Menilik Nuansa Klasik Masjid Cipto Mulyo Boyolali, Peninggalan Pakubuwono X yang Kini Telah Berusia Satu Abad
Meski sudah mengalami beberapa kali renovasi, namun bentuk masjidnya masih asli seperti saat awal dibangun.
Meski sudah mengalami beberapa kali renovasi, namun bentuk masjidnya masih asli seperti saat awal dibangun.
Menilik Nuansa Klasik Masjid Cipto Mulyo Boyolali, Peninggalan Pakubuwono X yang Kini Telah Berusia Satu Abad
Masjid Cipto Mulyo berada di Desa Pengging, Kecamatan Banyudono, Boyolali. Lokasinya tak jauh dari Umbul Pengging, sebuah pemandian dari mata air alami.
Masjid itu dibangun oleh Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono X, sekitar tahun 1905 Masehi.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Apa yang unik dari masjid tertua ini? 'Yang unik di masjid ini adalah berkembangnya keramik abad ke-7 di situs tersebut, menjadikannya salah satu masjid paling awal di dunia.'
-
Dimana masjid tertua ini berada? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
-
Dimana masjid kuno itu ditemukan? Situs arkeologi Alto da Vigia, di dekat Praia das Maçãs di garis pantai Sintra, mengungkap keberadaan masjid kedua yang berasal dari abad ke-11 dan ke-12 ini.
-
Siapa yang menemukan masjid tertua ini? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
-
Dimana masjid tertua di Bekasi berada? Bukti lain dari Lemah Abang sebagai gerbang agama Islam bisa dilihat dari keberadaan Masjid Syiarul Islam yang berdiri di Jalan Raya Lemahabang.
Mengutip Instagram @visitjawatengah, awalnya masjid itu bernama Masjid Karangduwet yang dibangun oleh R.T Padmanegara. Dia merupakan keturunan Sultan Hadiwijaya melalui Amangkurat I.
Ketua Takmir Masjid Cipto Mulyo, Achmadi, mengatakan bahwa meski telah berusia lebih dari satu abad, hingga kini masjid tersebut masih berdiri kokoh.
Dalam perjalanannya, masjid tersebut sudah mengalami beberapa renovasi. Namun bentuk bangunannya tidak pernah berubah.
“Bangunan Masjid Cipto Mulyo dibangun dengan menampilkan desain Jawa kuno, yaitu berbentuk limasan dan menyerupai pendopo,” kata Achmadi, mengutip Boyolali.go.id.
Achmadi menambahkan bahwa masjid tersebut memiliki lima pintu utama yang semuanya terletak di bagian depan bangunan masjid. Di atas setiap pintu diberikan ukiran-ukiran yang disisipkan tulisan Pakubuwono X sebagai tanda bahwa masjid tersebut dibangun pada masa pemerintahannya.
“Selain itu bedug dan kentongan yang diberi tanda tulisan Jawa dan juga PB X hingga kini masih dipergunakan,” ujar Achmadi.
Setiap memasuki waktu salat, masjid tersebut selalu dipadati warga yang melakukan aktivitas salat berjemaah. Bahkan setiap habis salat banyak warga yang menggunakan waktunya untuk membaca Al-Qur’an dan beristirahat, terlebih di saat puasa.
“Meski sudah mengalami beberapa kali renovasi, namun bentuk masjidnya masih asli seperti saat awal dibangun. Bahkan konstruksi kayu dan bangunan belum juga berubah,” tutup Achmadi.