7.300 Tahun Lalu Orang Asia Tenggara Tinggal di Sebuah Pulau di China, Ini Buktinya
7.300 Tahun Lalu Orang Asia Tenggara Tinggal di Sebuah Pulau di China, Ini Buktinya
Arkeolog temukan sisa-sisa rumah, tulang manusia, artefak batu, dan tembikar.
-
Kapan manusia purba tinggal di wilayah ini? Temuan di lereng timur gua memberikan informasi yang lebih tepat bagi para peneliti dalam hal ekskavasi, membawa mereka kembali ke 86.000 tahun yang lalu.
-
Dimana lokasi penemuan permukiman kuno? Penggalian dilakukan sepanjang A66, jalan utama yang melintasi wilayah tersebut dari barat ke timur, menghubungkan wilayah North Yorkshire dan Cumbria.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di China? Arkeolog asal China menemukan artefak yang diperkirakan berusia 5.000 tahun berbentuk patung naga yang diukir dari batu giok.
-
Kapan orang-orang Cina mulai bermukim di Padang? Menurut catatan Christine Dobbin, telah menemukan sebuah bukti jika orang-orang Cina sudah bermukim di Padang yang berasal dari Jawa sekitar tahun 1630-an.
-
Dimana permukiman kuno ditemukan? Para arkeolog menemukan permukiman kuno berusia 7.000 tahun di dekat Sungai Tais, Serbia timur laut.
-
Di mana permukiman kuno ditemukan? Arkeolog menemukan bukti adanya pemukiman sejak 3.000 tahun lalu di dekat Waduk Abberton, dekat Colchester, Inggris, ketika melakukan penggalian sebelum pembangunan pipa air sepanjang 19,5 km.
7.300 Tahun Lalu Orang Asia Tenggara Tinggal di Sebuah Pulau di China, Ini Buktinya
Arkeolog China baru-baru ini menemukan pemukiman orang Austronesia yang berasal dari 7.300 tahun yang lalu di Pulau Pingtan, Provinsi Fujian.
Austronesia merujuk pada kelompok besar orang di Asia Tenggara, Taiwan, pesisir New Guinea, Melanesia, Polinesia, dan Madagaskar.
Penemuan ini mengungkapkan pemukiman tersebut dihuni oleh orang-orang dari peradaban yang meluas dari China selatan hingga Asia Tenggara.
Situs arkeologi utama, Xiying, diperkirakan berusia antara 6.500 hingga 7.300 tahun, menampilkan sisa-sisa rumah, tulang manusia, artefak batu, dan tembikar.
Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
"Ini adalah bukti langsung untuk studi kami untuk memecahkan kode kelompok awal orang Austronesia," kata Zhou Zhenyu, seorang peneliti di Institut Arkeologi Akademi Ilmu Sosial China, seperti dilansir laman laprensalatina.
Penemuan tambahan di situs Keqiutou yang berusia 5.000 hingga 6.500 tahun, serta situs Donghuaqiu dan Guishan, yang berusia 3.000 hingga 4.200 tahun, memberikan bukti lebih lanjut tentang perkembangan peradaban orang Austronesia di Pulau Pingtan. Mereka telah mengembangkan gritkultur, kerajinan tangan, dan struktur kompleks, termasuk area perumahan dan ruang publik.
Guan Qiang, wakil direktur Administrasi Warisan Budaya Nasional, menyatakan temuan ini memiliki signifikansi penting untuk pemahaman sejarah dan budaya orang Austronesia. Temuan ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana orang Austronesia memanfaatkan sumber daya maritim dan menyebar ke seluruh dunia.
Migrasi maritim orang Austronesia, yang melibatkan ribuan tahun dan mencakup jarak yang sangat jauh, mungkin merupakan salah satu migrasi maritim paling awal dan terbesar dalam sejarah manusia. Administrasi Warisan Budaya Nasional mencatat migrasi Austronesia dimulai sekitar 6.000 tahun yang lalu dan berlanjut hingga sekitar 1.000 tahun yang lalu.
Saat ini, sekitar 400 juta orang berbicara dalam sekitar 1.200 bahasa Austronesia di seluruh dunia.