Perjalanan Suparno, Eksportir Empon-Empon dari Tulungagung dengan Omzet Rp100 juta per Hari
Awalnya, Suparno memulai usaha berjualan singkong dan jagung, tetapi pada akhirnya bangkrut.
Awalnya, Suparno memulai usaha berjualan singkong dan jagung, tetapi pada akhirnya bangkrut.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak kekayaan alam. Salah satunya hasil bumi berupa empon-empon atau rempah-rempah.
Empon-empon merupakan bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau perisa dalam masakan.
Awalnya, Suparno memulai usaha berjualan singkong dan jagung, tetapi pada akhirnya bangkrut.
Setelah itu, dia bangkit untuk kembali memulai usaha baru.
Suparno pun kembali bangkit dengan memulai berbisnis empon-empon pada 2019.
Modalnya kala itu Rp20 juta yang didapatkan dari orang tuanya. Uang tersebut digunakannya untuk membeli empon-empon dari petani.
Awalnya, empon-empon dijual Suparno di pasar basah. Namun seiring dengan perkembangan usahanya, dia memilih pindah ke rumah.
Kemudian setelah berjalan setengah tahun dia berpikir memindahkan bisnisnya ke gudang.
merdeka.com
Meski berpengalaman berdagang, namun menjalankan usaha ini tidaklah mudah.
Dia bahkan pernah ditipu ekspedisi yang membawa barang miliknya ke pulau di luar Jawa. Sebanyak 200 kilogram empon-empon raib.
Namun Suparno tak patah arang. Dia tetap berusaha hingga setelah satu tahun merintis usaha dia sudah mampu membeli mobil secara kontan.
Mobil ini digunakan Suparno untuk mengangkut barang.
Suparno bilang, dalam menjalankan usaha pasti ada pasang surut yang harus dihadapi.
Saat dia telat membeli barang yang dibutuhkan, Suparno harus menelan kerugian.
Namun, satu waktu dia pernah mendapatkan keuntungan sehingga Rp40 juta dalam sehari saja.
“Kadang ya ada pasang surutnya. Saya juga pernah suatu hari untung diatas Rp40 juta,” kata Suparno dalam wawancara pada channel youtube Pecah telur, dikutip, Senin(13/11).
Jika permintaan pasar lancar dan persediaan barang banyak, dia akan mendapatkan penghasilan yang lumayan.
“Usaha saya itu tidak menentu, tergantung permintaan pasar dan persediaan barang,” kata Suparno.
Bahkan perputaran uang dalam satu hari bisa mencapai Rp100 juta.
Bahkan, Suparno sukses mengirim empon-empon ke luar negeri.
Dari situ dia akhirnya memilih untuk mencoba membuat keripik pisang yang diberi nama Nadasuka.
Baca SelengkapnyaWaktu yang dibutuhkan untuk melakukan peluncuran ini hanya 8 menit.
Baca SelengkapnyaTidak ada yang tahu bahwa hobi saat masa kecil bisa membawa berkah di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaDedi dulunya merupakan lulusan SMK jurusan otomotif.
Baca SelengkapnyaTerkadang, hobi bisa dijadikan sebagai sumber untuk mendatangkan keuntungan.
Baca SelengkapnyaOrang sukses tak hanya berasal dari pekerja kantoran dengan jabatan tinggi.
Baca SelengkapnyaAlfa memiliki perjalanan hidup yang menarik dibanding dengan anak seusianya.
Baca SelengkapnyaMembangun bisnis untuk sukses tidak bisa instan. Harus melewati tantangan dan waktu panjang.
Baca SelengkapnyaKisah hidup Bahlil Lahadalia sebelum sukses jadi pengusaha hingga menteri.
Baca Selengkapnya