Keren, Tutor Online Kue Puki Ala Heru Gaet Peserta hingga Mancanegara
Tercatat, sudah ada 2.000 lebih peserta kursus online kue pukis yang berasal dari Indonesia dan berbagai negara.
Tercatat, sudah ada 2.000 lebih peserta kursus online kue pukis yang berasal dari Indonesia dan berbagai negara.
Keren, Tutor Online Kue Puki Ala Heru Gaet Peserta hingga Mancanegara
Tutor Online Kue Puki Ala Heru Gaet Peserta Hingga Mancanegara
Jajanan pasar seperti kue pukis, rupanya mampu membawa Heru Abu Malik menjadi pengusaha mapan sekaligus tutor bagi ribuan orang. Melalui kue pukis, omzet yang dituai Heru cukup fantastis.
Dalam wawancara yang diunggah akun YouTube Pecah Telur, Heru bercerita usai lulus dari kuliah, dia sempat bekerja selama satu tahun. Namun, memilih untuk berhenti dan membantu usaha mikro yang dirintis orangtuanya.
Di tengah perjalanan, Heru merasa usaha yang dirintis orangtuanya tidak cocok. Dia akhirnya mencari-cari peluang usaha lain namun dengan modal minim. Sebab, Heru tidak memiliki modal cukup longgar untuk membuka usaha skala menengah, apalagi besar.
Ketika sedang berselancar di YouTube dan internet, Heru menemukan tutorial membuat kue pukis. Kebetulan, dia mengaku sangat menyukai kue pukis, dan di kampung halamannya, Pangkalanbalai, Banyuasin, Sumatera Selatan, belum banyak penjual kue pukis.
Heru pun serius menekuni untuk membuka usaha kue pukis. Eksperimen bahan adonan hingga proses memasak dilakukan Heru untuk menemukan rasa dan tekstur yang pantas untuk dijual.
"Hingga 7 kali coba, baru ada yang cocok saya langsung jualan," kata Heru dikutip pada Senin (18/9).
Di awal dia berjualan kue pukis, mentalnya langsung ditempa.
Jualan Heru tidak cukup laris manis kala itu. Padahal, sedari dini hari, Heru sudah berjibaku membuat adonan pukis. Hingga akhirnya, beberapa bulan berjalan, bisnisnya mulai berkembang.
"Alhamdulillah laris, sebelum (pandemi) Covid-19 pelanggan saya ada yang dari anggota DPR, dari orang biasa sekitar di situ ada yang repeat order," kata dia.
Tantangan kembali dihadapi Heru, ketika dia membuka lapak. Beberapa kali dia harus pindah tempat karena mengalami kendala.
Entah lokasi yang tidak cukup strategis atau konflik antar individu. Meski begitu dia tidak patah semangat dan tetap fokus menjaga kualitas kue pukis yang sudah berkembang.
Selama berjualan kue pukis, Heru mengaku omzetnya cukup besar jika dilihat dari skala kota kecil.
Dalam sehari, dia menghabiskan 2 kg tepung sebagai bahan utama membuat adonan kue pukis.
"Untuk kota kecil sudah bagus, tanpa iklan, marketing itu semua dari mulut ke mulut," ucapnya.
Selama menjalani masa pembatasan aktivitas, Heru bingung karena tidak memiliki pendapatan sama sekali. Sementara dia harus menafkahi anak dan istrinya.
Heru mengajak sang istri berdiskusi mengenai tutor kue pukis. Sang istri menyetujui gagasan Heru.
Namun untuk merealisasikan ide itu tidak singkat, Heru ingin langkahnya penuh dengan persiapan matang.
Hingga akhirnya, pada Juni 2021 menjadi debut Heru sebagai tutor kue pukis secara online. Saat itu dia mempromosikan usahanya melalui grup Facebook, WhatsApp, dan media sosial.
Usaha kursus kue pukis online itu dia beri nama Dunyafana.
Kursus yang dirintis Heru menuai respon sangat positif. Dia memberi jaminan kue pukis yang dia ajarkan memiliki rasa yang enak, tekstur empuk, dan dapat mengembang. Tentunya, tetap enak dimakan walau sudah dingin.
Peserta kursus kue pukis online milik Heru juga berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.
Bahkan, mencakup warga negara Indonesia yang berada di luar negeri seperti di Malaysia, Australia, Denmark, Hongkong, dan Singapura.
Profit kursus tersebut juga sangat menjanjikan jika melihat jumlah peserta dan biaya kursus yang dibanderol Heru.Tercatat, sudah ada 2.000 lebih peserta kursus online kue pukis, dan biaya kursus online dibandrol seharga Rp159.000 dan Rp169.000 untuk kursus online kue pukis dan donat.
Dari usaha yang dirintis Heru itu juga membawa jalan Heru dan sang istri mendaftar berangkat haji.
"Alhamdulillah tahun ini sudah daftar haji," tutupnya.