Kolam Suci di Lebanon Berusia 2.500 Tahun Dibangun Sejajar dengan Bintang di Pulau Italia, Ini Fungsinya
Kolam suci ini awalnya dikira pelabuhan kuno, namun analisis ulang menunjukkan anggapan itu salah.
Kolam Suci di Lebanon Berusia 2.500 Tahun Dibangun Sejajar dengan Bintang di Pulau Italia, Ini Fungsinya
Penelitian arkeologi menemukan kolam air tawar suci berusia sekitar 2.500 tahun yang sejajar dengan bintang di Pulau San Pantaleo, Sisilia barat, Italia. Kolam ini awalnya digali pada tahun 1920-an dan terletak di antara reruntuhan kota kuno Motya, pelabuhan Fenisia yang ramai pada masa milenium pertama sebelum masehi.
-
Dimana struktur kuno ini ditemukan? Para peneliti dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) menemukan struktur melingkar di situs arkeologi El Tigre yang berada di hutan, di negara bagian Campeche, Semenanjung Yucatán.
-
Di mana struktur kuno tersebut berada? Struktur tersebut memiliki panjang sekitar 149 meter dengan lebar sekitar 21 meter dan terletak pada ketinggian 4.661 meter di atas permukaan laut pada kemiringan 8 derajat, dengan koordinat GPS 39°42'39.65' LU, 44°17'59.52' BT.
-
Apa bentuk makam tertua di dunia? Tumulus Bougon merupakan makam yang paling tua di dunia. Struktur tertua dari Tumulus Bougon berasal dari tahun 4800 SM. Struktur tersebut adalah sekelompok lima gerobak Neolitikum yang terletak di dataran tinggi batu kapur di Bougon, Perancis.
-
Dimana Kolam Abadi berada? Kolam Abadi yang terletak di Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingei ini cocok menjadi pilihan destinasi wisata air dengan suguhan pemandangan alam yang asri.
-
Dimana artefak kuno ini ditemukan? Artefak kuno ini ditemukan di selatan Aswan, terletak di daerah yang dilanda banjir karena pembangunan Bendungan Tinggi Aswan antara tahun 1960 dan 1970.
-
Kapan struktur batu tersebut dibuat? Susunan batu ini dibuat 4.000 tahun sebelum Stonehenge dibangun dan sekitar 2.000 tahun setelah Zaman Es berakhir.
Fenisia merupakan negara maritim kuno yang berada di wilayah Levant di Mediterania timur antara tahun 2.500 hingga 64 SM, terutama di sekitar wilayah yang sekarang dikenal sebagai Lebanon. Pada awalnya kolam ini dianggap sebagai "Kothon" atau pelabuhan buatan, mirip dengan pelabuhan militer kuno di dekat Carthage. Namun, analisis ulang menunjukkan asumsi ini ternyata salah.
Sumber: Arkeonews
Penelitian ini dikerjakan oleh Profesor Lorenzo Nigro dari Universitas Sapienza Roma yang bekerja sama dengan Pengawas Sisilia. Profesor Nigro menyatakan, meskipun "Kothon" awalnya dianggap sebagai pelabuhan, penggalian terbaru telah mengubah interpretasinya secara signifikan. Kothon sebenarnya merupakan sebuah kolam suci yang terletak di tengah kompleks keagamaan yang sangat besar.
Penelitian sebelumnya menemukan Kuil Ba'al di sekitar Kothon Motya, bukan di bangunan pelabuhan seperti yang diperkirakan sebelumnya. Penemuan yang tak terduga ini mendorong penyelidikan ulang terhadap Kothon sejak tahun 2010.
Hasil penggalian menunjukkan, Kothon merupakan sebuah kolam suci dengan cekungan buatan yang telah dikeringkan, mengubah pandangan para arkeolog yang sebelumnya mengira bahwa itu adalah bangunan pelabuhan.
Foto: Lorenzo Nigro
“Hal ini menunjukkan bahwa tempat itu tidak mungkin berfungsi sebagai pelabuhan, karena tidak terhubung dengan laut. Sebaliknya, sumber airnya berasal dari mata air alami,” ujar Profesor Nigro.
Foto: Lorenzo Nigro / Antiquity / Sapienza University of Rome
Tim arkeolog menyatakan, fitur air ini memiliki dimensi yang lebih besar dari kolam renang Olimpiade modern dan menjadi salah satu kolam suci terbesar di seluruh wilayah Mediterania kuno.
Foto: Lorenzo Nigro / Antiquity / Sapienza University of Rome
Selain Kothon, para peneliti juga menemukan sebuah kuil tambahan yang mengelilingi area tersebut, bersama dengan stela, altar, persembahan nazar, dan alas di tengah danau yang sebelumnya menampung patung Ba'al, dewa kesuburan yang luas disembah dalam kepercayaan Fenisia.
Sumber: Arkeonews
Ba'al dikenal sebagai dewa badai dan penyubur hujan. Sebagai pelindung para pelaut dan penakluk laut, dewa ini dianggap sangat penting oleh orang Kanaan dan Fenisia.
Foto: Lorenzo Nigro / Antiquity / Sapienza University of Rome
Para ahli menekankan bahwa temuan-temuan ini sebenarnya bukanlah sebuah pelabuhan, melainkan sebuah kolam suci yang terletak dalam kompleks pemujaan terbesar di kawasan Mediterania pra-Klasik. Pemetaan situs juga mengungkapkan bahwa situs ini sejajar dengan bintang.
Sumber: Arkeonews