YouTuber Temukan Baju Besi Abad ke-17 di Ladang, Terkubur di Bawah Tanah Selama Tiga Abad
Baju besi itu berada hanya sekitar 60 cm di bawah permukaan tanah
Baju besi itu berada hanya sekitar 60 cm di bawah permukaan tanah.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Polandia? Tim arkeolog baru-baru ini menemukan harta karun perak yang tak terduga terkubur di samping jalan utama di Polandia. Demikian diumumkan pejabat setempat.
-
Kapan baju besi tersebut ditemukan? Baju zirah yang digunakan dalam penelitian ini ditemukan oleh arkeolog pada tahun 1960 di Dendra, sebuah desa dekat kota Mycenae, Yunani kuno.
-
Siapa yang menemukan makam Zaman Besi? Arkeolog menemukan kuburan kuno berisi banyak kuburan dari Zaman Besi saat melakukan penggalian di situs Bisenzio, berlokasi Gunung Bisenzo, Italia.
-
Apa temuan unik arkeolog di Polandia? Arkeolog di Polandia menemukan sebuah pedang Langsax langka sepanjang 80 cm berasal dari abad ke-8.
-
Siapa yang menemukan artefak Zaman Batu? Dikutip dari Daily Sabah, para arkeolog juga menemukan berbagai artefak di situs ini.
-
Dimana petani di Polandia temukan gua zaman es? Adam Bryczek, seorang petani di Polandia menemukan gua alami yang diyakini terbentuk dari zaman es di lahan pribadi miliknya.
YouTuber Temukan Baju Besi Abad ke-17 di Ladang, Terkubur di Bawah Tanah Selama Tiga Abad
Seorang YouTuber dan ahli detektor logam menemukan baju besi Hussar abad ke-17 di sebuah ladang di desa Mikułowice, Opatów, tenggara Polandia.
Sumber: Arkeonews
Patryk Chmielewski yang dikenal sebagai “Profesor Detektorysta” (Profesor Detektorist) menemukan baju perang ini bulan lalu. Chmielewski menemukan satu set baju besi prajurit berkuda yang sebagian masih utuh.
Baju besi ini mengingatkan pada periode menarik dalam sejarah Eropa di Polandia dan sekitarnya. Baju besi itu berada hanya sekitar 60 cm di bawah permukaan tanah dan terkubur selama lebih dari tiga abad.
Hussar adalah kavaleri ringan yang menunggangi kuda cepat. Para prajurit berkuda adalah penunggang kuda terampil yang dipilih dari bangsawan terkaya di Polandia. Mereka terkenal dengan “sayap” besar yang mereka kenakan di punggung atau diikatkan pada pelana.
Bulu elang dimasukkan ke tepi belakang bingkai kayu berbentuk sayap untuk membuat sayap ini. Selama penyerangan, suara gemuruh yang dihasilkan oleh kepakan pelengkap tambahan ini dimaksudkan untuk mengagetkan kuda musuh.
Dikenal sebagai “penunggang kuda bersayap”, prajurit berkuda yang berkostum warna-warni juga mengenakan kulit macan tutul atau kulit binatang serupa dalam gaya jubah di atas pauldron (bagian bahu) baju besi mereka.
Chmielewski menemukan potongan besi saat menggunakan detektor logam di ladang yang dibajak di Mikułowice, Polandia. Temuan itu kemudian dibawa ke Kantor Perlindungan Monumen Provinsi.
Dalam siaran persnya, mereka mengonfirmasi potongan besi itu adalah satu set baju besi prajurit berkuda yang sebagian masih utuh.
“Baju besinya belum lengkap, elemen dasar cuirass (bagian pelat baju besi)nya hilang, terdiri dari pelindung dada dan pelat belakang, yang berfungsi untuk melindungi dada dan punggung, serta salah satu bantalan bahu,” jelas Dr. Marek Florek dari Kantor Perlindungan Monumen Provinsi Sandomierz.
“Bantalan bahu kiri, kedua penyangga yang melindungi lengan bawah, dan helm berbentuk setengah lingkaran, yaitu helm dengan dua yang disebut pipi dan yang disebut tulang selangka yang melindungi leher dan tengkuk.”
Baju besi tersebut tidak memiliki elemen dekoratif, yang menunjukkan bahwa itu dibuat secara lokal, kemungkinan besar atas perintah bangsawan setempat. Para peneliti meyakini baju ini berasal dari abad ke-17.
“Berdasarkan bentuk helmnya, kami dapat memperkirakan dengan kemungkinan besar bahwa (baju besi tersebut) berasal dari paruh pertama abad ke-17,” jelas seorang peneliti dari Universitas Maria Curie-Skłodowska (UMCS) dalam siaran persnya.
“Ini sedikit terkorosi, dan kami hanya akan lebih yakin tentang tanggal pembuatannya setelah dilakukan upaya konservasi.”
Baju besi itu akan disimpan di Museum Kastil Sandomierz setelah konservasi.