Kisah Masjid At Taqwa Cirebon, Dulu Berganti Nama karena Dianggap Tak Wajar
Saat itu keberadaan dua masjid agung di satu kota dianggap tak wajar.

Saat itu keberadaan dua masjid agung di satu kota dianggap tak wajar.

Kisah Masjid At Taqwa Cirebon, Dulu Berganti Nama karena Dianggap Tak Wajar
At Taqwa menjadi masjid terbesar yang ada di Kota Cirebon, Jawa Barat. Masjid ini telah menjadi ikon di Cirebon sejak pendiriannya di tahun 1918 silam.
Sebagai salah satu masjid tertua, Masjid At Taqwa menyimpan kisah yang menarik. Sebelumnya, masjid ini memiliki nama Tajug Agung, lalu pada 1960-an dilakukan pergantian nama karena dianggap tak wajar.
Dari sisi arsitektur, Masjid At Taqwa juga sangat unik karena adanya gerbang syahadat yang saat ini menjadi ikon bangunan di sana.
Belum afdol mengunjungi Kota Cirebon jika belum singgah di masjid ini, karena keberadaannya sebagai salah satu wisata religi yang sayang untuk dilewatkan.

Yuk kenalan lebih dekat dengan Masjid At Taqwa
Sumber gambar: YouTube All In One Cirebon

Dulunya Langgar Kecil
Dalam laman attaqwacirebon.com, disebutkan bahwa masjid ini dulunya merupakan bangunan sederhana yang tidak begitu besar.
Sebelum bernama At Taqwa, masjid ini dikenal sebagai Tajug Agung dengan ukuran yang hanya cukup untuk menampung jemaah dengan skala terbatas.
Sebagian masjid pun dijadikan sebagai area alun-alun yang saat ini dikenal sebagai Alun-Alun Kejaksan Cirebon. Masjid ini menjadi salah satu saksi perkembangan islam yang masif di Cirebon abad ke-20.
Diganti Nama karena Dianggap Tak Wajar
Setelah Cirebon menjadi pusat penyebaran agama Islam, pembangunan fasilitas keagamaan terus digencarkan di wilayah tersebut. Hal ini juga terjadi di Tajug Agung yang kala itu masih berupa langar sederhana.
Proses renovasi kemudian berlangsung secara bertahap sejak 1951 sampai rampung secara keseluruhan di tahun 1963. Alasan renovasi juga karena posisinya sudah cukup melenceng dari arah kiblat, sehingga perlu diluruskan.
Setelahnya, Koordinator Urusan Agama Cirebon, R. M. Arhatha, menginisiasi pergantian nama masjid agar tidak lagi menggunakan kata “Agung”. Ini karena saat itu sudah ada masjid bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang ada di Alun-Alun Kasepuhan dan menjadi salah satu masjid kuno paling tua yang ada di sana.
Ketika itu, R. M. Arhatha juga merasa perlu memberi nama baru karena seolah-olah tidak dibenarkan dalam suatu wilayah terdapat dua masjid agung.

Asal Usul Nama At Taqwa Berasal dari Soekarno
Pemberian nama At Taqwa disebut merupakan inisiatif dari Soekarno kala itu.
Meurut penelitian Anisa Anggraeni Saldin dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon berjudul “Sejarah dan Perkembangan Arsitektural Masjid Raya At-Taqwa Cirebon Tahun 1918-2020” kala itu Soekarno sempat datang ke Cirebon untuk meninjau penataan kota tersebut. Cirebon pun tengah disibukkan oleh pembangunan musala sederhana menjadi sebuah masjid besar di sana.
Saat itu, terjadi kontroversi terkait tidak bolehnya penggunaan nama “Agung” di masjid tersebut, karena sudah ada sebelumnya yakni Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Soekarno pun memberikan saran At Taqwa dengan filosofi tetap bertakwa kepada Allah setelah melaksanakan salat di sana.
Terdapat Gapura Syahadat yang Jadi Ikon Bangunan
Keunikan lain dari Masjid At Taqwa Cirebon adalah terdapatnya gerbang cukup besar selebar 3 meter dengan corak emas dan kaligrafi dua kalimat syahadat.
Gerbang ini berbahan glass reinforced cement (GRC) di atas batu granit asli dari Brazil, seolah menjadi ikon dari bangunan. Gerbang ini juga menjadi penyambut tamu yang hendak melaksanakan salat dan ibadah lainnya, sehingga seperti baru lahir.

Kemudian, masjid ini juga tidak memiliki jendela dan hanya mengandalkan fasad besar dan pintu sebagai tempat sirkulasi udara. Kini Masjid At Taqwa jadi destinasi religi yang mencuri perhatian para wisatawan.