Belajar dari Syarif, Guru Ngaji Difabel di Lebak yang Semangat Berbagi Ilmu Agama di Tengah Keterbatasan
Sosoknya benar-benar sabar menjalani kehidupan. Syarif pun tetap semangat mengajar ngaji anak-anak di kampungnya, meski kondisi tubuhnya kekurangan.
Tiga orang anak tampak menunggu giliran mengaji yang dipandu oleh Syarif. Ia membibing tetangganya itu secara tartil atau membaca Al Quran dengan perlahan.
Cara Syarif mengajar benar-benar sabar. Anak-anak yang sudah meluangkan waktu diharapkan bisa menghafal huruf demi huruf, sehingga saat dewasa sudah bisa membacanya dengan lancar.
-
Siapa guru inspiratif di Bandung? Hendra berhasil mendobrak stigma bahwa guru penyandang disabilitas hanya bisa mengajar anak dengan kebutuhan khusus. Sebagai disabilitas netra tak menyurutkan semangat Hendra untuk mencerdaskan anak-anak.
-
Mengapa Kedai Kopi Berbagi ramah untuk disabilitas? Sang pemilik ingin menghadirkan tempat nongkrong yang bisa dirasakan oleh semua kalangan, sehingga dirinya menata tempat nya agar nyaman terutama bagi para penyandang disabilitas.
-
Apa yang dialami guru ngaji itu di Mekkah? Pria itu pun tak berani kembali ke hotel tempatnya menginap. Lantaran takut ditangkap aparat keamanan dan dideportasi dari Arab Saudi.
-
Apa kata-kata untuk guru yang menginspirasi? Guru favorit adalah yang kehadirannya dirindukan, kata-katanya menginspirasi, sikapnya diteladani, dan nasihatnya menyejukkan hati.
-
Siapa yang membebaskan pria disabilitas itu? “Dia baru saja dibebaskan oleh militer Israel,“ demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa tokoh inspiratif yang memotivasi? Ilmu adalah yang memberikan manfaat, bukan yang hanya sekedar dihafal -Imam Syafii
Meski berada dalam keterbatasan, semangatnya berbagi ilmu agama kepada anak-anak benar-benar menginspirasi. Syarif, menjadi contoh sosok yang kuat menjalani kehidupan meski fisiknya berbeda dari kebanyakan.
Syarif juga beruntung dikaruniai istri yang sabar untuk hidup membersamainya. Bahkan sang istri turut membantu perekonomian keluarga, dengan menjadi buruh serabutan di kampungnya.
Kelumpuhan Sejak Kecil Tak Menghalangi Niat Baiknya Mengajar Ngaji
Syarif diketahui mengalami lumpuh sejak masih berusia 6 tahun. Hal ini yang kemudian membuatnya tak bisa beraktivitas dengan leluasa, hingga terbatas untuk mencari nafkah.
Kondisi kakinya lemas dan tidak bisa digerakan. Untuk berjalan, Syarif hanya bisa menyeret tubuhnya dan menopang dengan tangannya untuk bisa bergerak perlahan. Meski begitu, semangatnya tak pernah runtuh.
“Kondisi seperti ini dari kecil, sejak usia 6 tahun. Awalnya dulu ini karena sakit panas,” kata dia, mengutip Youtube SCTV Banten, Senin (16/9).
Tetap Sabar Menjalani Kehidupan
Meski diberi kondisi demikian, Syarif tidak pernah mengeluh. Ia terus berusaha untuk menjadi sosok yang bermanfaat di kampungnya. Ia juga tidak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga, dan tetap mengajar ngaji kepada anak-anak.
Sehari-hari, anak-anak mendatangi teras rumahnya untuk mempelajari huruf demi huruf hijaiyah di Kampung Sarimulya, Desa Jayasari, Kecamatan Cimarga, Lebak.
“Sehari-harinya saya hanya ngajar ngaji anak-anak saja, yang ingin mengaji. Mungkin sudah nasib kali ya dari Allah SWT,” tambahnya.
Dibantu Istri Mencari Nafkah
Sementara, istri Syarif Keni sehari-hari membantu sang suami menjadi buruh serabutan di kampungnya. Ia mencari nafkah dengan menggarap lahan kebun warga, hingga mencari buah kelapa di atas pohon yang tinggi.
Sejak pagi, ia bergegas ke ladang untuk membersihkan tanaman liar dan siang atau sorenya mencari kelapa. Kegiatan ini dengan semangat ia kerjakan, demi dapurnya tetap mengepul.
“Saya membantu mencari kelapa punya orang, manjat,” kata Keni
Dapat Upah Rp30 Ribu Per Hari
Keni menambahkan bahwa dirinya dalam sehari bisa diupa Rp30 ribu per buah kelapa yang dipetik. Memanjat kelapa tidaklah mudah. Ia harus menyiapkan fisik karena pohon bisa memiliki ketinggian puluhan meter.
Meski demikian ia bersyukur atas apa yang telah ia dapatkan, dan berharap dirinya bisa terus dimudahkan untuk mencari rezeki dan bisa mendapat bantuan dari pihak yang peduli.
“Biasanya sehari dapat Rp30 ribu, dikasih orang,” tambahnya.
- FOTO: Penampakan Aset Bos Narkoba Kelas Kakap HS Senilai Rp221 Miliar, Dari Mustang, Rubicon, ATV hingga Jet Ski
- Terbakar Cemburu, Pria di Bekasi Tikam Teman Istrinya hingga Tewas
- 14 Korban Luka Akibat Gempa Dievakuasi ke RSUD Bedas Kabupaten Bandung
- Strategi Efektif Mengatasi Lemak di Leher, Berikut Tips Praktis dan Latihan yang Bisa Anda Coba
- Survei LSI: Pasangan RIDO Unggul 51,8 Persen dari Pramono-Rano dan Dharma-Kun
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024