kudus
Masjid Kedung Menjangan juga dikenal sebagai masjid merah, selalui Masjid Sang Cipta Rasa yang sudah lebih dulu ada.
Masjid Kedung Menjangan juga dikenal sebagai masjid merah, selalui Masjid Sang Cipta Rasa yang sudah lebih dulu ada.
Keunikan Masjid Merah Kedung Menjangan, Padukan Budaya Cirebon, Tiongkok dan Kudus
Masjid Kedung Menjangan jadi salah satu destinasi religi yang menarik di Kota Cirebon.
Rumah ibadah umat Islam ini memiliki tiga identitas budaya yang tampak yakni Cirebon, Tiongkok dan Kudus, Jawa Tengah.
Terletak persis di Kampung Kedung Menjangan, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, masjid ini juga punya arsitektur unik.
Seluruh bagian bangunan berwarna merah, sehingga masyarakat juga mengenalnya sebagai masjid merah Kedung Menjangan
-
Apa keunikan dari Gereja Merah Kediri? Gaya arsitektur gereja ini adalah Neo Gotik dengan denah persegi berukuran 30,75 x 10,6 meter Bangunan yang menghadap ke timur ini terkesan ramping, sementara tingginya memberikan kesan memukau.
-
Apa keunikan Masjid Langgar Tinggi Pekojan? Bergaya Kuno, Begini Asal Usul Masjid Langgar Tinggi Pekojan yang Dulu Dibangun oleh Saudagar Yaman Masjid ini dulunya dibangun oleh saudagar asal Yaman. Begini kisahnya Balkon kayu kuno dan pilar beton lawas menghiasi sisi samping Masjid Langgar Tinggi di Pekojan, Kecamatan Tambora, Kota Jakarta Barat. Gaya keseluruhan bangunan khas tradisional era kolonial, dengan perpaduan berbagai negara.
-
Apa yang unik dari Masjid Pejlagrahan? Ini karena sisi arsitekturnya yang juga masih mempertahankan gaya lawas, dengan tahun pembuatan yang sama yakni 1400-an.Namun nyatanya, Masjid Pejlagrahan lah yang pertama kali dibangun di Cirebon yakni pada tahun 1410 masehi.
-
Apa yang unik dari Masjid Perahu Tebet? Sebuah masjid di wilayah Tebet, Kota Jakarta Selatan memiliki desain yang unik. Desainnya menyerupai perahu, dengan detail mirip aslinya.
-
Apa keunikan Masjid Jami Al Makmur Cikini? Terlihat jika bangunan memiliki arsitektur kuno peninggalan kolonial Belanda. Masjid ini didapati sudah eksis sejak tahun 1890 dan menjadi salah satu pusat dakwah Islam di Batavia.
-
Apa keunikan Masjid di Kampung Naga? Masjid As Salam merupakan tempat ibadah masyakat Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Bentuknya masih tradisional dengan bahan kayu serta atap daun kering. Di masjid ini terdapat sebuah beduk yang tak boleh ditabuh sembarangan.
Saat pertama kali berkunjung, suasana di sekitar membawa ketenangan. Kondisi ini mendukung fungsi dari masjid yakni sebagai tempat beribadah.
Menurut pengurus, masjid dibangun pada tahun 2000 lalu, dengan beberapa kisah di baliknya.
Berdiri di Atas Sungai
Ketua DKM Masjid Kedung Menjangan, Haris, mengatakan bahwa masjid ini dulunya dikelilingi sungai.
Gambar: Facebook Masjid Merah Kedung Menjangan.
Namun di tahun 2000, sungai ini ditiadakan seiringi pemugaran dari bangunan musala yang sudah ada sejak dulu.
Meski dekat dengan perkampungan, namun lokasi di mana masjid ini dibangun masih termasuk kawasan asri sehingga cocok didirikan sebuah masjid dengan konsep tradisional.
“Dulunya, di sekitar masjid itu ada sungai. Setelahnya dibangun masjid, karena lokasinya dirasa cocok,” kata Haris, mengutip Youtube Shandika Ahmad Maulana, Senin (29/4).
Bawa Nuansa Tradisional
Secara konsep, masjid ini membawa unsur tradisional khas zaman kerajaan. Ini bisa terlihat dari adanya gerbang masuk masjid yang dibuat dari susunan batu bata merah, dengan pola konstruksi khas Trowulan, Majapahit.
Kemudian, di bagian atap masjid juga terdapat Memolo atau hiasan genting mirip kubah namun dengan ukuran yang lebih kecil.
Memolo merupakan ciri khas bangunan kuno di Jawa Tengah, dan menjadi identitas budaya lama Kudus yang ditampilkan di masjid ini.
Lalu ada juga hiasan keramik piring di beberapa sisi dinding, dan merupakan ciri khas dari Keraton Kasepuhan di Cirebon. Yang paling menampilkan nuansa zaman dulu adalah cat dari bangunan utama yakni berwarna putih.
Dikelilingi Kisah yang Dipercaya Masyarakat Sekitar
Mengutip Youtube Wekajournal, masjid ini rupanya memiliki kisah yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Salah satu yang terkenal adalah proses pembangunannya yang hanya dikerjakan dalam waktu 100 hari.
Dahulu saat pengerjaan, tidak banyak pekerja yang membangun di area masjid. Namun progressnya sangat cepat, dengan pengerjaan yang juga dilakukan hingga malam hari.
Selain itu, terdapat dua sumur yakni sumur wasiat dan sumur gentong yang selalu didatangi orang saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dipercaya, sumur ini mengandung karomah dan bisa mengabulkan hajat asal yakin kepada Allah SWT.
Ada Bangunan Pagoda khas Budaya Tiongkok
Satu bangunan yang mencolok adalah menara yang mirip Pagoda khas negeri Tiongkok. Ini jadi simbol identitas negara Tiongkok yang di masa silam turut memberi pengaruh lewat kedatangan Laksamana Cheng Ho.
Selain itu, pagoda ini juga sebagai bentuk penghormatan kepada Putri Ong Tien yang dulu menjadi istri dari Sunan Gunung Jati.
Bangunan Masjdi Merah Kedung Menjangan.
Gambar: Facebook Ozie Pesona Kamera Cirebon.
Sementara itu, di luar terdapat 33 tiang yang menyimbolkan dzikir setelah salat.
Di dalam bangunan utama sebanyak 17 tiang berwarna putih, sebagai simbol dari banyaknya rakaat dalam salat.
Kemudian keunikan lain terdapat di tempat wudhu berbentuk gentong sebanyak lima buah sebagai simbol waktu dalam salat sehari.
Masjid ini sarat dengan simbol dan nilai ke-Islaman sebagai salah satu kekayaan budaya dalam bangunan bersejarah di Cirebon.
Tempat wudu di Masjid Merah Kedung Menjangan Cirebon.