Lukisan Misterius Sosok Alien Berkepala Raksasa Ditemukan di Gua Kuno, Digambar dengan Pigmen Merah
Pada 2018, kelompok ahli arkeologi menemukan 52 tempat perlindungan dari batu di situs Amak’hee 4 di Tanzania. Tempat ini dilukis dengan seni cadas.
Lukisan Misterius Sosok Alien Berkepala Raksasa Ditemukan di Gua Kuno, Digambar dengan Pigmen Merah
Pada 2018, kelompok ahli arkeologi menemukan 52 tempat perlindungan dari batu di situs Amak’hee 4 di Tanzania. Tempat ini dilukis dengan seni cadas. Lokasi tersebut sebelumnya tidak pernah teridentifikasi hingga ditemukan satu bagian batu yang memiliki bentuk sangat aneh.
-
Kenapa petroglif di Lembah Ajaib diduga sebagai gambar alien? Tujuan menggambarkan sosok alien diduga karena penulis petroglif kuno ini berusaha menangkap kenangan simbolis yang akan melestarikan pengetahuan tentang alien.
-
Hewan purba apa yang diabadikan dalam lukisan gua di Indonesia? Babi rusa juga pernah diabadikan dalam lukisan gua di Indonesia, menunjukkan bahwa keberadaan mereka telah lama dikenal oleh masyarakat setempat.
-
Hewan apa yang digambarkan di lukisan gua? Lukisan yang ditemukan di dinding gua di Karoo, Afrika Selatan memperlihatkan bentuk hewan bertaring misterius yang menggambarkan spesies purba yang diawetkan di wilayah itu.
-
Siapa yang menemukan lukisan gua? Lukisan purba ini ditemukan selama penelitian lapangan yang dilakukan oleh Prof. Dr. Derya Yalçıklı dari Universitas Çanakkale pada tahun 2015.
-
Di mana lukisan gua itu ditemukan? Lukisan yang ditemukan di dinding gua di Karoo, Afrika Selatan memperlihatkan bentuk hewan bertaring misterius yang menggambarkan spesies purba yang diawetkan di wilayah itu.
-
Bagaimana bentuk objek misterius itu? Namun, karena perbedaan kecepatan antara kedua pesawat tersebut, sekitar 7.200 mph (11.500 km/jam), gambar yang dihasilkan membuat Danuri terlihat tercoreng hingga 10 kali ukurannya, memberinya penampilan yang mirip dengan papan selancar datar.
Batu-batu tersebut dilukis dengan cara yang rumit menggunakan seni figuratif termasuk tiga sosok alien misterius dengan kepala yang besar. Arkeolog Maciej Grzelczyk dari Universitas Jagiellonian di Polandia mengatakan gambar angka yang terlukis pada batu lainnya bisa menjadi petunjuk kunci untuk mencari tahu tiga sosok tersebut.
Sumber: Indy100/The Independent
Dalam penelitian ini, para ahli sulit dalam menentukan tanggal atau usia dari struktur kuno tersebut. Namun Grzelczyk menduga gua tersebut berusia ratusan tahun.
Kondisi batu hampir sepenuhnya dicat dengan pigmen merah, selain lima gambar berwarna putih. Kondisi pelapukan pada pigmen dan tidak ada tanda hewan peliharaan menyatakan pigmen tersebut berasal dari zaman masyarakat pemburu-pengumpul di wilayah tersebut.
Analisis yang dilakukan para ahli menunjukan panel tersebut bergambar binatang-binatang menyerupai rusa kutub, elang, kerbau, jerapah, dan sosok mirip manusia dengan kepala yang besar.
Foto: Creative Commons
“Yang paling penting di antara lukisan Amak'hee 4 adalah adegan yang berpusat di sekitar tiga gambar,” tulis Grzelczyk.
Foto:Maciej Grzelczyk
"Dalam trio ini, figur-figur tersebut tampaknya menampilkan gaya kepala kerbau. Bentuk-bentuk ini mengingatkan pada kemiringan tengah pada profil kepala kerbau tempat kedua tanduk naik dan kemudian melengkung keluar menjauhi kepala, serta telinga yang mengarah ke bawah," tambahnya.
Sumber: Indy100/The Independent
Kebudyaan Masyarakat Sandawe yang merupakan keturunan langsung dari penduduk yang tinggal pada wilayah ini tidak mencerminkan motif orang berkepala kerbau. Sehingga, gambar-gambar tersebut kemungkinan menggambarkan hal lain. Namun, Grzelczyk menekankan bahwa tanduk kerbau memang memegang peran yang penting dalam beberapa tradisi upacara ritual masyarakat Sandawe.
Amak’hee 4 bukanlah satu-satunya lokasi yang menampilkan lukisan batu yang unik. Terdapat dua tempat berbeda di Tanzania tengah yang menghasilkan gambar serupa.
Pada ketiga lokasi yang berbeda tersebut, gambar-gambar pada batu terhubung oleh garis yang melintasi bagian tengahnya. Selain itu, ketiganya memiliki susunan dan arah tangan dan lengan yang serupa.
Meskipun terdapat perbedaan yang mencolok di Amak’hee 4, Grzelczyk mengatakan gambar-gambar di Amak'hee 4 terlihat lebih besar dibandingkan dengan gambar di Kolo.
"Motif utama ini menjadi fokus utama di mana keseluruhan narasi terjadi. Sebaliknya, gambar-gambar di Kolo merupakan representasi yang terisolasi, tanpa hubungan yang jelas dengan lukisan-lukisan lainnya," jelasnya Grzelczyk.
Foto: Maciej Grzelczyk
Rencananya, para arkeolog akan melanjutkan dokumentasi situs-situs tersebut untuk menambahkan informasi ke dalam catatan yang akan dipublikasikan.
Sumber: Indy100/The Independent