Keluar dari Sekolah Perawat, Toni Sukses Bisnis Snack dan Mie Lidi Hingga Raup Omzet Miliaran Rupiah
Dalam perjalanan Toni, dia menekankan pentingnya kerja keras, keikhlasan, dan kecerdasan dalam berbisnis.
Toni Puji Kurnia, pemilik produk makanan ringan Gehel Snack dan Mie Lidi GH membagikan kisah inspiratifnya dalam membangun usaha yang kini telah meraih omzet ratusan juta rupiah. Toni memulai usaha dengan memanfaatkan platform BBM (BlackBerry Mesanger) di handphone BlackBerry yang pernah dia miliki.
"Dulu cukup untuk sendiri sih, ada Rp2 juta per bulan. Ahamdulillah, sekarang omzet sudah melewati ratusan juta, bahkan menuju miliaran,” kata Toni dalam tayangan YouTube Naik Kelas, dikutip pada Rabu (25/9).
Dalam perjalanan Toni, dia menekankan pentingnya kerja keras, keikhlasan, dan kecerdasan dalam berbisnis. Sebab menurut Toni itu adalah modal awal yang harus dipegang oleh seorang pengusaha.
Toni mulai bercerita awal membangun bisnis. Di mana saat itu, statusnya sebagai seorang mahasiswa keperawatan tidak menghalangi Toni untuk terjun ke dunia bisnis. Hingga akhirnya Toni memutuskan untuk keluar dari sekolah perawat setelah satu tahun karena meyakini bahwa masa depannya ada pada bidang wirausaha.
Toni mengawali usahanya pada tahun 2012, dia meluncurkan merek mie lidi pertamanya, Abah Snack.
Namun, karena banyaknya kendala pada saat pendaftaran merek, dia lantas berganti nama beberapa kali hingga akhirnya menemukan nama Gehel Snack pada tahun 2017.
"Ketika saya ungkapan Gehel Pisan, muncul lah merek Gehel Snack. Alhamdulillah, itu didaftarkan dan kini bisa dipasarkan dengan baik,” ujar Toni.
Dalam pemasaran Gehel Snack, Toni menerapkan berbagai strategi marketing, termasuk memanfaatkan platform digital. Awalnya, dia berjualan melalui BBM dan Twitter, lalu beralih ke endorsement influencer dan pemasaran di marketplace seperti Shopee.
Kesadaran akan pentingnya personal branding, mendorong Toni untuk merekrut tim yang mampu membuat konten-konten menarik. Berawal dari perubahan strategi pemasaran yang dilakukan saat pandemi covid-19. Toni mulai memanfaatkan influencer untuk promosi, yang terbukti efektif dalam meningkatkan penjualan.
"Ketika saya melihat teman-teman di industri makanan berhasil, saya sadar bahwa endorsement ke selebgram adalah kunci. Dari situ, pesanan pun meningkat,” jelasnya.
Ikuti Jejak Sang Ayah
Menurut pengakuan Toni, dia berasal dari keluarga yang memiliki usaha mie lidi. Ayahnya dulu berjualan mie lidi di sekolah-sekolah.
"Kalau anak 90-an pasti tau jualan mie lidi yang suka mangkal di sekolah. Ya itu memang harganya 500-an atau 200-an rupiah. Nah itu salah satunya kaya ayah saya gitu," kata Toni menjelaskan.
Latar belakang tersebut menjadi pondasi agar Toni dapat berwirausaha. Dengan tekad yang kuat, dia melanjutkan usaha tersebut dan berfokus pada pengembangan produk serta strategi pemasaran.
Kini, Gehel Snack telah merambah ke berbagai pasar, termasuk Jabodetabek dan saat ini Toni tengah mengembangkan produk baru mie lidi dengan ukuran 30 cm.
Toni percaya bahwa setiap pencapaian adalah berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Dengan semua pencapaian yang diraihnya, Toni berharap kisah ini bisa menginspirasi orang lain untuk terus berjuang dalam meraih impian.
Reporter Magang: Thalita Dewanty