Miris, Pasar Megah di Semarang Ini Mati Suri karena Sepi Pembeli, Ini Fakta di Baliknya
Kondisi ini sudah berlangsung dua tahun terakhir. Penyebabnya, pedagang pasar tak mau dipindah ke tempat relokasi saat ini.
Hingga saat ini, Pasar Johar Kanjengan yang berada di pusat kota Semarang tampak sepi pembeli. Bahkan bisa dibilang tak ada aktivitas jual beli di pasar itu.
Padahal pasar itu dibangun begitu megah dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Pasar itu memiliki empat lantai dan beberapa lift. Namun saat masuk ke dalam pasar itu tampak sepi dan tidak ada aktivitas jual beli.
-
Mengapa Pasar Pakelan sepi? 'Sudah bubar pasarnya. Tadi pagi ramai. Jam setengah 6 pagi sudah ramai di sini,' kata salah seorang pedagang di Pasar Pakelan.
-
Bagaimana kondisi Pasar Seketeng? “Pasarnya bagus, keren,“ kata Mendag yang juga Ketua Umum PAN itu.
-
Dimana Pasar Jawa berada? Pagi itu mereka mengunjungi Saoenah Markt. Orang-orang lebih mengenal tempat itu sebagai Pasar Jawa. Banyak warga Suriname keturunan Jawa yang berjualan di pasar itu.
-
Kenapa Pasar Dondong sepi pengunjung? Warga sekitar mengatakan, dahulu Pasar Dondong sempat ramai pengunjung. Bahkan baik penjual maupun pembeli selalu memadati jalanan untuk melakukan transaksi jual beli. Namun kondisi sekarang justru jadi sangat sepi. Tak ada yang tahu kenapa kondisi ini bisa terjadi.
-
Kapan Pasar Pakelan sepi? Sudah Sepi Walau Masih Pagi Saat Jejak Richard tiba di Pasar Pakelan, suasana desa sangat sepi.
-
Apa itu Pasar Murah 'Semar Mesem'? Pada Bulan Ramadan tahun 2024 ini, Pemkab Sleman mengadakan program pasar murah 'Semar Mesem', akronim dari Sembako Murah Menyenangkan Seluruh Masyarakat. Program ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga menjelang Lebaran 2024.
Di lantai satu, masih ada 20-an pedagang yang menjual sembako, perabot rumah tangga, dan alat pertanian. Di lantai dua masih ada pedagang buku. Tapi di lantai tiga dan lantai empat, kondisinya begitu kosong melompong. Sama sekali tak ada pedagang di sana, seperti dibiarkan begitu saja tak berpenghuni.
Sebenarnya apa yang terjadi?
Sudah Berlangsung 2 Tahun
Dikutip dari Liputan6 pada Kamis (17/10), sepinya Pasar Johar Kanjengan sudah terjadi dalam dua tahun terakhir ini. Penyebabnya pedagang yang biasanya berjualan di samping Masjid Agung Jawa Tengah enggan menempati kembali Pasar Kanjengan selesai direnovasi. Padahal bangunan pasar itu tergolong baik dengan fasilitas yang memadai.
“Sejak pasar ini selesai direnovasi kondisinya memang sepi seperti ini. Orang-orangnya pada nggak mau masuk sini. Mereka nggak mau direlokasi ke sini. Masih jualan di Masjid Agung,” kata Hartini, salah seorang pedagang Pasar Kanjengan.
Sempat Terbakar
Pasar Johar Kanjengan merupakan salah satu bagian dari kawasan Pasar Johar yang menjadi salah satu pusat perekonomian terbesar di Kota Semarang. Seperti diketahui, Pasar Johar sempat terbakar pada tahun 2015. Pada Juni 2016, blok Kanjengan yang berada di sisi barat pasar yang terbakar pada tahun 2015, habis dilalap api.
Hingga akhirnya, kawasan pasar itupun harus direnovasi dan para pedagang untuk sementara tidak bisa berjualan di sana. Saat proses renovasi, pedagang dipindah ke wilayah Gayamsari. Namun saat Pasar Johar Kanjengan selesai direnovasi pada tahun 2022, sebagian pedagang tidak mau pindah ke Pasar Johar Kanjengan karena mereka menilai lapak yang disediakan terlalu kecil.
Pedagang Pasar Kanjengan
Menurut rencana dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, bangunan Pasar Johar Kanjengan akan diisi oleh pedagang emas, bumbu, buku, dan batu akik. Pritoritas utama adalah bagian pasar di bagian bawah, baru kemudian ke lantai-lantai di atasnya. Harapannya, seluruh pedagang pasar bisa ditampung.
Awalnya pedagang emas akan ditempatkan di lantai empat. Namun karena rata-rata pedagang memiliki brangkas penyimpanan minimal dua ton, maka pedagang emas dipindah ke lantai bawah.
“Maka kami harapkan keseluruhan bagian pasar ini segera selesai sehingga para sedulur pedagang dapat segera masuk dan beraktivitas menghidupkan kembali Pasar Johar,” kata Wali Kota Semarang saat itu, Hendrar Prihadi, saat meresmikan dimulainya pembangunan pasar pada Februari 2021.