Fakta Unik Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Cagar Budaya Sarat Sejarah yang Telah Berusia 3,5 Abad
Banyak penutur sejarah yang menyebut bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1755,
Banyak penutur sejarah yang menyebut bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1755
Fakta Unik Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Cagar Budaya Sarat Sejarah yang Telah Berusia 3,5 Abad
Di sebelah barat Alun-Alun Kabupaten Banyumas, terdapat sebuah bangunan masjid kuno, namanya Masjid Agung Nur Sulaiman.
Foto: YouTube Jejak Pamong
-
Apa yang unik dari masjid tertua ini? 'Yang unik di masjid ini adalah berkembangnya keramik abad ke-7 di situs tersebut, menjadikannya salah satu masjid paling awal di dunia.'
-
Apa yang istimewa dari Masjid Nurul Islam Tua? Masjid tertua di Sumatra Barat ini menjadi peninggalan dari penyebaran dan peradaban agama Islam.
-
Mengapa Masjid Raya Sultan Riau unik? Keunikan dari masjid ini adalah dibangun dengan putih telur.
-
Apa yang unik dari arsitektur Masjid Agung Bangkalan? Adapun ciri arsitektural masjid yang masih dipertahankan yakni atap tumpang dua.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Mengapa Masjid Baitul Makmur unik? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
Dilansir dari Rri.co.id, banyak penutur sejarah yang menyebut bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1755, tepatnya pada akhir masa pemerintahan Raden Tumenggung Yudanegara II.
Dulunya masjid ini dikenal dengan nama Masjid Agung Banyumas, namun pada tahun 1992 namanya berubah menjadi Masjid Agung Nur Sulaiman. Nama itu dipakai hingga sekarang.
Pengurus takmir Masjid Agung Nur Sulaiman, Wahyu Sukiman, mengatakan bahwa kini masjid itu telah terdaftar sebagai bangunan cagar budaya. Menurutnya, bangunan masjid itu masih terjaga keasliannya sejak berdiri hingga sekarang.
“Jadi tidak ada perubahan bentuk sama sekali. Monumen atau cagar budaya di Banyumas yang asli sejak berdirinya ya Masjid Agung Nur Sulaiman,” kata Wahyu dikutip dari kanal YouTube Jejak Pamong.
Di serambi masjid, terdapat bedug yang ukurannya cukup besar. Wahyu mengatakan bahwa bedug itu merupakan sebuah artefak masjid yang dibuat pada tahun 1890. Bedug itu biasanya digunakan sebagai penanda waktu salat.
“Bedug ini sesungguhnya melambangkan teknologi pada masanya. Udara waktu itu masih bersih. Sehingga ketika bedug ini dipukul, gaungnya melintasi desa-desa. Karena belum ada toa, speaker, dan sebagainya, orang-orang cukup mendengar bedug ini langsung datang ke masjid,” kata Wahyu.
Wahyu mengatakan, kayu yang menjadi bahan penyusun bangunan masjid itu terbuat dari kayu jati asli. Bangunan itu ditopang oleh empat saka guru utama, serta dua belas saka pengarak.
Di dalam masjid, ada benda-benda peninggalan kuno lainnya yaitu mimbar yang berbentuk tandu dan beratap. Selain itu, ada benda lain menyerupai mimbar yang disebut “maksurah”.
“Kalau dilihat bentuknya ini seperti panggung, memiliki empat pilar tapi tidak ada atapnya. Ini dulunya berfungsi sebagai tempat salat penguasa. Bisa bupati, raja, atau orang-orang yang memiliki jabatan, karena yang namanya penguasa itu harus dilindungi,” terang Wahyu.
Di dalam masjid itu, ada ruang tanpa pintu yang diperuntukkan khusus bagi tempat imam. Keberadaan tempat khusus imam ini jarang ditemukan pada masjid-masjid lain di Indonesia.
Pada tahun 1992, nama masjid itu diubah menjadi “Nur Sulaiman”. Wahyu mengatakan bahwa pemberian nama itu mengacu pada dua tokoh yang memiliki kontribusi pada masjid itu.
Nama “Nur” diambil dari Nur Daiman I yang merupakan arsitek masjid. Sementara nama “Sulaiman” diambil dari nama tokoh agama sekaligus penghulu pertama Banyumas yaitu Ki Ageng Sulaiman.