Mengagumi Kemegahan Masjid Raya Al A'zhom di Kota Tangerang, Dibangun Tanpa Tiang dan Kini Punya Payung Nabawi
Keindahan arsitekturnya konon terinspirasi gaya klasik abad ke-18.

Keindahan arsitekturnya konon terinspirasi gaya klasik abad ke-18

Mengagumi Kemegahan Masjid Raya Al A'zhom di Kota Tangerang, Dibangun Tanpa Tiang dan Kini Punya Payung Nabawi

Masjid Al A’zhom di Kota Tangerang, Banten memiliki daya tarik unik. Masjid ini selalu ramai didatangi pengunjung karena keindahan arsitekturnya yang megah.
Mengutip duniamasjid.islamic-center.or.id, Masjid Al A’zhom sebelumnya terkenal dengan kubah besar dempetnya yang ikonik. Kubah tersebut saling menyatu, dan menggambarkan kemegahan dari bangunan yang didirikan pada 1997 itu.
Masyarakat di Kota Tangerang selalu mendatangi lokasi ini ketika waktu salat dan saat ada kegiatan pengajian dan keagamaan lainnya. Yuk simak keunikan Masjid Al A’zhom selengkapnya:
Lima kubah dempet yang simbolkan rukun islam
Kelima kubah di bagian atasnya menjadi ciri utama dari Masjid Raya Al A’zhom. Kelima desain itu dibuat bukan tanpa alasan.
Dari lima buah kubah yang terdiri dari empat kubah penopang dan satu kubah utama menyimbolkan kewajiban umat Islam untuk mematuhi salat lima waktu, juga meyakini rukun Islam dan rukun iman.
Sejajar dengan titik temu empat kubah yang menyangga kubah utama di masjid itu terdapat empat menara setinggi 55 meter. Menara ini menggambarkan empat tiang ilmu yakni bahasa Arab, Syariah, Sejarah dan Filsafat.
Kemudian angkat empat di sana juga menggambarkan empat syarat hidup bahagia yakni aqidah, akhlak, syariah dan ibadah.

Dibangun tanpa penyangga kubah
Tidak seperti pada masjid kebanyakan, kubah-kubah tersebut dibangun tanpa tiang. Walau begitu kondisinya amat kokoh, dan serasi dengan warna biru kehijauan yang menyala.
Tidak adanya tiang di bawah kubah juga makin membuat nyaman para jemaah ketika melaksanakan salat. Ini karena ruang utama masjid jadi semakin besar dan mampu menampung banyak jemaah.
Kemudian di sisi-sisinya juga terdapat ruang selasar yang mengelilingi dan memanjang dan bisa digunakan untuk jemaah beristirahat.
Mengadopsi gaya romawi abad ke-18
Sebagian besar bangunan masjid mengambil gaya klasik Romawi abad ke-18. Ini salah satunya bisa terlihat di selasarnya dengan desain fasad yang melengkung.
Kemudian ini juga terlihat dari bagian dalam kubah, yang dihiaskan ayat suci Al Quran di atas bahan batu granit berwarna cokelat muda dan didatangkan langsung dari China. Kombinasi ini menghasilkan warna yang syahdu dan cerah, serta membuat nyaman jemaah saat melaksanakan ibadah.

Dihiasi payung Nabawi
Saat ini keindahan masjid tersebut semakin terasa dengan adanya ornament payung raksasa di depannya, layaknya di Masjid Nabawi.
Progressnya sendiri hampir selesai, dan tengah masa percobaan. Terdapat total empat payung yang siap dioperasikan sebagai penghias masjid. Ini tentu saja mencuri perhatian para jemaah yang beribadah.
“Wow, masyaallah sekali melihat wajah baru Masjid Raya Al’A’zhom saat ini. Kemegahannya luar biasa, memberikan ketenangan yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Duduk dan berdiam diri di sini, benar-benar membuat kita tenang sekali,” kata salah satu jemaah, Rudi, mengutip laman tangerangkota.go.id.
Jadi lokasi wisata religi di Kota Tangerang
Keindahan masjid ini banyak disukai oleh masyarakat serta umat muslim yang kebetulan melintas di Kota Tangerang. Ini membuat kawasan tersebut kerap dijadikan sebagai destinasi religi yang kesohor.
Selain beribadah dan menikmati suasana, jemaah yang hadir juga kerap melakukan swafoto di sekitar bangunan yang megah. Selain itu, masjid ini juga dekat kawasan wisata Pasar Lama dan Benteng Heritage museum.
“Selain beribadah dengan kapasitas 15.000 jamaah atau berswafoto, Masjid Raya Al-A’zhom juga dilengkapi dengan perpustakaan, yang dapat dikunjungi secara umum,” kata ketua DKM, Chaerudin.