Mengunjungi Masjid Unik Dog Jumeneng Cirebon yang Berusia 500 Tahun, Muazinnya Ada 4
Masjid kuno ini jadi salah satu wisata religi yang menarik untuk dikunjungi saat di Cirebon
Ini sederet keunikan Masjid Dog Jumeneng Cirebon.
Mengunjungi Masjid Unik Dog Jumeneng Cirebon yang Berusia 500 Tahun, Muazinnya Ada 4
Inilah Masjid Sang Saka Ratu atau yang lebih dikenal dengan nama Dog Jumeneng. Desain bangunannya masih bergaya kuno dan dijadikan destinasi wisata religi di Cirebon, Jawa Barat. Daya tarik masjid ini juga terdapat pada koleksi mushaf lawasnya peninggalan abad ke-19.
-
Apa yang unik dari masjid tertua ini? 'Yang unik di masjid ini adalah berkembangnya keramik abad ke-7 di situs tersebut, menjadikannya salah satu masjid paling awal di dunia.'
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Apa keunikan dari Masjid Merah Kedung Menjangan? Masjid Kedung Menjangan juga dikenal sebagai masjid merah, selalui Masjid Sang Cipta Rasa yang sudah lebih dulu ada. Masjid Kedung Menjangan jadi salah satu destinasi religi yang menarik di Kota Cirebon. Rumah ibadah umat Islam ini memiliki tiga identitas budaya yang tampak yakni Cirebon, Tiongkok dan Kudus, Jawa Tengah.
-
Apa yang unik dari Masjid Perahu Tebet? Sebuah masjid di wilayah Tebet, Kota Jakarta Selatan memiliki desain yang unik. Desainnya menyerupai perahu, dengan detail mirip aslinya.
-
Apa yang unik dari Masjid Pejlagrahan? Ini karena sisi arsitekturnya yang juga masih mempertahankan gaya lawas, dengan tahun pembuatan yang sama yakni 1400-an.Namun nyatanya, Masjid Pejlagrahan lah yang pertama kali dibangun di Cirebon yakni pada tahun 1410 masehi.
-
Dimana masjid tertua ini berada? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
Berusia 500 tahun
Mengutip YouTube Suharto Asmar, Masjid Dog Jumeneng diketahui sudah berusia sekitar 550 tahun.
Terdapat banyak versi terkait asal usul berdirinya masjid yang konon sudah ada sejak 1470 M itu.
Namun menurut Novi Hermanto selaku DKM setempat, masjid ini tidak melalui proses pembangunan saat pendiriannya.
“Masjid Dog Jumeneng ini termasuk masjid tiban, atau kalau dalam bahasa Indonesia tiba-tiba ada,” katanya di kanal YouTube tersebut.
Hadiah untuk Sunan Gunung Jati
Menurut sejarahnya, masjid ini merupakan hadiah dari salah satu ulama terkemuka di Karawang yang juga pendiri pondok pesantren tertua di Jawa Barat, Syekh Quro.
Syekh Quro sendiri memiliki ikatan kerabat dengan Syekh Datul Kahfi yang merupakan guru dari ibu Sunan Gunung Jati, Nyi Mas Rara Santang dan sang kakak, Pangeran Cakrabuana.
Saat itu, Syekh Quro melihat bahwa Sunan Gunung Jati akan menjadi ulama berpengaruh di tanah Caruban, sehingga membekalinya dengan sebuah masjid.
Punya desain serba putih
Dari tampilannya, gaya bangunan kuno benar-benar melekat di tiap sudut masjid.
Beberapa ornamen seperti undakan, lengkungan, tangga sampai jendela dan pintu menggambarkan ciri khas bangunan era zaman kerajaan.
Catnya juga serba putih, dan menyatu apik dengan kayu-kayu besar yang juga berusia ratusan tahun sebagai tiang penyangga bangunan.
Bentuk yang juga terbuka ini membuat bangunan masjid selalu terasa teduh karena udara dari luar mudah masuk.
Terdapat empat orang muazin
Yang unik, setiap pelaksanaan salat Jumat terdapat empat orang yang mengumandangkan adzan.
Filosofinya, empat muadzin tersebut menyimbolkan arah mata angin yang membawa keselamatan yakni timur, utara, barat dan selatan.
Ini menambah daya tarik dari masjid yang berdekatan dengan makam Sunan Gunung Jati tersebut.
Simpan koleksi mushaf peninggalan abad ke-19
Novi menambahkan bahwa masjid ini juga menyimpan mushaf atau koleksi naskah Al Quran kuna yang konon sudah ada sejak abad ke-19 atau tahun 1800-an.
“Jadi ini murni tulisan tangan dari si pembuatnya,” kata dia.
Bentuk masjid dibuat berundak
Bentuk bangunan Masjid Dog Jumeneng juga berbeda dari masjid kebanyakan.
Struktur pondasinya dibuat berundak guna menyesuaikan dengan kontur tanah yang menyerupai perbukitan.
Untuk masing-masing tempatnya memiliki fungsi tersendiri seperti undakan pertama merupakan area wudu, lalu undakan berikutnya merupakan tempat mushaf dan undakan atas untuk salat dan tempat imam.
Lokasi ini bisa jadi salah satu referensi destinasi sejarah dan Islami yang ada di Jawa Barat.