Miliki Desain Khas Hindu, Masjid Pusaka Baiturrahmah Jadi Titik Awal Peradaban Islam di Indramayu
Konon, di titik inilah peradaban Islam pertama kali muncul dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat setempat.
Konon, di titik inilah peradaban Islam pertama kali muncul dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat setempat.
Miliki Desain Khas Hindu, Masjid Pusaka Baiturrahmah Jadi Titik Awal Peradaban Islam di Indramayu
Masjid Pusaka Baiturrahmah jadi salah satu rumah ibadah tertua di Indramayu, dengan nilai sejarah tinggi. Konon, di titik inilah peradaban Islam pertama kali muncul dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat setempat.
Tak hanya kisah yang melatar belakanginya. Daya tarik lain juga terdapat pada gaya arsitektur bangunan yang memadukan unsur Islam kuno dengan kebudayaan Hindu yang pernah berjaya di nusantara.
-
Dimana gereja tertua di Indramayu berada? Walau berusia 165 tahun, kondisi bangunan gereja masih tampak kokoh. Desain khas Eropa abad pertengahan tampak jelas, mulai dari lengkungan pintu masuk sampai dinding depan yang menjulang tinggi. Secara keseluruhan, kesan kuno dari bangunan gereja ini benar-benar terasa.
-
Kapan Masjid Tuha Indrapuri dibangun? Masjid ini berdiri pada 1618 di atas tanah seluas 33.875 meter persegi pada puncak kejayaan Sultan Iskandar Muda.
-
Kenapa Masjid Indrapuri memiliki unsur Hindu? Maka dari itu, masjid ini masih sangat kental dengan unsur-unsur agama Hindu meskipun sudah berubah peran menjadi tempat ibadah orang muslim.
-
Apa yang unik dari arsitektur Masjid Indrapuri? Uniknya, masjid ini tidak memiliki jendela maupun pintu. Untuk masuk ke ruangan masjid, terdapat sebuah tembok yang tidak disambung untuk akses keluar masuk masjid.
-
Dimana masjid tertua ini berada? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
-
Dimana Masjid Indrapuri berada? Masjid Indrapuri di Desa Kede, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar menyimpan banyak cerita menarik.
Kabarnya, masjid ini dibangun bersamaan dengan diresmikannya Kabupaten Indramayu pada abad ke-16 masehi silam.
Salah satu bukti peninggalan yang masih terjaga keasliannya sejak dulu adalah sumur keramat yang banyak dipercaya berkhasiat oleh warga.
Sampai sekarang, masjid ini selalu jadi rujukan bagi para pencinta sejarah termasuk sebagai salah satu destinasi wisata religi yang menarik di Kabupaten Indramayu.
Berikut kisah menarik tentang Masjid Pusaka Baiturrahmah sebagai salah satu peninggalan Indramayu masa silam.
Dahulu Bernama Masjid Dermayu
Jika ditelusuri berdasarkan sejarahnya, masjid ini dahulu bernama Masjid Dermayu.
Ini tidak terlepas dari keberadaannya yang terletak di Desa Dermayu, Kecamatan Sindang dengan jarak 2 kilometer sebelah utara pusat kota Kabupaten Indramayu.
Mengutip Youtube The Heritage, penamaan Dermayu di masjid ini juga disebut untuk menghormati sosok Nyi Endang Darma Ayu sebagai salah satu sosok yang turut serta melakukan babad alas di masa lampau.
Nama Endang Darma Ayu juga merupakan nama awal dari Kabupaten Indramayu yang diresmikan pada 7 Oktober 1527. Tanggal dan tahun ini juga dipercaya sebagai waktu berdirinya masjid ini.
Gaya Arsitektur Berpadu dengan Budaya Hindu
Dari kejauhan, bangunan masjid sudah menampilkan ciri khas kebudayaan Hindu. Sebelum Islam masuk, Hindu menjadi agama dan kebudayaan yang dipeluk oleh seluruh masyarakat di sana.
Pusatnya ada di sekitar Sungai Cimanuk yang membelah kabupaten tersebut, dengan beberapa penemuan masa silam.
Itulah mengapa banyak bangunan Islam yang kemudian dipadukan dengan budaya Hindu agar bisa diterima baik oleh masyarakat.
Di Masjid Pusaka Baiturrahmah, corak Hindu bisa terlihat dari desain atapnya yang berbentuk tumpang tiga, dengan memolo di atasnya sebagai pengganti kubah.
Tiang-tiang Kayu Jadi Ciri Khas Masjid Pusaka Baiturrahmah
Bergeser ke sisi salam, rupanya pihak DKM masih menampilkan gaya lawas masjid ini melalui susunan tiang kayu di dalam.
Kayu-kayu ini sebagai pengganti pilar beton, dengan nuansa kuno yang kental.
Strukturnya saling terhubung dan mengikat satu sama lain, dengan tetap menampilkan kesan luas pada sisi dalam bangunan. Fungsi utama saka papat ini adalah untuk menopang atap, dengan tetap menampilkan sisi seninya.
Kemudian terdapat juga gebyog kaligrafi, yang terbuat dari kayu untuk menghiasi bagian dalam masjid tersebut.
Peradaban Awal Islam di Indramayu
Dahulu, masjid ini pernah difungsikan sebagai pusat penyebaran agama Islam di abad ke-16 silam. Saat itu roda pemerintahan dipegang oleh Raden Bagus Arya Wiralodra, sebagai bupati pertama Indramayu.
Melalui pemerintahannya, seluruh fasilitas diizinkan dibangun termasuk Masjid Pusaka Baiturrahmah. Masjid ini sejalan dengan berdirinya pendopo lama sebagai pusat pemerintahan.
Sayangnya, kedatangan Belanda membuat pendopo tersebut hancur dan pemerintah setempat memutuskan membangun pendopo baru yang masih bisa disaksikan hingga sekarang.
Dicabutnya Status Cagar Budaya
Beberapa puluh tahun silam, masjid ini pernah menjadi salah satu warisan lampau dan ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Namun, belakangan status tersebut rupanya sudah dicabut.
Ini karena renovasi masjid yang dilakukan terus menerus membuat bentuk asli masjid hilang. Kemudian, terjadi banyak perubahan dengan struktur konstruksi dan arsitektur yang lebih modern.
Menurut pihak DKM, renovasi dijalankan sebanyak enam kali dimulai pada 1775, 1813, 1883, 1927, 1956 dan terakhir 1986.
Renovasi ini dilakukan, agar bangunan lawas itu bisa tetap berdiri. Selain itu, kayu-kayu peninggalan masa silam sudah banyak yang lapuk sehingga perlu diganti dengan bahan yang lebih kuat.
Asal Usul Sumur Keramat
Di sisi belakang masjid juga terdapat sebuah sumur tua yang dipercaya mengandung karomah oleh masyarakat sekitar.
Sumur ini belakangan dikenal sebagai Sumur Pengantin, yang airnya masih digunakan untuk berwudhu sampai saat ini.
Tidak ada yang tahu pasti kapan sumur ini berdiri, namun terkait asal usul nama sumur kono dahulu pernah ada sepasang laki-laki dan perempuan yang memakai air tersebut untuk membasuh diri.
Setelahnya, mereka berdoa dan memohon ampun kepada Tuhan serta berharap bisa disatukan. Tak lama, doa tersebut dikabulkan hingga masyarakat percaya bahwa sumur memang mengandung keramat.