Fungsi Candi Hindu dan Budha beserta Perbedaannya
Candi-candi ini bukan hanya sekadar struktur arsitektur megah, namun juga memiliki makna spiritual, budaya, dan historis yang mendalam.
Tak sekadar sebagai monumen arsitektur, Candi Hindu-Budha menjadi perwujudan dari pencarian makna hidup, manifestasi spiritualitas, dan medan pertemuan budaya.
Fungsi Candi Hindu dan Budha beserta Perbedaannya
Indonesia, negeri yang kaya akan keberagaman, memiliki harta karun budaya yang tak ternilai dalam bentuk candi-candi Hindu dan Budha. Keberadaan mereka bukan hanya sebagai peninggalan bersejarah, melainkan juga sebagai pusat aktivitas spiritual dan refleksi mendalam bagi masyarakat masa lalu. Dari dataran rendah hingga puncak gunung, candi-candi ini mendekam dalam keheningan, menyimpan kisah-kisah keagungan dan eksistensi manusia yang menggapai langit melalui seni, filsafat, dan keyakinan.
-
Dimana letak candi Borobudur? Candi ini terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah sekaligus religi favorit di Indonesia.
-
Siapa yang membangun candi? Suku kalang dianggap sakti. Mereka adalah maestro yang mendirikan candi.
-
Apa perbedaan utama Hindu dan Buddha dalam hal keyakinan tentang Tuhan? Umat Hindu mengenal banyak dewa. Beberapa yang paling penting termasuk Dewa Siwa, Brahma, Wisnu, Ganesha, dan Lakshmi. Meskipun ada banyak dewa dalam agama Hindu, diyakini semuanya berasal dari Brahman, jiwa universal. Umat Hindu mengakui bahwa ada jiwa individu di dalam setiap orang, yang disebut Atman. Beberapa umat Hindu percaya bahwa Atman dan Brahman pada akhirnya sama, sebuah gagasan yang selaras dengan panteisme. Namun, pandangan tentang hal ini sangat bervariasi. Di sisi lain, umat Buddha menyangkal keberadaan banyak dewa. Sebaliknya, mereka percaya pada keberadaan satu Tuhan, tetapi mereka tidak percaya bahwa mencari Tuhan itu perlu. Hal ini tercermin dari ajaran mereka yang lebih banyak berbicara tentang perilaku etis daripada beribadah kepada Tuhan. Menyembah berbagai dewa sangat tertanam dalam budaya Hindu, tetapi dalam agama Buddha, pengikut didorong untuk lebih fokus pada disiplin diri.
-
Apa fungsi Candi Jawi? Candi ini berfungsi sebagai tempat Pendharmaan Raja Kertanegara yang wafat pada 1292 Masehi, mengutip skripsi Sugeng Aji Putro yang berjudul Makna Simbolis Candi Jawi di Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan (Unej, 2012).
-
Kenapa Candi Sukuh terlihat berbeda dari candi lain? Penyimpangan diduga karena candi ini dibangun pada masa memudarnya pengaruh Hinduisme di Jawa.
-
Bagaimana Candi Bumiayu dibuktikan sebagai Hindu? Bukti bahwa Candi Bumiayu bercorak Hindu terlihat dari penemuan Arca-arca dewa Hindu seperti Arca Siwa dan Arca Agasatya. Menurut para peneliti, Arca tersebut telah diciptakan sekitar abad 9-10.
Fungsi Candi Hindu
Candi Hindu adalah bangunan suci yang dibangun oleh orang-orang Hindu di masa lalu sebagai tempat pemujaan dan penghormatan kepada dewa-dewa, raja-raja, dan tokoh-tokoh besar dalam agama Hindu. Candi Hindu memiliki beberapa fungsi, antara lain:
• Fungsi Candi Hindu sebagai devasthanam atau tempat suci yang menghubungkan antara manusia dan dewa. Orang-orang Hindu percaya bahwa dewa-dewa ada di mana-mana, tetapi candi adalah pusat perhatian mereka. Di candi, orang-orang Hindu melakukan penyembahan dan memberikan persembahan kepada dewa-dewa yang telah melindungi mereka dari berbagai bencana, penyakit, dan kesulitan hidup.
• Fungsi Candi Hindu Sebagai makam atau tempat penguburan para raja dan tokoh-tokoh penting dalam sejarah Hindu. Candi-candi Hindu sering dibangun untuk menghormati orang-orang yang telah meninggal dan dianggap memiliki kekuatan spiritual atau karisma. Beberapa contoh candi Hindu yang digunakan sebagai makam adalah Candi Penataran, Candi Arjuna, dan Candi Gedongsongo.
• Fungsi Candi Hindu sebagai pusat kebudayaan atau tempat berkembangnya seni, sastra, dan ilmu pengetahuan Hindu. Candi-candi Hindu biasanya dipenuhi dengan pahatan-pahatan yang menceritakan kisah-kisah mitologis, ajaran-ajaran agama, atau kejadian-kejadian sejarah. Candi-candi Hindu juga menjadi tempat penyelenggaraan upacara-upacara keagamaan, pertunjukan seni, atau diskusi ilmiah.
Fungsi Candi Budha
Candi Buddha adalah bangunan suci yang dibangun oleh orang-orang Buddha di masa lalu sebagai tempat beribadah dan menghormati ajaran Buddha. Candi Buddha memiliki beberapa fungsi, antara lain:
• Fungsi Candi Budha sebagai stupa atau tempat menyimpan relik-relik Buddha, seperti tulang, rambut, gigi, atau abu jenazah. Relik-relik ini dianggap sebagai sumber berkah dan kekuatan spiritual bagi umat Buddha. Beberapa contoh candi Buddha yang berfungsi sebagai stupa adalah Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Sewu.
• Fungsi Candi Budha sebagai vihara atau tempat tinggal para biksu dan biksuni. Di vihara, para biksu dan biksuni melakukan aktivitas keagamaan seperti meditasi, belajar sutra, atau mengajar umat awam. Beberapa contoh candi Buddha yang berfungsi sebagai vihara adalah Candi Kalasan, Candi Sari, dan Candi Plaosan.
• Fungsi Candi Budha sebagai cetiya atau tempat pemujaan kepada Buddha dan Bodhisatwa. Di cetiya, umat Buddha melakukan persembahan bunga, dupa, lilin, atau makanan kepada arca-arca yang melambangkan Buddha dan Bodhisatwa. Beberapa contoh candi Buddha yang berfungsi sebagai cetiya adalah Candi Muara Takus, Candi Bahal, dan Candi Muaro Jambi.
Perbedaan Candi Hindu dan Budha
Perbedaan antara candi Hindu dan candi Budha dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti fungsi, struktur, bentuk, dan tata letak candi.
• Fungsi: Candi Hindu biasanya berfungsi sebagai makam para raja atau tempat pemujaan kepada dewa-dewa Hindu, seperti Dewa Wisnu, Dewa Brahma, Dewi Tara, dan Dewi Durga. Candi Budha umumnya berfungsi sebagai tempat pemujaan atau beribadah kepada Buddha dan Bodhisatwa. • Struktur: Candi Hindu dan Budha sama-sama terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki candi, tubuh candi, dan atap candi. Namun, bentuk puncak candi Hindu dan Budha berbeda. Candi Hindu memiliki puncak yang meruncing berbentuk tabung atau disebut amalaka. Candi Budha memiliki puncak yang berbentuk kubus atau disebut stupa.
• Bentuk: Candi Hindu umumnya memiliki bentuk yang lebih ramping, sedangkan candi Budha memiliki bentuk yang lebih tambun atau melebar. Contoh candi Hindu yang ramping adalah Candi Prambanan. Contoh candi Budha yang tambun adalah Candi Borobudur. • Tata letak: Candi Hindu biasanya memiliki tata letak yang lebih kompleks dan simetris, dengan banyak bangunan pendukung di sekitar candi utama. Candi Budha biasanya memiliki tata letak yang lebih sederhana dan asimetris, dengan hanya satu bangunan utama tanpa bangunan pendukung.