Coklat SilverQueen Ternyata dari Garut, Ini Sosok Pendirinya
Banyak yang mengira, cokelat ini merupakan produk yang diimpor dari luar negeri.
Banyak yang mengira, cokelat ini merupakan produk yang diimpor dari luar negeri.
Coklat SilverQueen Ternyata dari Garut, Ini Sosok Pendirinya
Coklat SilverQueen Ternyata dari Garut, Ini Sosok Pendirinya
Jika mendengar cokelat merek SilverQueen pasti sudah tak asing lagi. Apalagi bagi pecinta cokelat dan makanan manis.
Kudapan manis yang sudah mendunia ini mudah ditemukan di minimarket, supermarket, hingga toko online.
Banyak yang mengira, cokelat ini merupakan produk yang diimpor dari luar negeri.
Namun, nyatanya SilverQueen merupakan cokelat asli buatan Indonesia yang berasal dari Garut, Jawa Barat.
Pendiri SilverQueen bernama Ming Chee Chuang.
Pengusaha keturunan Indonesia Tionghoa ini mengambil alih perusahaan NV Ceres milik Belanda dan mengubah namanya menjadi PT Perusahaan Industri Ceres.
Bukan hal yang mudah bagi Chuang untuk memproduksi cokelat di Indonesia.
Mengingat Indonesia berada di kawasan tropis. Tentu membuat produk buatannya mudah mencair, tidak seperti cokelat batangan lainnya.
Meskipun demikian, Chuang tidak mau untuk menyerah.
Dia mencoba mencampur adonan cokelat dengan kacang mete agar cokelat buatannya dapat bertahan lebih lama di bawah kelembapan.
Dari sinilah Chuang berhasil menemukan ciri khas SilverQueen, yakni cokelat batangan berbalut kacang mete.
Produksi SilverQueen makin populer kala itu. Bahkan, Presiden Soekarno menjadikan SilverQueen sebagai camilan resmi di Konferensi Asia Afrika (KAA) yang diadakan di Bandung pada tahun 1955.
Ming Chee Chuang mewariskan perusahaannya kepada sang anak, John Chuang dan Joseph Chuang.
Kedua bersaudara ini mampu mengembangkan perusahaan ayahnya menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dengan mendirikan Petra Food di tahun 1984.
Sejak saat itu, PT Perusahaan Industri Ceres menjadi bagian dari Petra Food dengan berbagai produk yang juga menjadi brand andalan.
Seperti Delfi, SilverQueen, Ritz, Selamat Biscuits, Chunky, Briko wafers, Top dan juga Ceres sprinkles.
merdeka.com
Sebagai CEO Petra Food, John Chuang bertugas untuk mengontrol langsung keuangan perusahaan.
John Chuang pernah masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Singapura versi Forbes pada tahun 2016, dengan total kekayaan senilai USD615 miliar atau setara dengan Rp7,9 triliun saat itu.
Sementara adiknya, Joseph Chuang mendapat tugas untuk mengurus food service dan urusan pabrik.
Saat ini, Petra Food telah menjadi produsen cokelat nomor tiga di dunia.
Tak hanya berhasil menaklukkan pasar di Asia Tenggara, Petra Food bahkan berhasil merambah pasar Eropa dan memiliki pabrik di Meksiko, Brasil, dan beberapa negara Eropa.