Berawal dari Temuan Batu Menarik oleh Perwira Belanda, Ini Kisah Pabrik Semen Pertama Indonesia yang Ternyata Ada di Padang
Pabrik Indarung I merupakan pabrik semen pertama di Indonesia yang terletak desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat.
Pabrik semen pertama di Indonesia terletak desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat.
Berawal dari Temuan Batu Menarik oleh Perwira Belanda, Ini Kisah Pabrik Semen Pertama Indonesia yang Ternyata Ada di Padang
Semen merupakan salah satu bahan penting dalam proses sebuah pembangunan baik itu perumahan dan gedung-gedung besar.
Mungkin tidak banyak yang tahu jika pabrik semen pertama di Indonesia berada di Pusat Kota Padang, Sumbar.
Pabrik tersebut bernama Indarung I yang sudah didirikan sejak 18 Maret 1910 oleh seorang Perwira Belanda Carl Christophus Lau, dengan nama pabriknya NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
-
Di mana perkebunan sawit Belanda pertama di Sumatra? Pada Masa kolonial Hindia Belanda, perkebunan kelapa sawit menjadi sebuah industri berskala besar dengan dibukanya perusahaan bernama Sungai Liput Cultuur Maatschappij oleh Adrien Hallet dan K. Schadt di Pantai Timur Sumatra, tepatnya di Deli pada 1911.
-
Dimana pabrik semen di Kaltim dibangun? Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor meresmikan pabrik semen milik PT Kobexindo Cement di Desa Selangkau Kecamatan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
-
Apa peninggalan Belanda di Tapanuli Selatan? Salah satu jejak peninggalan kolonial Belanda ada di Tapanuli Selatan berupa kolam renang.
-
Dimana lokasi awal ditemukannya Batu Punden Keramat? Di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, terdapat sebuah batu besar mirip kubus. Masyarakat setempat percaya, batu itu dulunya digunakan sebagai pertapaan Sunan Kalijaga.Mbah Priyono (81), seorang sesepuh desa setempat, mengatakan bahwa batu itu dulunya berada di pinggir aliran Sungai Bengawan Solo yang letaknya tak jauh dari desa.
-
Apa nama awal Semarang? Dilansir dari Wikipedia, sejarah Semarang berawal dari abad ke-6 Masehi. Saat itu, Semarang merupakan sebuah daerah pesisir pantai bernama Pragota.
-
Siapa yang menemukan tambang batu bara di Sawahlunto? Doen Penyelidikan Terkuaknya potensi tambang batu bara di Sawahlunto ini bermula dari seorang ahli geologi Belanda bernama Willem Hendrik de Greve yang ditunjuk oleh pemerintah Hindia Belanda untuk menyelidiki keberadaan batu bara di kawasan tersebut.
Awal Berdiri
Perwira Belanda keturunan Jerman Carl Christophus Lau awalnya menemukan bebatuan menarik di sekitar Kota Padang.
Carl menemukan batu-batu tersebut di Bukit Ngalau dan Karang Putih di Nagari Lubuk Kilangan, Kota Padang.
Batuan-batuan tersebut terdiri dari batu kapur dan batu silika, yang merupakan bahan baku pembuatan semen.
Hingga akhirnya, pada tanggal 18 Maret 1910, perusahaan semen dini didirikan melalui akta notaris yang disahkan oleh Johannes Pieder Smidth di Amsterdam.. Perusahaan ini awalnya dikenal dengan nama Netherlands Indische Portland Cement Maatschappij (NI PCM) dan berbasis di Amsterdam.
Dalam proses pembangunan, Carl menggandeng beberapa perusahaan seperti Firma Gebroeders Veth, Fa.Dunlop, dan Fa.Varman & Soon.
NV NIPCM sendiri memiliki kantor pusat di Belanda, akan tetapi pabrik yang didirikan di Kota Padang ini masih bagian dari cabangnya.
Tonggak Sejarah Semen Indonesia
Dengan berdirinya pabrik semen pertama ini tentu menjadi sebuah tonggak ataupun pondasi dari sejarah perkembangan industri semen di Indonesia.
Tak sampai disitu, dampak berdirinya pabrik ini juga dirasakan hingga berbagai negara di Asia Tenggara.
Melansir dari kanal Liputan6.com, saat itu pabrik ini bisa menampung kapasitas sekitar 700 ton per hari. Kemudian, dalam sehari pabrik ini bisa memproduksi semen sekitar 76,5 ton.
Menjelang Perang Dunia II, pabrik ini sudah berhasil memproduksi 170.000 ton dalam setahun! Hal ini menjadi rekor produksi tertinggi saat itu.
Sempat Dikuasai Belanda
Perjalanan sejarah pabrik ini sangatlah panjang. Pabrik yang sudah berubah nama menjadi Indarung ini sempat dikuasai kembali oleh Belanda. Akhirnya pada 5 Juli 1958 pabrik tersebut berhasil dinasionalisasi.
Beroperasi selama 89 Tahun
Pabrik Indarung I beroperasi selama 89 tahun, dari tahun 1910 hingga resmi berhenti beroperasi pada 1999.
Penyebab tutupnya pabrik bersejarah ini adalah karena masih menggunakan teknologi lama, yakni proses basah, dalam pengolahan bahan bakunya. Selain itu, pabrik ini tak lagi efisien dan menghasilkan polusi yang signifikan
Bangunan yang Didiirkan dengan Semen Ini
Hampir 9 dekade beroperasi berhasil memproduksi jutaan ton semen untuk memenuhi kebutuhan dari dalam maupun luar negeri.
Mengutip dari situs indonesia.go.id, ada sejumlah mahakarya kebanggaan bangsa seperti Monumen Nasional, Gedung DPR/MPR dan Jembatan Semanggi di Jakarta, hingga Jembatan Ampera di Palembang yang menggunakan produk dari pabrik semen pertama di Indonesia ini.
Diakui UNESCO Jadi Warisan Sejarah Dunia
Pabrik Indarung I telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai bagian dari warisan sejarah dunia.
Pada tahun 2023, Arsip Pabrik Indarung I diangkat sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Pada tahun 2024, UNESCO mengakui arsip tersebut melalui Memory of the World Committee for Asia and the Pacific (MOWCAP), menjadikannya satu-satunya dan yang pertama dari sektor manufaktur bahan dasar yang terdaftar dalam daftar tersebut
Jadi Industrial Heritage
Sebagai salah satu pabrik yang berpengaruh dalam sejarah, Indarung pun kini sudah menjadi kawasan Industrial Heritage dan salah satu objek wisata di Kota Padang.
Dengan industrial heritage, nantinya masyarakat umum dapat melihat langsung pabrik yang menjadi pionir industri semen di Indonesia. Selain itu masyarakat juga bisa belajar sejarah dengan melihat seluruh sisi pabrik tersebut.