Sapinya Jatuh ke Lubang Sedalam 3 Meter, Penggembala Ini Malah Temukan Artefak Berusia 2.000 Tahun
Artefak ini sedang diteliti untuk memastikan usia dan asal usulnya.
Pada tanggal 7 Juni, Adeline Yon-Berthelot, seorang peternak sapi Limousin, sedang melakukan penghitungan rutin ternaknya di Trébry ketika dia melihat salah satu sapinya hilang. Dia tidak menyangka bahwa hari biasa ini akan berubah menjadi petualangan arkeologi yang luar biasa.
Seorang peternak di Trebry, Prancis, menyadari seekor sapinya hilang saat sedang menghitung hewan ternaknya pada Juni lalu. Setelah mencari kesana kemarin, Adeline Yon-Berthelot menyadari sapinya jatuh ke dalam lubang selama 3 meter.
-
Apa benda yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog menemukan patung emas yang menggambarkan seorang pejuang tengah menunggang kuda menuju medan pertempuran.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di kuburan hewan? Tidak hanya gulungan papirus, para arkeolog juga menemukan berbagai artefak lainnya. Para arkeolog Polandia menemukan gulungan papirus berisi daftar perwira Romawi yang ditempatkan di situs Berenike, Mesir. Mereka juga menemukan tembikar dari Italia, koin Romawi, dan gesper mantel yang mungkin milik seorang perwira.
-
Apa yang ditemukan arkeolog? Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex. Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil. Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
Ternyata di dalam lubang tersebut, wanita tersebut menemukan pecahan keramik berusia 2.000 tahun, seperti dikutip dari laman Daily Galaxy, Selasa (15/10).
Adeline Yon-Berthelot kemudian menghubungi Pusat Arkeologi Rennes. Setelah itu, tim yang terdiri dari lima arkeolog mendatangi situs di mana sapi tersebut jatuh.
Gadea Cabanillas de La Torre, kurator warisan budaya yang mengawasi Côtes d'Armor di Direktorat Regional Urusan Kebudayaan (Drac), memberikan penilaian awal. Menurutnya, artefak tersebut kemungkinan berasal dari antara tahun 550 dan 150 SM.
Setelah penyelidikan awal, lubang tersebut kemudian ditutup untuk alasan keamanan. Untuk memastikan usia artefak tersebut, peneliti dan arkeolog melakukan analisis penanggalan radio karbon.