Memiliki keterbatasan fisik tidak membuat Sikdam Hasyim Gayo berkecil hati untuk maju sebagai calon legislatif (Caleg) PPP Daerah Pemilihan II Aceh.
Sikdam Hasyim, kaligus penyandang disabilitas tuna netra mengaku termotivasi menjadi wakil rakyat untuk memperjuangkan kaum disabilitas.
“Di Indonesia ada sekitar 22 juta penyandang disabilitas tuna netra, tuna rungu, dan lainnya. Mayoritas dari mereka masih terdiskriminasi untuk mendapatkan pendidikan yang baik, pekerjaan layak, akses, dan lain-lain. Itu alasan saya ingin memperjuangkan mereka lewat PPP,”
tutur Sikdam, saat kegiatan silaturahmi dan pemantapan Caleg DPR RI PPP, di Jakarta, ditulis Minggu (12/11).
Sikdam yakin berjuang bersama PPP karena memiliki banyak kesamaan, yaitu mewujudkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas.
“Saya percaya bisa bersatu dengan PPP untuk menjemput kemenangan. Baik untuk partai, saya sendiri, dan bagi penyandang disabilitas Indonesia,” tambahnya.
Kamu sudah membaca beberapa halaman, Berikut rekomendasi berita untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok Berprestasi
Sikdam merupakan Caleg yang memiliki segudang prestasi. Walaupun saat ini merupakan penyandang disabilitas, Sikdam telah lulus pendidikan hingga S2.
Sikdam sering hadir menjadi pembicara pada forum berskala nasional maupun internasional, mengurus lembaga swadaya, mengajar, hingga berkesempatan bertemu langsung dengan keluarga kerajaan Inggris.
Sikdam juga mendapatkan penghargaan International Award for Young People dari Pangeran Philip tahun 2014. Di mana, dia menjadi penyandang disabilitas pertama yang mendapatkan penghargaan tersebut.
Sementara, Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono berharap lewat pertemuan Caleg DPR RI kali ini dapat mengantarkan target pemenangan yang sudah dicanangkan.
“Caleg DPR RI hari ini diberikan pembekalan, dalam upaya target pemenangan yang dicanangkan DPP PPP. Yaitu 11 juta suara, 50 kursi DPR RI, dan 2.000 kursi nasional,” kata Mardiono.
PPP sendiri menjadi partai terbanyak mencalonkan penyandang disabilitas pada Pemilu 2024 yaitu sebanyak tiga orang.
Seorang penyandang disabilitas netra mencatatkan prestasi gemilang. Ia meraih sarjana hukum dengan predikat cumlaude dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Follow
Rekomendasi
