5 Fakta Unik Surabaya Kota Minyak pada Masa Kolonial, Lebih Dulu Terkenal daripada Negara Timur Tengah
Salah satu kilang minyak tertua di Indonesia ada di Surabaya
Salah satu kilang minyak tertua di Indonesia ada di Surabaya
5 Fakta Unik Surabaya Kota Minyak pada Masa Kolonial, Lebih Dulu Terkenal daripada Negara Timur Tengah
Industri perminyakan di Hindia Belanda ternyata sudah lebih dulu dimulai sebelum negara-negara Timur Tengah memulai eksplorasi minyak bumi. Industri minyak di Hindia Belanda sudah dimulai sejak tahun 1888, sementara negara Timur Tengah baru memulainya 20 tahun kemudian di Iran.
-
Bagaimana Surabaya jadi kota penting di masa kolonial? Pada masa kolonial Hindia Belanda, Surabaya adalah kota penting karena merupakan pelabuhan ekspor-impor di Nusantara.
-
Dimana sumur minyak pertama di Indonesia ditemukan? Bukan di Pulau Jawa, Ternyata Ini Lokasi Sumur Minyak Mentah Pertama di Indonesia Tidak banyak orang tahu bahwa penemuan lokasi sumur minyak pertama di Indonesia berada di sebuah desa bernama Telaga Said, Kabupaten Langkat.
-
Kapan sumur minyak pertama di Indonesia ditemukan? Tahun 1880, sumur minyak bumi pertama pun ditemukan di Indonesia oleh seorang ahli perkebunan tembakau yang berasal dari perusahaan Deli Tobacco Maatschappij yang pindah dari Jawa ke Sumatra.
-
Kapan Kota Surabaya didirikan? Salah satu episode pahlawan yang terkenal adalah pertempuran antara Raden Wijaya dan Pasukan Mongol di bawah pimpinan Kubilai Khan pada tahun 1293. Peristiwa heroik ini diabadikan sebagai tanggal berdirinya Kota Surabaya, yaitu pada 31 Mei 1293, menciptakan fondasi kuat dari nilai-nilai kepahlawanan yang terus hidup hingga saat ini.
-
Dimana minyak bumi berasal? Ketika ganggang dan plankton ini mati puluhan hingga ratusan juta tahun yang lalu, mereka tenggelam ke dasar laut.
-
Apa asal usul minyak bumi? Minyak sebenarnya berasal dari triliunan alga (ganggang) kecil dan plankton.
Pengeboran Pertama
Seorang insinyur Belanda, Andrian Stoop menemukan minyak dan gas bumi pertama di Indonesia pada tahun 1886, tepatnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Mengutip repository.upnjatim.ac.id, Andrian Stoop mengadakan penelitian minyak bumi di Jawa dan mendirikan DPM (Dutsche Petroleum Maatschappij) pada
tahun 1887. Pengeboran pertama dilakukan di Surabaya.
Pada 28 April 1888, sumur
minyak Koeti resmi beroperasi
dengan kedalaman 172 meter dan
menghasilkan minyak mentah
8,000 liter per hari.
Java Petroleum
Pada tahun 1888 DPM membuat kilang minyak kecil di Desa Medang (sekarang Kendangsari,
Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya), lokasinya di pinggir jalan besar.
Mengutip its.ac.id, kilang ini mulai beroperasi dari tahun 1889 sampai dengan 1892. Produk dari Kilang
Minyak Medang dijual dengan merk Java Petroleum.
Selanjutnya, pada tahun 1890 didirikanlah penyaringan minyak di daerah Wonokromo.
Kilang Minyak Dibom
Pada masa perang dunia kedua (Maret 1942) Jepang berusaha menguasai
Pulau Jawa dari tangan Belanda, salah satu caranya dengan menguasai aset penting seperti ladang minyak.
Demi mengadang Jepang menguasai aset-aset penting, kolonial Belanda menghancurkan berbagai objek vital seperti gedung pemerintahan, gedung militer persenjataan, hingga kilang minyak di Wonokromo.
Pengeboran Tradisional
Pasca ditinggalkan oleh BPM, peralatan pengeboran berubah dari pengeboran modern menjadi pengeboran tradisional. Saat itu terdapat 8 sumur minyak.
Kondisi Terkini
Gambar di atas merupakan tangki minyak residu 202 di Kilang Minyak PPSDM Cepu, eks Kilang Minyak Wonokromo.