Couple Goals Banget, Pasutri Difabel Asal Gunungkidul Ini Sukses Jalankan Bisnis Sablon dan Jadi Atlet Profesional
Ketidaksempurnaan fisik tak menjadi halangan bagi pasutri ini untuk produktif. Keduanya sukses berbisnis sablon dan jadi atlet profesional.
Ketidaksempurnaan fisik tak menjadi halangan bagi mereka untuk produktif.
Couple Goals Banget, Pasutri Difabel Asal Gunungkidul Ini Sukses Jalankan Bisnis Sablon dan Jadi Atlet Profesional
Supriyadi dan Nunik tidak seperti kebanyakan orang. Mereka adalah sosok istimewa karena difabel. Supriyadi lahir dengan kaki kiri yang tidak bisa berjalan normal. Sementara tangan kanan Nunik hanya sampai separuh.
(Foto: YouTube PecahTelur)
-
Bagaimana Menpora Dito membantu atlet disabilitas? 'Tentu juga arahan dan masukan dari mas Menpora Dito, sehingga kami bisa semangat. Apalagi dengan dukungannya langsung saat bertanding. Jelas ini suntikan semangat bagi para atlet,' kata Angela.
-
Mengapa Menpora Dito mendukung atlet disabilitas? Pemerintah, kata dia berkomitmen penuh terhadap perkembangan dan prestasi dari para atlet disablitas.
-
Siapa yang disebut 'couple goals'? Pasangan ini dijuluki sebagai 'couple goals' oleh banyak orang karena selama ini mereka terjaga dari gosip miring dan sensasi.
-
Apa yang dilakukan Menpora untuk atlet disabilitas? 'Tentu juga arahan dan masukan dari mas Menpora Dito, sehingga kami bisa semangat. Apalagi dengan dukungannya langsung saat bertanding. Jelas ini suntikan semangat bagi para atlet,' kata Angela.
-
Kenapa mereka disebut Couple Goals? Setahun lebih menikah, Mike & Janisaa kerap disebut sebagai couple goals yang jauh dari berita miring.
-
Apa profesi pasangan pesepakbola Indonesia? Beberapa pemain sepak bola Indonesia telah menemukan pasangan di kalangan selebriti, sementara beberapa lainnya justru mengalami perpisahan.
Tumbuh sebagai difabel tentu saja tidak mudah. Supriyadi kerap menjadi korban bully. Ia diejek karena jalan pakai tongkat. Seiring berjalannya waktu, Supriyadi mulai bisa menerima kondisi dirinya. Ia mulai ikhlas dan percaya Tuhan menciptakan dia sebagai difabel karena dia adalah sosok terpilih.
(Foto: YouTube PecahTelur)
Kisah Cinta
Supriyadi dan Nunik bertemu saat keduanya mengikuti komunitas difabel. Kedekatan mereka tercipta karena sama-sama punya minat terhadap olahraga angkat berat. Masa pendekatan dijalani dengan sering latihan bersama. Setelah mantap satu sama lain, keduanya akhirnya menikah. Saat ini, keduanya sudah dianugerahi seorang anak perempuan.
Saat ini, Supriyadi memiliki usaha sablon di rumah. Selain itu, ia juga aktif sebagai atlet Dinas Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gunungkidul. Sementara Nunik bekerja sebagai penjahit.
(Foto: YouTube PecahTelur)
Sehari-hari, Pri mengaku bisa bekerja hingga tengah malam. Apalagi kalau ia menerima banyak pesanan. Ketika mendapat banyak pesanan kaus misalnya, ia memberdayakan sang adik untuk membantunya bekerja.
Selain sablon, Supriyadi juga membuka usaha percetakan. Namun saat ini ia masih bekerja dengan proses rekanan. Ia mencetak banner di tempat lain karena belum memiliki alat sendiri.
Nunik sering mendapat banyak jahitan pada musim tahun ajaran baru yakni menjahit seragam sekolah. Sementara pada hari-hari biasa, ia banyak menerima jahitan permak.
(Foto: YouTube PecahTelur)
Atlet Profesional
Mengutip dari tayangan YouTube PecahTelur, Senin (6/11/2023), Supriyadi tercatat sebagai atlet profesional angkat berat dan jadi salah satu andalan Kabupaten Gunungkidul. Ia bergabung dengan organisasi National Paralympic Committee of Indonesia (Komite Paralimpiade Nasional Indonesia) Kabupaten Gunungkidul.
Pada perhelatan PON XX di Papua, Supriyadi mewakili Provinsi DIY sebagai atlet angkat berat dan berhasil menjadi juara tiga. Itu bukan kali pertama Pri bertanding di ajang olahraga paling bergengsi di Indonesia. Tahun 2016 lalu ia juga jadi perwakilan Provinsi DIY. Namun, saat itu ia menempati peringkat empat.
(Foto: YouTube PecahTelur)