Mengunjungi Kota Modern Pertama di Pulau Madura yang Dibangun pada Masa VOC, Masyarakatnya Sibuk Banget
Didesain sebagai kota modern pada era VOC, salah satu daerah di Sumenep ini sibuk banget pada zamannya. Aktivitas perdagangan seolah tiada henti.
Lalu lalang perdagangan seolah tiada henti
Mengunjungi Kota Modern Pertama di Pulau Madura yang Dibangun pada Masa VOC, Masyarakatnya Sibuk Banget
Sejarah Sumenep tak bisa dipisahkan dengan keberadaan Kota Tua Kalianget, kota modern pertama di Pulau Madura yang dibangun pada masa VOC. Berdasarkan catatan sejarah, Kalianget merupakan kota modern satu-satunya di Pulau Madura.
(Foto: Wikipedia)
-
Kapan kota kuno ini dihuni? Kota ini berasal dari sekitar tahun 250 Masehi sampai 1000 Masehi dan diberi nama Ocumtun yang berarti “kolom batu“ dalam bahasa Maya.
-
Kapan kota kuno ini dibangun? Lebih dari 400 pemukiman yang ada di sana, beberapa di antaranya berasal dari tahun 1.000 SM, terhubung dengan jalan raya kuno yang dijuluki sebagai 'sistem jalan bebas hambatan pertama di dunia.'
-
Kapan kota kuno itu dibangun? Kota kuno ini tampaknya dibangun pada akhir abad ke-6 SM dan bertahan hingga abad ke-6 Masehi.
-
Apa yang terkenal dari Sumenep? Kini Kabupaten Sumenep dikenal sebagai daerah dengan pelabuhan terbanyak di Jawa Timur.
-
Kapan kota kuno itu didirikan? Kota kuno ini diperkirakan didirikan pada akhir abad ke-6 SM dan eksis hingga abad ke-6 Masehi.
Penataan infrastruktur Kota Tua Kalianget lebih modern dibandingkan kota lain di Pulau Madura, bahkan Nusantara saat itu. Mengutip dari Instagram @kominfosumenep, kota ini mulai dibangun pada tahun 1705 Masehi. Saat itu Sumenep berada di bawah pemerintahan Pangeran Rama alias Cakranegara II.
(Foto: Wikipedia)
Peninggalan
Meskipun sudah dibangun sejak zaman VOC, namun sebagian besar bangunan peninggalan Kota Tua dibangun pada era 1830-an. Tahun di mana VOC sudah bubar dan digantikan pemerintahan kolonial, sebagaimana dikutip dari laman resmi sumenepkab.go.id.
Menandai bahwa pihaknya menang atas Sumenep, VOC membangun sebuah benteng. Pembangunan hanya selesai pada tahap pondasi karena letaknya dianggap kurang strategis.
Lokasi benteng ini dikenal masyarakat Sumenep dengan sebutan Loji Kantang atau Ji Kantang. Saat ini kawasan tersebut merupakan sebuah kampung yang secara administratif masuk kawasan Desa Kalianget Barat.
Gagal membangun benteng pertama, VOC memilih kawasan lain untuk mendirikan sebuah benteng mungil. Lokasinya strategis dan berada di dataran tinggi. Dari sana VOC memantau keluar-masuknya kapal di Pelabuhan Kertasada.
Bangunan peninggalan era kolonial berkuasa di Kabupaten Sumenep antara lain pos jaga kuno bergaya Eropa dan Belanda, gedung pembangkit listrik yang didirikan pada tahun 1914 dengan arsitektur cantik dan artistik, lokomotif dan lori yang dulu dipakai mengangkut garam dari ladang-ladang petani, pelabuhan tua, serta cerobong pabrik.
Model arsitektural bangunan di Kota Tua Kalianget cenderung terpengaruh kebudayaan indisch yang berkembang di Indonesia pada abad 17-18 masehi.
Bangunan besar di kawasan Kota Tua terkait dengan industri garam. Foto lawas ini menunjukkan perumahan para karyawan pabrik garam dengan taman yang luas. Saat ini bangunan bersejarah tersebut menjadi kantor PT Garam dan gedung center di kawasan Kalianget Timur.
(Foto: Wikipedia)